demikian, pada umumnya baja tulangan yang terdapat di pasaran Indonesia dapat digolongkan dalam mutu seperti yang tercantum pada tabel
Tabel 2.1 Tegangan Leleh Karakteristik Mutu
Sebutan Tegangan Leleh Karakteristik yang
memberikan regangan tetap kgcm
U – 22 Baja Lunak
2200 U – 24
Baja Lunak 2400
U – 32 Baja Sedang
3200 U – 39
Baja Keras 3900
U – 48 Baja Keras
4800
2.1.3 Struktur Pori Beton
Beton mempunyai struktur yang berpori – pori, hasil dari tidak seluruh ruang antar partikel agregat diisi dengan material semen yang solid. Untuk mendapatkan
campuran yang mudah dikerjakan, sangatlah penting menggunakan air pada beton dalam jumlah yang lebih banyak dari yang diperlukan untuk proses hidrasi semen.
Volume awal semen dan air menjadi berkurang, dengan bercampurnya semen dan air menjadi suatu proses kombinasi reaksi kimia. Hal ini memungkinkan untuk
pasta semen dari setiap faktor air semen untuk terus berproses yang berkelanjutan, untuk memenuhi secara lengkap ruang yang dibutuhkan oleh pasta segar. Akibatnya
pasta yang mengeras menimbulkan pori – pori. Pada kondisinya, selama proses pencampuran beton berlangsung, sejumlah udara selalu masuk terperangkap
didalamnya.
Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008
Pada saat pori – pori air dan pori – pori udara dalam beton terhubung, beton berstruktur dapat dialiri air. Hal ini dibuktikan dengan adanya penyerapan air pada
saluran kapiler yang ada dan hilangnya kandungan air pengaruh tekanan. Pada saatnya penyerapan dan permeabilitas dapat menjadi penyebab yang terpisah terhadap
kerusakan beton atau memperburuk ketahanan beton. Untungnya tidak sulit untuk menjadikan beton dalam keadaan kedap air untuk semua praktek pelaksanaan, jika
material yang digunakan mempunyai mutu dan bergradasi baik, dicampur dengan baik, serta dicetak dengan baik dan adanya proses perawatan yang cukup.
Pori – pori beton akan banyak terbentuk pada periode pengerasan. Pengendapan dari partikel – partikel yang solid menyebabkan air mengalir dan
membentuk banyak saluran. Sejumlah air terperangkap didalam partikel – partikel agregat dan sejumlah yang lain mengisi celah antar partikel semen. Hydrasi semen
memproduksi gel yang memperkecil ukuran pori – pori air dan meningkatkan kekedapan beton. Tetapi pori – pori tersebut tidak pernah terbebas secara total. Hal
ini menjelaskan bahwa adanya proses perawatan sangat diperlukan untuk menjaga kekedapan beton.
2.1.4 Pengaruh Agregat