Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
pendeteksian penyimpangan. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,095 sedangkan besar pengaruh tidak langsung harus dihitung dengan mengalikan koefisien tidak
langsungnya yaitu 0,500 x 0,561 = 0,2805 atau total pengaruh pengalaman aparat pengawas intern pemerintah ke pendeteksian penyimpangan = 0,095 + 0,500 x
0,561 = 0,3755. Hasil hipotesis ini bahwa P
1
P
2
x P
3
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan
pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah melalui intuisi dapat mendeteksi penyimpangan adalah benar.
5.4 Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama bahwa Nilai Sig t - hitung pengalaman aparat pengawas intern pemerintah X1 sebesar 0,006 lebih kecil dari
nilai = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pengalaman aparat pengawas intern pemerintah berpengaruh signifikan
terhadap pendeteksian penyimpangan. Hal ini sejalan dengan apa yang disimpulkan oleh Suwarta, 2006, dalam penelitiannya menyatakan bahwa pengalaman audit
dapat mengurangi efek kekinian pada pertimbangan pemeriksa auditor. Sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa pemeriksa auditor yang lebih berpengalaman
tidak sensitif terhadap tipe bukti tertentu, dalam hal ini bukti yang bersifat negatif
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
atau positif. Pengalaman pemeriksa auditor mampu untuk memetakan informasi sehingga tidak terjebak oleh urutan informasi yang diterimanya. Selain dari itu
penelitian dari Sularso dan Na’im, 1999, tentang Analisis Pengaruh Pengalaman Akuntan pada Pengetahuan dan Penggunaan Intuisi dalam Mendeteksi Kekeliruan.
Hasil yang diperoleh adalah Pengalaman akuntan dalam melakukan audit berpengaruh pada pengetahuan audit untuk mendeteksi kekeliruan. Menurut
karateristik responden berdasarkan lama bekerja bahwa responden yang mengikut i penelitian ini mayoritas adalah pegawai yang sudah memiliki pengalaman bekerja
atau sudah bekerja lebih 6 tahun sampai 15 tahun tetapi pengalaman untuk mendeteksi penyimpangan masih cukup rendah karena pegawai yang ada di
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sekarang banyak yang pindahan dari instansi lain yang belum banyak pengalaman masalah pengawasan, sesuai dengan latar
belakang penelitian ini bahwa masih kurangnya pengalaman aparat pengawas intern pemerintah dalam mendeteksi penyimpangan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Simangunsong 2008 yang menyatakan bahwa pengalaman dapat berpengaruh langsung ke keliruan dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu
pengalaman ke intuisi sebagai intervening baru ke keliruan, dimana hubungan langsung lebih besar dari pada hubungan tidak langsung. Berarti dalam hal ini
pengalaman berpengaruh signifikan terhadap pendeteksian penyimpangan adalah benar dan tidak ada bedanya apabila dilakukan penelitian di Perwakilan BPK-RI
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
Medan dengan penelitian yang dilakukan di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sebagai aparat pengawas intern pemerintah, karena sama – sama dalam bidang profesi
sebagai pemeriksa auditor. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua bahwa Nilai Sig t - hitung
Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah X2 sebesar 0,022 lebih kecil dari nilai = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah mempunyai pengaruh terhadap Pendeteksian Penyimpangan Y. Hal ini dapat dilihat dari angka koefisien
X2 adalah 0,229 menunjukkan bahwa apabila terjadi penambahan pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah selama satu satuan akan menambah kemampuan aparat
pengawas intern pemerintah dalam mendeteksi penyimpangan sebesar 0,229 satuan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara No. Per05M.Pan032008 tanggal 31 Maret 2008 menyatakan auditor harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lainnya yang diperlukan
untuk melaksanakan tanggung jawabnya. Pelaksana pengawasan aparat pengawas intern pemerintah harus mempunyai tingkat pendidikan formal minimal Strata Satu
S-1 atau yang setara. Agar tercipta kinerja audit yang baik maka aparat pengawas intern pemerintah harus mempunyai kriteria tertentu dari pemeriksa auditor yang
diperlukan untuk merencanakan pemeriksaan audit, mengidentifikasi kebutuhan profesional pemeriksa auditor dan untuk mengembangkan teknik dan metodologi
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
pemeriksaan audit agar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi unit yang dilayani oleh aparat pengawas intern pemerintah. Sejalan dengan hal tersebut Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan peraturan tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Nomor:
PER05M.PAN032008 yang menyatakan bahwa Latar belakang pendidikan pemeriksa bagi Aparat Pengawas Intern Pemerintah harus mempunyai pendidikan
formal minimal adalah strata satu atau yang setara. Dengan latar belakang pendidikan sarjana, diharapkan memiliki daya nalar dan logika berpikir yang lebih
baik. Menurut karateristik responden berdasarkan pendidikan terakhir bahwa Sumber Daya Manusia yang bekerja di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang 56,8 sudah
memiliki Gelar Sarjana S1 dan pegawai yang bekerja di Kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang belum ada yang memiliki Gelar Strata 2 pada saat penelitian
dilaksanakan dan SLTA sederajat 29,7 serta Diploma D3 13,5, karena kurangnya personil untuk melaksanakan tugas pemeriksaan dan pengawasan sehingga
pegawai yang SLTA dan Diploma D3 ikut dalam tugas pemeriksa dan pengawasan di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, hal inilah yang menyebabkan kurangnya
pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah dalam pendeteksian penyimpangan di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, sementara hasil penelitian menyimpulkan
bahwa pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah memiliki pengaruh terhadap kemampuan mendeteksi penyimpangan adalah benar dan ini sesuai dengan hasil
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
penelitian yang dilakukan oleh Batubara 2008, dimana Latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Bawasko Medan, yakni dengan terdekteksinya penyimpangan maka kualitas hasil
pemeriksaan semakin baik. Berarti penelitian yang dilakukan di Bawasko Medan hasilnya sama dengan penelitian yang diadakan di Inspektorat Kabupaten Deli
Serdang karena sama-sama aparat pengawas internal pemerintah. Dari pengujian hipotesis ketiga yaitu dengan memakai analisis jalur
menunjukkan bahwa pengalaman aparat pengawas intern pemerintah dapat berpengaruh langsung ke pendeteksian penyimpangan dan dapat juga berpengaruh
tidak langsung yaitu dari pengalaman aparat pengawas intern pemerintah ke intuisi aparat pengawas intern pemerintah sebagai intervening baru ke pendeteksian
penyimpangan. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,148 sedangkan besar pengaruh tidak langsung harus dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu
0,565 x 0,525 = 0,2966 atau total pengaruh pengalaman aparat pengawas intern pemerintah ke pendeteksian penyimpangan = 0,148 + 0,565 x 0,525 = 0,4446.
Dalam hasil hipotesis ini menyatakan bahwa P
1
P
2
x P
3
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian yang
menyatakan pengalaman aparat pengawas intern pemerintah melalui intuisi dapat mendeteksi penyimpangan adalah benar, dimana pengaruh langsung P
1
= 0,148
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
lebih kecil dari pada pengaruh tidak langsung P
2
x P
3
= 0,2966
sehingga intuisi aparat pengawas intern pemerintah dapat berperan sebagai variabel intervening. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bonner, 1990 dan Schmidt, 1986 dan Agor, 1998. Dimana kesimpulan hasil penelitian Agor 1998 bahwa intuisi
bukan merupakan suatu daya kognitif yang terlahir atau kemampuan yang digunakan sesuai kehendak, melainkan suatu kemampuan belajar dari atau diambil dari
pengalaman. Ketika para pembuat keputusan menggunakan intuisi, mereka mengalami suatu proses yang otomatis dan secara tidak sadar mengambil dari struktur
kognitif yang dibentuk melalui pengalaman. Dari pengujian hipotesis keempat yaitu pengetahuan aparat pengawas intern
pemerintah dapat berpengaruh langsung ke pendeteksian penyimpangan dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari pengetahuan aparat pengawas intern
pemerintah ke intuisi aparat pengawas intern pemerintah sebagai intervening baru ke pendeteksian penyimpangan. Besarnya pengaruh langsung adalah P
1
= 0,095
sedangkan besar pengaruh tidak langsung harus dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu P
2
x P
3
= 0,500 x 0,561 = 0,2805, karena P
1
yaitu pengaruh hubungan langsung lebih kecil dari pengaruh hubungan tidak
langsung yaitu P
2
x P
3
sehingga intuisi aparat pengawas intern pemerintah berperan sebagai variabel intervening. Maka total pengaruh pengalaman aparat pengawas
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
intern pemerintah ke pendeteksian penyimpangan = 0,095 + 0,500 x 0,561 = 0,3755.
Hasil hipotesis ini bahwa P
1
P
2
x P
3
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan
pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah melalui intuisi dapat mendeteksi penyimpangan adalah benar. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Agor, 1998.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan