Benda Uji Besi Tulangan Pembuatan Benda Uji

15. Peralatan penunjang. Peralatan ini merupakan peralatan ringan yang digunakan selama penelitian. Alat ini terdiri dari talam baja, cetok, sekop, cangkul dan ember.

3.4 Benda Uji

Benda uji adalah balok beton bertulang tampang empat persegi panjang, dengan dimensi 20 x 30 x 240 cm, mutu beton K-175 dan K-250 dengan tulangan tekan 2ø10 dan tulangan tarik 3ø10. Pada penelitian ini balok uji beton berjumlah 4 buah. Selain itu juga dibuat benda uji silinder masing – masing 3 buah untuk setiap mutu beton untuk pengujian tekan dan tarik belah.

3.4.1 Benda Uji Besi Tulangan

Ada dua jenis baja tulangan yaitu tulangan polos dan ulir. Jenis tulangan yang banyak digunakan adalah tulangan polos yang menggunakan simbol “U”. Pada penelitian ini digunakan tulangan polos baja lunak ø10 sebagai tulangan tekan dan tarik, yang dijual dengan mutu baja U-32. Pemeriksaan pada tulangan baja di lakukan di Laboratorium Politeknik Medan dengan melakukan test uji tarik untuk mengetahui tegangan leleh fy baja. Gambar 3.1 Benda Uji Besi Tulangan Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008

3.4.1 Pembuatan Benda Uji

Pembuatan benda uji terdiri dari 2 variasi campuran yaitu beton K-175 dan K- 250 yang masing – masing terdiri dari 2 benda uji balok sehingga total benda uji balok adalah 4 buah benda uji. Dari setiap adukan benda uji balok dibuat 3 buah benda uji silinder untuk tes kuat tekan dan tarik belah. Pengetesan benda uji dilakukan pada umur 28 hari. Mula – mula semua peralatan disiapkan, cetakan dipasang dan diolesi vaseline. Semua bahan ditimbang sesuai dengan hasil perhitungan Mix Design lalu prosedur pembuatan silinder sama dengan prosedur pembuatan balok beton. Campuran beton segar segera dimasukkan ke dalam cetakan yang sudah diolesi vaseline sebanyak 13 bagian, kemudian di rojok. Demikian seterusnya sampai cetakan penuh. Permukaan beton dihaluskan dengan menabur sedikit semen di permukaan dan diratakan dengan catok. Untuk menjaga penguapan air dari beton segar, benda uji yang telah selesai dicetak harus dijaga kelembabannya sampai cetakan tersebut dilepas. Permukaan cetakan bagian luar harus dijaga jangan sampai berhubungan langsung dengan air selama 24 jam pertama setelah beton dicetak, sebab dapat merubah air dalam adukan dan menyebabkan rusaknya benda uji. Cetakan benda uji dibuka setelah 24 jam dan tidak boleh lebih dari 48 jam setelah pencetakan. Ruang penyimpanan harus bebas dari getaran terutama pada umur 48 jam pertama dan sehari sebelum dilaksanakan pengujian pada umur yang direncanakan, benda uji dikeluarkan dari bak perendaman. Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008 Selanjutnya silinder beton direndam air dalam kolam perawatan yang telah disiapkan sampai pada masa yang direncanakan untuk mengadakan pengujian dan untuk benda uji balok perawatan yang dilakukan dengan menutupinya dengan goni basah dan disiram setiap hari . 3.5 Pengujian 3.5.1 Pengujian Tarik Besi Tulangan