3.2.3.2 Pemeriksaan Agregat Halus
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap agregat halus meliputi : 1. Analisa ayakan pasir, ASTM C 136-95a
2. Pencucian pasir lewat ayakan no.200 pemeriksaan kadar lumpur, ASTM C 117-95
3. Pemeriksaan kandungan organic colorimetric test, ASTM C 40-92 4. Pemeriksaan kadar liat
clay lump pasir, ASTM C 142-78 1990 5. Pemeriksaan berat isi pasir, ASTM C 29C 29 M-91a
6. Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi pasir, ASTM C 128-93
3.2.4 Agregat Kasar
Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi
alami dari batu – batuan atau berupa batu pecah split yang diperoleh dari pecahan
batu agregat kasar yang sering digunakan dalam praktek di lapangan mempunyai ukuran butiran antara 5 mm dan 40 mm.
3.2.4.1 Persyaratan Umum Agregat Kasar
Agregat halus yang digunakan sebagai bahan campuran beton harus memenuhi syarat – syarat Peraturan Beton Bertulang 1971 N.I.-2, antara lain adalah :
1 Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan – batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu. Pada umumnya yang dimaksudkan dengan agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm.
Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008
2 Agregat kasar harus terdiri dari butir – butir yang keras dan tidak berpori. Agregat kasar yang mengandung butir – butir pipih hanya dapat dipakai
apabila jumlah butir – butir pipih tersebut tidak melampaui 20 dari berat seluruhnya. Butir – butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya
tidak pecah atau hancur oleh pengaruh – pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan.
3 Agregat kasar tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1 ditentukan dengan berat kering. Yang diartikan dengan Lumpur adalah bagian –
bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar Lumpur melalui 1 maka agregat kasar harus dicuci.
4 Agregat kasar tidak boleh mengandung zat – zat yang dapat merusak beton, seperti zat – zat yang reaktif alkali.
5 Kekerasan dari butir – butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari Rudeloff dengan beban penguji 20 ton dan memenuhi syarat – syarat
yang ditentukan atau dengan mesin pengaus Los Angeles, dengan mana tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari 50.
6 Agregat kasar terdiri dari butir – butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan harus memenuhi
syarat –syarat yang ditentukan. 7 Besar butir maksimal tidak boleh lebih dari pada seperlima jarak terkecil
antara bidang-bidang samping dari cetakan, sepertiga dari tebal pelat atau
Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008
tigaperempat dari jarak bersih minimum diantara batang-batang atau berkas-berkas tulangan.
Tabel 3.5 Susunan Besar Butiran Agregat Kasar
Ukuran Lubang Ayakan mm
Lolos Kumulatif
38.10 19.10
9.52 4.76
95 - 100 35 - 70
10 - 30 0 - 5
3.2.4.2 Pemeriksaan Agregat Kasar