4.3.5 Kinerja Auditor
Berdasarkan pada jawaban kuisoner dari responden, deskripsi variabel kinerja auditor tersaji dalam Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Distribusi Kinerja Auditor
Interval Persen Kriteria
Frekuensi Persentasi
84 - 100 Sangat Tinggi
4 11.8
68 - 84 Tinggi
27 79.4
52 - 68 Sedang
3 8.8
36 -52 Rendah
0.0
20 - 36 Sangat Rendah
0.0
Jumlah
34 100
Tertinggi 98.0
Terendah 62.0
Rata-rata 79.4
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Dari tabel di atas diperoleh keterangan banyaknya responden yang
memiliki kinerja auditor dengan kategori sangat tinggi sebanyak 4 auditor 11,8, banyaknya responden yang memiliki kinerja auditor dengan kategori
tinggi sebanyak 27 auditor 79,4, banyaknya responden yang memiliki kinerja auditor dengan kategori sedang sebanyak 3 auditor 8,8. Secara keseluruhan
indeks persentasi kinerja auditor adalah 79,4 dan termasuk dalam kategori tinggi.
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Multikoliniearitas
Uji multikololinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Ghozali, 2013. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel yang nilai korelasi antara sesame variabel bebas sama dengan nol. Jila nilai variabel bebas memiliki nilai Tolerance 0,10
dan nilai VIF 10, maka tidak terjadi multikolonearitas, sedangkan jika nilai variabel bebas memiliki nilai Tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, maka terjadi
multikoloniearitas. Berikut ini merupakan hasil uji mulltikolinearitas yang diolah dengan aplikasi SPSS 21.
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF
1 Constant
18.471 .528
34.993 .000
ZscoreX1 -.991
.377 -.308
-2.627 .014
.806 1.241
ZscoreX2 -1.159
.439 -.360
-2.639 .013
.595 1.682
ZscoreX3 .948
.449 .295
2.112 .044
.570 1.755
ZscoreZ .244
.411 .076
.593 .558
.680 1.470
SNM1 .932
.447 .250
2.084 .046
.772 1.296
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Dari tabel diatas setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance 0,10
dan nilai VIF 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoliniearitas antara variabel bebas dalam model regresi ini.
4.4.2 Uji Heteroskedastitas
Uji Heteroskedastitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Penelitian ini menggunakan uji Glejser untuk melihat ada tidaknya
heteroskedastisitas. Melihat hasil dari uji Glejser dapat diketahui secara pasti apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak, yaitu dengan melihat probabilitas
signifikansinya, jika tingkat signifikansinya lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastitas. Berikut Tabel 4.9 dari Uji Heterskedastitas:
Tabel 4.9 Hasil Uji
Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.751
.220 7.975
.000 ZscoreX1
-.280 .157
-.324 -1.784
.085 ZscoreX2
.364 .183
.421 1.991
.056 ZscoreX3
.170 .187
.197 .913
.369 ZscoreZ
.082 .171
.095 .479
.635 SNM1
-.224 .186
-.223 -1.202
.240 a. Dependent Variable: Abs_res
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan Tabel 4.9, nilai signifikansi variabel independen lebih dari
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
4.4.3 Uji Normalitas