auditor akan merasakan bahwa dia mendapatkan dukungan yang positif dalam mencapai keberhasilan dalam setiap pekerjaannya. Menimbulkan motivasi agar
tercapainya kepuasan kerja karyawan merupakan suatu keharusan bagi setiap manajer Anoraga, 2014. Seseorang dengan kepuasan kerja yang tinggi akan
memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya. Dan sebaliknya seseroang yang tidak puas akan memiliki sikap negatif Robbins dan Coulter, 2010.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Bila seorang karyawan telah merasakan kepuasan kerja, ia akan merasa nyaman dalam
bekerja serta tidak berusaha mencari alternatif pekerjaan lainnya Oktaviani dan Nurhayati, 2014. Hasil penelitian Permatasari, 2013 mengemukakan bahwa
adanya hubungan negatif antara kepuasan kerja dengan turnover intentions auditor, dimana tingginya kepuasan kerja yang dirasakan oleh auditor berdampak
pada rendahnya keinginan auditor untuk meninggalkan pekerjaannya. Hasil penelitian Akhmad, 2015 , Cahyono, 2015, Omar dan Ahmad, 2014, dan
Ozer dan Gunluk, 2010 juga mengemukakan bahwa adanya pengaruh negatif antara kepuasan kerja dengan keinginan berpindah auditor.
b. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Turnover Intentions
Auditor
Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara individu karyawan dengan organisasi kerja, dimana karyawan mempunyai
keyakinan dan kepercayaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi kerja, adanya kerelaan untuk menggunakan usahanya secara sungguh-sungguh demi
kepentingan organisasi kerja serta mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap
menjadi bagian dari organisasi kerja Jatmiko et al., 2015. Setiap karyawan harus memiliki sikap yang berkomitmen pada organisasi, dengan begitu auditor akan
memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi pada setiap tugas yang diberikan organisasi. Dampak positif dari sikap tanggungjawab tersebut, maka kemungkinan
keinginan berpindah kerja dari auditor akan menurun. Komitmen individu yang kuat terhadap organisasi akan memudahkan pemimpin organisasi untuk
menggerakan sumber daya manusia yang ada dalam mencapai tujuan organisasi. Komitmen individu yang kuat terhadap organisasi dapat menghindarkan dari
tingginya tingkat turnover karyawan yang dimiliki organisasi Sudarmanto, 2009. Penjelasan dalam teori motivasi Herzbeg 1960 menjelaskan bahwa sikap
seseorang karyawan dapat dipengaruhi oleh kondisi kerja. Hal ini berarti individu yang merasakan kondisi kerja yang nyaman akan memiliki tingkat komitmen atau
loyalitas yang tinggi pada organisasinya, sehingga ia akan memiliki tingkat keinginan untuk berpindah kerja lebih rendah dibandingkan yang kurang memiliki
komitmen terhadap organisasi Permatasari, 2013. Dukungan yang diberikan organisasi akan memberikan keyakinan pada karyawan bahwa organisasi menilai
kontribusi mereka, dan peduli akan kesejahteraan mereka sehingga akan menumbuhkan sikap komitmen organisasi yang lebih tinggi Robbins dan Coulter,
2010. Senada dengan hasil penelitian dari Sijabat, 2012, Cahyono, 2015, dan Omar dan Ahmad, 2014 bahwa komitmen organisasi berhubungan negatif
terhadap keinginan untuk pindah, dimana semakin tinggi komitmen organisasi yang dimiliki auditor mengakibatkan semakin rendah keinginan mereka untuk
pindah. Sebaliknya, semakin rendah komitmen organisasi yang dimiliki auditor mengakibatkan semakin tinggi keinginan mereka untuk pindah.
c. Pengaruh Stres kerja Terhadap