mungkin akan mencari pekerjaan yang menyediakan kondisi pekerjaanya yg lebih baik dari pekerjaan sebelumnya. Stres kerja yang tidak dapat diatasi dengan baik
biasanya berakibat pada ketidakmampuan seseorang berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik dalam arti lingkungan pekerjaan maupun di luar
pekerjaan Putra, 2015. Hasil penelitian Law, 2010 dan Hasin dan Omar, 2007 mengemukakan bahwa stres kerja yang dialami auditor berpengaruh siginifikan
terhadap meningkatnya turnover intentions auditor. Senada juga dengan penelitian Nindaerrosa dan Haryanto, 2013 bahwa akuntan yang merasa stres berpengaruh
positif terhadap keputusan turnover di KAP Big Four.
d. Pengaruh Kinerja Auditor Terhadap Hubungan antara Kepuasan
Kerja dan Turnover Intentions Auditor
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaanya. Setiap auditor pasti dituntut untuk selalu
memberikan kinerja terbaiknya dalam setiap kegiatan audit. Untuk memberikan kinerja yang baik auditor harus mampu menyelesaikan setiap tugas audit secara
maksimal. Berdasarkan teori motivasi Herzberg 1960 bahwa ada faktor ekstrinsik motivasi seperti lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi perilaku
seorang karyawan. Seperti halnya kinerja karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh sumber daya manusia di dalamnya saja, tetapi juga oleh sumber daya lainnya.
Salah satunya adalah lingkungan kerja atau situasi kerja yang dapat memberikan kenyamanan sehingga mendorong kinerja karyawan Wibowo, 2014. Orang yang
bekerja dengan motivasi yang tinggi adalah orang yang merasa senang dan mendapatkan kepuasaan dalam pekerjaannya. Ia akan lebih berusaha untuk
memperoleh hasil yang maksimal dengan semangat yang tinggi, serta selalu berusaha mengembangkan tugas dan dirinya Anoraga, 2014.
Kepuasan kerja yang dirasakan oleh auditor akan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap turnover intention dengan didorong oleh kinerja auditor
yang tinggi. Auditor yang mampu mencapai kinerja yang tinggi menunujukan dia memiliki pengaruh yang penting dalam pencapaian tujuan organisasi.Mereka
merasa bahwa dia dapat memberikan hasil yang diinginkan oleh organisasinya. Ketika auditor mampu memberikan kinerja yang tinggi maka secara tidak
langsung organisasi akan mengapresiasi hasil kinerja tersebut dan menganggap bahwa auditor tersebut merupakan karyawan yang berkualitas atau berharga.
Apabila auditor sudah mendapatkan kepercayaan diri dengan kemapuannya untuk menghasilkan kinerja yang tinggiselanjutnya akan mendorong pengaruh kepuasan
kerja terhadap menurunnya keinginan pindah kerja. Sehinggahubungan kepuasaan kerja terhadap turnover intention auditor akan semakin kuat bila ditunjang oleh
kinerja auditor yang tinggi dan sebaliknya.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
H4 - H1 -
H2 -
H3 +
2.12 Hipotesis