auditor. Sedangkan sisanya sebesar 36,6 100 - 63,4 dijelaskan oleh faktor- faktor lain diluar model.
4.7 Uji Hipotesis
4.7.1 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji f digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama- sama simultan variabel-variabel independen bebas terhadap variabel dependen
terikat. Hasil pengujian secara simultan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
235.437 5
47.087 12.438
.000
a
Residual 106.004
28 3.786
Total 341.441
33 a. Predictors: Constant, SNM1, ZscoreX1, ZscoreZ, ZscoreX2, ZscoreX3
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.13, hasil uji f menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,000. Nilai probabilitas menunujukkan nilai lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut bahwa variabel kepuasan
kerja, komitmen organisasi, stres kerja, dan kinerja auditor bersama-sama dapat mempengaruhi variabel turnover intention auditor.
4.7.2 Uji Signifikansi Parsial Uji T
Uji signifikansi parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja, komitmen organisasi, stres kerja dan kinerja auditor sebagai variabel
moderating secara parsial terhadap turnover intention auditor. Uji signifikansi parsial dapat dilakukan dengan membandingkan nilai sig dengan nilai α. Jika
nilai signifikansi 0,05 5 maka hipotesis diterima, tetapi jika nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak. Hasil uji signifikansi parsial ditampilkan pada
Tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial Uji T
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 18.471
.528 34.993
.000 ZscoreX1
-.991 .377
-.308 -2.627
.014 ZscoreX2
-1.159 .439
-.360 -2.639
.013 ZscoreX3
.948 .449
.295 2.112
.044 ZscoreZ
.244 .411
.076 .593
.558 SNM1
.932 .447
.250 2.084
.046 a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Hasil pengujian hipotesis pertama H1 yang menyebutkan bahwa
kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention auditor diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,014. Nilai probabilitas utnuk H1 menunjukkan nilai
lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Hasil pengujian ini menginterprestasikan bahwa kepuasan kerja auditor berpengaruh negatif terhadap
turnover intention auditor.
Hasil pengujian hipotesis kedua H2 yang menyebutkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negative terhadap turnover intention auditor diperoleh
nilai probabilitas siginifikansi sebesar 0,013. Nilai probabilitas untuk H2 menunjukkan nilai lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Hasil
pengujian ini menginterprestasikan bahwa komitmen organisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention auditor pada taraf signifikansi
0,013 atau dengan kata lain H2 diterima. Hasil pengujian ketiga H3 yang menyebutkan bahwa stres kerja
berpengaruh positif terhadap turnover intention auditor diperoleh nilai probabilitas siginifikansi sebesar 0,044. Nilai probabilitas untuk H3 menunjukkan
nilai lebih kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0,05. Hasil pengujian ini menginterprestasikan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap turnover intention auditor pada taraf signifikansi 0,044 atau dengan kata lain H3 diterima.
Hasil pengujian keempat H4 yang menyebutkan bahwa kinerja auditor berpengaruh positif terhadap hubungan antara kepuasan kerja terhadap turnover
intentions auditor diperoleh nilai probabilitas siginifikansi sebesar 0,046. Nilai probabilitas untuk H4 menunjukkan nilai lebih kecil dari tingkat signifikansi
sebesar 0,05. Hasil pengujian ini menginterprestasikan bahwa kinerja auditor berpengaruh positif terhadap hubungan antara kepuasan kerja terhadap turnover
intentions auditor pada taraf signifikansi 0,046 atau dengan kata lain H4 ditolak karena menghasilkan arah yang berbeda.
4.8 Pembahasan