Teori Artribusi LANDASAN TEORI

kondisi kerja, gaji, hubungan dengan rekan kerja, kehidupan pribadi, hubungan dengan bawahan, status dan keamanan Robbins dan Coulter, 2010. Teori motivasi Herzbeg tersebut melandasi pemikiran tentang perilaku turnover yang dilakukan auditor. Setiap auditor pasti memiliki alasan terhadap tindakan atau perilaku yang dilakukakannya di tempat dia berkerja. Pada teori motivasi inilah menjelakan bahwa perilaku manusia ditimbulkan oleh suatu motivasi. Dengan demikian, ada sesutau faktor yang mendorong memotivasi sesorang untuk berbuat sesuatu.

2.2 Teori Artribusi

Teori artibusi yang dikembangkan oleh Fritz Heider 1958 beragrumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal internal forces, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seorang seperti kemampuan atau usaha, dan kekuatan eksternal external forces, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar, seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan. Berdasarkan hal tersebut, seseorang akan termotivasi untuk memahami lingkungannya dan sebab-sebab kejadian tersebut Ikhsan dan Ishak, 2005. Penyebab perilaku dalam persepsi sosial dikenal sebagai dispositional attributions dan situational attributions Luthans, 1998 dalam Latifah, 2008 .Dispositional attribution atau penyebab internal mengacu pada aspek perilaku individual, sesuatu yang ada dalam diri seseorang seperti sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan dan motivasi. Situational attributions atau penyebab eksternal mengacu pada lingkungan yang mempengaruhi perilaku, seperti kondisi sosial, nilai sosial dan pandangan masyarakat. Peran-peran penentu atribusi penyebab apakah individualsituasional dipengaruhi oleh tiga faktor Lubis, 2010: 1. Konsensus Concensus: perilaku yang ditunjukkan jika semua orang yang menghadapi situasi yang serupa merespon dengan cara yang sama. 2. Perbedaan Distinctveness: perilaku yang ditunjukkan individu berlainan dalam situasi yang berlainan. 3. Konsistensi Consistency: perilaku yang sama dalam tindakan seseorang dari waktu ke waktu konsisten Teori artibusi ini menjadi landasan pemikiran dalam penelitian tentang penyebab mengapa auditor melakukan turnover. Ketika seorang auditor memutuskan untuk melakukan turnover intention pasti mereka mempunyai penyebab dari perilaku tersebut. Kemungkinan perilaku tersebut timbul akibat faktor internal atau eksternal yang dijelaskan pada teori atribusi.

2.3 Profesi Akuntan Publik

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Kota Surakarta).

0 0 12

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.

0 3 160

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA INTERNAL AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEMARANG)

0 0 87

PENGARUH KEPUASAN GAJI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION AUDITOR DENGAN MEDIASI KOMITMEN ORGANISASI SKRIPSI

0 0 14

Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Turnover Intention melalui Kepuasan Kerja dengan Budaya Organisasi Sebagai Variabel Anteseden - Unika Repository

0 0 39

PENGARUH KOMITMEN PROFESIONAL, KOMITMEN ORGANISASI, TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR DI KAP KOTA SEMARANG - Unika Repository

0 0 16

LAMPIRAN 1: KUESIONER PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PROFESIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN JENIS AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (STUDI EMPIRIS DI KAP DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEMARANG) PETUNJUK

0 0 32

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Melalui Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Mediasi (Studi Empiris di Kantor Akuntan Publik Semarang) - Unika Repository

0 0 18

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Unika Repository

0 0 16

KUESIONER Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi sebagai Variabel Moderating ( Studi Empiris Pada KAP di Semarang ) DATA RESPONDEN

0 0 29