Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sebagai salah satu institusi yang berfungsi sebagai lembaga pengawas intern pemerintah di Kabupaten Deli Serdang,
dalam setiap melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap obyek pemeriksaan sangat perlu pengetahuan mengenai pendeteksian penyimpangan yang diperlukan
dalam rangka memenuhi kewajibannya untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan dan pemeriksaan di lapangan. Menurut data yang dilihat dari laporan hasil
pemeriksaan Aparat pengawas intern pemerintah yang ada di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sering tidak mampu untuk mengungkapkan temuan penyimpangan dan
ketidakberesan yang dilakukan oleh objek pemeriksaan karena aparat pengawas intern pemerintah tersebut kurang pengalaman dalam hal itu dan juga kurangnya
pengetahuan dalam mendeteksi penyimpangan tersebut serta kurang menguasai peraturan, kode etik, standar audit yang berlaku yang ditetapkan pemerintah untuk
aparat pengawas intern pemerintah. Sehubungan dengan hal tersebut aparat pengawas intern pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mendeteksi penyimpangan dan
ketidakberesan, yaitu:
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
1 aparat pengawas intern pemerintah harus menentukan bahwa penyimpangan dan
ketidakberesan dalam melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan kemungkinan menyebabkan laporan hasil pemeriksaan salah.
2 aparat pengawas atau pemeriksa harus memahami karakteristik penyimpangan
dan ketidakberesan agar bisa menentukan penyimpangan dan ketidakberesan itu di dalam laporan hasil pemeriksaan.
Pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah khususnya pengetahuan tentang pendeteksian penyimpangan semakin berkembang dengan banyaknya
pengalaman kerja. Namun hal tersebut tidaklah untuk semua aspek pengetahuan tentang pendeteksian penyimpangan dalam suatu lingkungan pemeriksaan yang
lazim. Beberapa penelitian sebelumnya, yang mempelajari mengenai pengaruh pengalaman dalam bidang pemeriksaan, telah menunjukkan hasil yang tidak
konsisten. Hal ini kemungkinan pada penelitian sebelumnya tidak mempertimbangkan faktor pengetahuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
Bonner, 1990; Abdolmohammadi dan Wright, 1987. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis menambah variabel independen yaitu pengetahuan aparat
pengawas intern pemerintah. Peran aparat pengawas intern pemerintah dalam melakukan fungsi
pengawasan harus didukung dengan kompetensi yang memadai akan teknik-teknik pemeriksaan audit serta kompetensi lain yang mendukung. Kompetensi semacam
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
itu dapat diperoleh melalui jenjang pendidikan secara formal maupun informal, serta pengalaman dalam praktek pemeriksaan. Karena dalam melakukan peran
pemeriksaan dan pengawasan, seorang aparat pengawas intern harus mengumpulkan serta mengevaluasi bukti-bukti yang digunakan sebagai dasar laporan hasil
pemeriksaan yang berkualitas. Berdasarkan pasal 15 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 tahun 2007
tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah yang menyatakan bahwa Pimpinan atasan langsung pejabat pengawas melakukan
pembinaan profesi dan mental melalui pendidikan formal dan pendidikan informal. Dalam melakukan pemeriksaan biasanya aparat pengawas intern tidak
memeriksa secara keseluruhan transaksi dan bukti-bukti yang terdapat pada obyek pemeriksaan, karena terbatas waktu dan biaya. Untuk mensiasati hal tersebut aparat
pengawas intern pemerintah melakukan pemeriksaan secara sampling. Dengan metoda sampling maka aparat pengawas intern harus mendesain sampel yang efisien,
mengukur kecukupan bukti pemeriksaan dalam pengawasan, dan menilai hasil sampel.
Dalam setiap melakukan pemeriksaan terhadap obyek yang ada di satuan kerja perangkat daerah SKPD tidak dapat dilakukan dengan baik jika tidak
didukung oleh pengetahuan dan pengalaman yang cukup yang pada akhirnya dapat
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
mendeteksi penyimpangan dan kecurangan secara dini serta dapat membuat keputusan berupa rekomendasi secara tepat.
Sesuai dengan pasal 26 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 tahun 2005 tentang pedoman pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatakan bahwa Inspektorat KabupatenKota melakukan pengawasan terhadap: a Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupatenkota;
b Pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa; c Pelaksanaan urusan pemerintahan desa. Sesuai ketentuan tersebut aparat pengawas di Inspektorat
Kabupaten Deli Serdang mempunyai tugas pokok untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten dan melakukan
pengawasan pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa serta melakukan pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
Berdasarkan pengamatan sementara bahwa kualitas hasil pemeriksaan Inspektorat Kabupaten Deli Serdang belum maksimal, karena kekurang mampuan
dari pada aparat pengawas intern pemerintah yang ada di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang untuk mengungkapkan penyimpangan yang ada, hal ini disebabkan aparat
pengawas intern pemerintah yang di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang belum memiliki pengalaman yang cukup untuk mengungkap penyimpangan tersebut dan
juga kurangnya pengetahuan tentang pendeteksian penyimpangan yang dimiliki oleh aparat pengawas intern pemerintah itu.
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2008, salah satu penyebab ketidak maksimalnya hasil
kualitas pemeriksaan dikarenakan Inspektorat Kabupaten Deli Serdang tidak memiliki aparat pengawas intern pemerintah yang berlatar belakang pendidikan
formal akuntansi, tehnik dan yang lainnya sebagaimana terlihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. Pendidikan Formal No
Latar Belakang Pendidikan Jumlah
1 2
3 4
5 S1 Akuntansi
S1 Non Akuntansi D3 Akuntansi
D3 Non akuntansi SLTA
- 22
- 5
11 Selain pendidikan formal, aparat pengawas intern pemerintah dalam
melakukan pemeriksaan dan pengawasan sangat membutuhkan pengalaman yang memadai tentang pengawasan dan pemeriksaan serta pengetahuan yang sifatnya non
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
formal yang didukung dengan intuisi yang baik dalam melakukan pemeriksaan dan pengawasan.
Pengetahuan khusus lain yang perlu dalam pemeriksaan adalah mengenai penggunaan intuisi. Intuisi intuition merupakan spesies pasif representasi, yang
memungkinkan sensibilitas kita untuk penginderaan. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa pengaruh antara pengalaman
dengan intuisi adalah positif yaitu semakin tinggi pengalaman dalam melakukan audit maka semakin baik intuisi yang dimiliki auditor dan intuisi mempunyai pengaruh
yang sangat kuat dengan pendeteksian kekeliruan di Perwakilan BPK-RI di Medan, oleh karena itu maka peneliti ingin melihat apakah sama hasilnya bila diteliti di
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sebagai aparat pengawas intern pemerintah. Pemeriksaan dilaksanakan oleh orang yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang cukup agar dapat memberikan informasi yang baik dan dapat memberikan rekomendasi yang baik bagi pengguna rekomendasi. Untuk itu bagi
aparat pengawas intern pemerintah dibutuhkan keahlian dan pendidikan agar mampu menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang baik. Setiap aparat pengawas harus
menjalani pendidikan dan latihan yang cukup di dalam praktek akuntansi dan teknis pemeriksaan.
Guna kelancaran pelaksanaan pemeriksaan aparat pengawas intern pemerintah didukung standar pemeriksaan yang merupakan patokan untuk melakukan
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
pemeriksaan, yang meliputi standar umum, standard pelaksanaan pemeriksaan, dan standar pelaporan yang wajib dipedomani oleh Inspektorat Kabupaten Deli Serdang.
Berdasarkan fenomena praktis di atas peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pemeriksa intern pemerintah di
daerah dengan judul “Pengaruh Pengalaman dan Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah terhadap Pendeteksian Penyimpangan dengan
Intuisi sebagai variabel intervening di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang”.
1.2. Rumusan Masalah Penelitian