6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GLISEROL
Gliserol pertama kali ditemukan pada tahun 1979 oleh Scheel dari pemanasan minyak zaitun dan litharge yang kemudian mengekstraksinya dengan air [5]. Dalam
menguapkan air tersebut, Scheel mendapatkan cairan yang rasanya manis, setelah dipekatkan didapatkan trihidroksi alkohol gliserol. Gliserol, gliserin, propane-1,2,3-
triol, CH
2
OHCHOHCH
2
OH atau C
3
H
8
O
3
adalah trihydroxy alkohol, merupakan senyawa organik berupa cairan kental, tidak berwarna dan tidak berbau namun terasa
manis, higroskopik, netral terhadap lakmus [5]. Gliserol adalah produk samping produksi biodisel dari reaksi transesterifikasi
dan merupakan senyawa alkohol dengan gugus hidroksil berjumalh tiga buah [6]. Gliserol terdapat secara alami dalam persenyawaaan sebagai gliserida didalam semua
jenis minyak dan lemak baik dari tumbuhan maupun hewan, dan gliserol didapatkan dari proses saponifikasi minyak pada pembuatan sabun, atau pemisahan secara
langsung dari lemak pada pemroduksian asam lemak.Tetapi biasanya terdapat sebagai trigliserida yang tercampur dengan bermacam-macam asam lemak, misalnya
asam stearat, asam palmitat, asam laurat serta sebagian lemak.Beberapa minyak dari kelapa, kelapa sawit, kapok, lobak dan zaitun menghasilkan gliserol dalam jumlah
yang lebih besar dari pada beberapa lemak hewan tallow maupun lard.Gliserol juga terdapat secara ilmiah sebagai trigliserida pada semua jenis hewan dan tumbuhan
dalam bentuk lipida sebagai lecitin dan chepalins [5]. Sejak 1949 gliserol juga diproduksi secara sintetis dari propilen. Dan proses secara sintetis tercatat kurang
lebih sekitar 50 dari total gliserol di pasaran [7]. Hasil produksi biodiesel berbahan baku RBDPO Refined-Bleached and
Deodorized Palm Oil dan metanol dengan katalis basah diperoleh dalam bentuk hasil samping residu gliserol, jumlahnya dapat mencapai lebih kurang 12 dari
jumlah produk. Residu gliserol ini masih mengandung komponen selain gliserol, seperti senyawa lemak, sabun, katalis basa dan lainnya. Gliserol yang berasal dari
residu biodiesel mengandung 20,3 gliserol, 6,6 asam lemak dan 64,3 garam- garam [8].
7 Sifat fisik dari gliserol [9] :
Bobot molekul = 92,09382 gmol
Viskositas pada suhu 20 C
= 1499 cP Panas spesifik pada suhu 26
C = 0,5795 kal g
Densitas = 1,261 gcm
3
Titik leleh = 18
C Titik didih
= 290 C.
Sifat kimia dari gliserol [7] : - Larut dalam air
- Merupakan senyawa hidroskopis - Tidak stabil pada suhu kamar
- Rumus Kimia Gliserol: C
3
H
8
O
3
Kegunaan dari gliserol sangatlah banyak tetapi kebutuhan yang paling besar pada pembuatan resin sintetis dan ester gums, obat-obatan, kosmetika, dan pasta gigi.
Pemrosesan tembakau dan makanan juga membutuhkan gliserol dalam jumlah yang besar [7].
2.2 PURIFIKASI GLISEROL