Syarat – syarat Beton Yang Berkualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Beton Secara Umum

Beton adalah pencampuran agregat kasar, agregat halus, air dan semen dengan atau tanpa bahan tambahan additive yang kemudian mengeras. Beton merupakan sekumpulan interaksi mekanisme dan kimiawi dari bahan material pembentuknya. Oleh karena itu, masing – masing komponen pembentuk beton tersebut perlu dipelajari sebelum mempelajari beton secara keseluruhan. Dalam keadaan mengeras, beton bagai batu karang dengan kekuatan yang tinggi. Dalam keadaan segar, beton dapat diberi bermacam – macam bentuk, sehingga dapat digunakan untuk membentuk seni arsitektur atau untuk tujuan dekoratif. Beton mempunyai nilai kuat tekan yang besar namun beton tidak kuat terhadap daya tarik.

2.1.1 Syarat – syarat Beton Yang Berkualitas

Secara umum perencanaan campuran beton yang akan digunakan dalam pelaksanaan konstruksi beton harus menghasilkan beton yang memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : a. Kekuatan desak Kekuatan yang dicapai dalam umur 28 hari atau umur yang ditentukan harus memenuhi persyaratan yang diberikan oleh perencanaan konstruksi. b. Tingkat keawetan Durability Keawetan beton sama pentingnya dengan kekuatan beton. Dengan tingkat kekuatan hancur yang besar akan semakin awet betonnya. Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008 c. Kemudahan pengerjaan Workability Workability beton sekurang – kurangnya bisa didefenisikan dari tiga buah sifat beton yang terpisah yaitu: 1. Kompaktibilitas, atau kemudahan dimana beton dapat dipadatkan dan rongga – rongga udara dapat diambil. 2. Mobilitas, atau kemudahan dimana beton dapat mengalir ke dalam cetakan baja dan dituang kembali. 3. Stabilitas, atau kemampuan beton untuk tetap sebagai massa yang homogen dan stabil selama dikerjakan dan digetarkan tanpa terjadi agregasipemisahan butiran dari bahan – bahan utamanya. Suatu rencana campuran beton harus memberikan workability cukup untuk pengadukan, pengangkutan, pencetakan dan pemadatan tanpa pengurangan homogenitas beton. d. Ekonomis Perencanaan campuran beton harus memberikan proporsi bahan pembentuk beton yang tepat agar tidak terjadi pemborosan bahan tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas beton. 2.1.2 Baja dan Batangan Tulangan Setiap jenis baja tulangan yang dihasilkan oleh pabrik – pabrik baja yang terkenal dapat dipakai. Pada umumnya setiap pabrik baja mempunyai standart mutu dan jenis baja, sesuai dengan yang berlaku di negara yang bersangkutan. Namun Rahmi Karolina : Analisa Dan Kajian Eksperimental Hubungan Momen - Kurvator Pada Balok Beton Bertulang, 2008 USU e-Repository © 2008 demikian, pada umumnya baja tulangan yang terdapat di pasaran Indonesia dapat digolongkan dalam mutu seperti yang tercantum pada tabel Tabel 2.1 Tegangan Leleh Karakteristik Mutu Sebutan Tegangan Leleh Karakteristik yang memberikan regangan tetap kgcm U – 22 Baja Lunak 2200 U – 24 Baja Lunak 2400 U – 32 Baja Sedang 3200 U – 39 Baja Keras 3900 U – 48 Baja Keras 4800

2.1.3 Struktur Pori Beton