Pengujian Hipotesis Hasil Analisis Data

Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2010. 4. Intuisi yang digunakan dilakukan melalui pengembangan sendiri terhadap transaksi yang terjadi : jawaban responden maksimum 5 dan minimum 3, dengan rata-rata 3,7027 dan standar deviasi 0,51988. 5. Dalam menentukan suatu transaksi yang menyimpang dari ketentuan digunakan penalaran individu : jawaban responden maksimum 5 dan minimum 2, dengan rata-rata 3,5135 dan standar deviasi 0,69208. Hasil jawaban responden mengenai adanya pemakaian intuisi pengawas dalam mendeteksi penyimpangankecurangan ataupun kesalahan mayoritas menjawab setuju. Tetapi dari jawaban tersebut ada yang menarik yaitu mengenai dalam menentukan suatu transaksi yang menyimpang dari ketentuan saya sering menggunakan penalaran individual, jawaban yang setuju dan jawaban yang netral hampir tidak ada perbedaan, Hal ini bisa ditarik kesimpulan bahwa para aparat pengawas intern di kantor Inspektorat Deli Serdang masih tetap mengandalkan pengalamannya sebagai pengawas intern dalam mengambil keputusan.

5.3.5 Pengujian Hipotesis

5.3.5.1 Pengujian hipotesis pertama Untuk mengetahui adanya pengaruh pengalaman aparat pengawas intern pemerintah secara langsung dan parsial terhadap pendeteksian penyimpangan dilakukan uji t dengan menggunakan regresi sederhana. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai-nilai yang tercantum dalam tabel sebagai berikut : Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2010. Tabel 5.16. Output SPSS Regresi Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pemerintah dengan Pendeteksian Penyimpangan Sumber: Data Penelitian 2009 lampiran 7 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa : 1. Model analisis Y = + 1 X 1 + e = 3,418 + 0,164 X 1 + e 2. Nilai Sig t - hitung Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pemerintah X1 sebesar 0,006 lebih kecil dari nilai = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pemerintah berpengaruh secara signifikan terhadap Pendeteksian Penyimpangan Y. 3. Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pemerintah X1 memiliki pengaruh yang positip terhadap Pendeteksian Penyimpangan Y, ceteris paribus. Hal ini dapat dilihat dari angka koefisien X1 adalah 0,164 menunjukkan bahwa apabila terjadi penambahan pengalaman aparat pengawas satu satuan akan menambah kemampuan aparat pengawas intern dalam mendeteksi penyimpangan sebesar 0,164 satuan. Coefficients a 3.418 .218 15.688 .000 .164 .056 .225 2.938 .006 .899 1.324 Constant Pengalaman Pengawas Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Pendeteksian Penyimpangan a. Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2010. 5.3.5.2 Pengujian Hipotesis Kedua Untuk mengetahui adanya pengaruh pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah secara langsung dan parsial terhadap pendeteksian penyimpangan dilakukan uji t dengan menggunakan regresi sederhana. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai-nilai yang tercantum dalam tabel sebagai berikut : Tabel 5.17. Output SPSS Regresi Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah dengan Pendeteksian Penyimpangan Sumber: Data Penelitian 2009 lampiran 8 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa : 1. Model analisis Y = + 2 X 2 + e = 3,169 + 0,229 X 2 + e 2. Nilai Sig t - hitung Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah X2 sebesar 0,022 lebih kecil dari nilai = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah berpengaruh secara signifikan terhadap Pendeteksian Penyimpangan Y. Coefficients a 3.169 .370 8.563 .000 .229 .095 .376 2.398 .022 .875 1.271 Constant Pengetahuan Pengawas Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Pendeteksian Penyimpangan a. Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2010. 3. Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah X2 memiliki pengaruh yang positip terhadap Pendeteksian Penyimpangan Y, ceteris paribus. Hal ini dapat dilihat dari angka koefisien X2 adalah 0,229 menunjukkan bahwa apabila terjadi penambahan pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah selama satu satuan akan menambah kemampuan aparat pengawas intern pemerintah dalam mendeteksi penyimpangan sebesar 0,229 satuan. 5.3.5.3 Pengujian Hipotesis Ketiga Untuk mengetahui adanya pengaruh pengalaman aparat pengawas intern pemerintah melalui intuisi aparat pengawas intern pemerintah terhadap pendeteksian penyimpangan digunakan metode analisis jalur Path analysis. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai-nilai yang tercantum dalam tabel sebagai berikut : Tabel 5.18. Output SPSS Regresi Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pemerintah dan Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change F Change df1 df2 1 .565a .319 .300 1.45634 a Predictors: Constant, Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pemerintah Coefficient Correlationsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 Constant 10.546 2.141 4.926 .000 Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pem .554 .137 .565 4.050 .000 Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2010. a Dependent Variable: Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah Sumber: Data Penelitian 2009 lampiran 12 Tabel 5.19. Output Regresi Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pemerintah melalui Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah terhadap Pendeteksian Penyimpangan Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .621a .386 .349 .13163 1.299 a Predictors: Constant, Intuisi Aparat Pengawas Intern, Pengalaman Aparat Pengawas Intern b Dependent Variable: Pendeteksian Penyimpangan Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant 2.899 .252 11.514 .000 Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pemerintah .174 .060 .148 2.909 .001 Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah .246 .076 .525 3.223 .003 a Dependent Variable: Pendeteksian Penyimpangan Sumber: Data Penelitian 2009 lampiran 10 Dari hasil output SPSS tabel 5.18 memberikan nilai standardized beta untuk pengalaman aparat pengawas intern pemerintah sebesar 0,565 dan signifikan pada 0,000 yang berarti pengalaman aparat pengawas intern pemerintah mempengaruhi intuisi aparat pengawas intern pemerintah. Nilai koefisien standardized beta 0,565 merupakan nilai path atau jalur P 2 . Pada out put SPSS tabel 5.19 nilai standardized beta untuk pengalaman aparat pengawas intern pemerintah 0,148 dan intuisi aparat Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2010. pengawas intern pemerintah 0,525 semuanya signifikan. Nilai standardized beta pengalaman aparat pengawas intern pemerintah 0,148 merupakan nilai jalur path P 1 dan nilai standardized beta intuisi aparat pengawas intern pemerintah 0,525 merupakan nilai jalur path P 3 . Besarnya nilai e1 = 1 - 0,300 2 = 0,49 dan besarnya nilai e2 = 1 - 0,349 2 = 0,424 e1 = 0,49 Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah 0,565 P 2 P 3 0,525 Pengalaman Aparat P 1 Pendeteksian e2 = 0,424 Pengawas Intern Penyimpangan Pemerintah 0,148 Gambar 5.3. Hasil Hubungan Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pemerintah Dengan Pendeteksian Penyimpangan dan Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah sebagai Variabel Intervening Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa pengalaman aparat pengawas intern pemerintah dapat berpengaruh langsung ke pendeteksian penyimpangan dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari pengalaman aparat pengawas intern pemerintah ke intuisi aparat pengawas intern pemerintah sebagai intervening lalu ke Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2010. pendeteksian penyimpangan. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,148 sedangkan besar pengaruh tidak langsung harus dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0,565 x 0,525 = 0,2966 atau total pengaruh pengalaman aparat pengawas intern pemerintah ke pendeteksian penyimpangan = 0,148 + 0,565 x 0,525 = 0,4446. Hasil hipotesis ini bahwa P 1 P 2 x P 3 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan pengalaman aparat pengawas intern pemerintah melalui intuisi dapat mendeteksi penyimpangan adalah benar. 5.3.5.4 Pengujian Hipotesis Keempat Untuk mengetahui adanya pengaruh pengetahuan aparat pengawas Intern Pemerintah melalui intuisi aparat pengawas pemerintah terhadap pendeteksian penyimpangan digunakan analisis jalur path analysis. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai-nilai yang tercantum dalam tabel sebagai berikut : Tabel 5.20. Output SPSS Regresi Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah dan Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change F Change df1 df2 1 .500a .250 .229 1.52837 a Predictors: Constant, Pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah Coefficient Correlationsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2010. B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 Constant 6.675 3.663 1.822 .077 Pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah .538 .157 .500 3.417 .002 a Dependent Variable: Intuisi aparat pengawas intern pemerintah Sumber: Data Penelitian 2009 lampiran 13 Tabel 5.21. Output Regresi Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah melalui Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah terhadap Pendeteksian Penyimpangan Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .614a .377 .341 .13250 1.245 a Predictors: Constant, Intuisi Aparat Pengawas Intern, Pengetahuan Aparat Pengawas Intern b Dependent Variable: Pendeteksian Penyimpangan Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant 2.822 .334 8.450 .000 Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pem .248 .095 .095 2.607 .004 Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah .263 .073 .561 3.592 .001 a Dependent Variable: Pendeteksian Penyimpangan Sumber: Data Penelitian 2009 lampiran 11 Dari hasil output SPSS tabel 5.20 memberikan nilai standardized beta untuk pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah sebesar 0,500 dan signifikan pada 0,002 yang berarti pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah mempengaruhi intuisi aparat pengawas intern pemerintah. Nilai koefisien standardized beta 0,500 merupakan nilai path atau jalur P 2 . Pada out put SPSS tabel 5.21 nilai standardized beta untuk pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah 0,095 dan intuisi aparat Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2010. pengawas intern pemerintah 0,561 semuanya signifikan. Nilai standardized beta pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah 0,095 merupakan nilai jalur path P 1 dan nilai standardized beta intuisi aparat pengawas intern pemerintah 0,561 merupakan nilai jalur path P 3 . Besarnya nilai e1 = 1 - 0,229 2 = 0,5944 dan besarnya nilai e2 = 1 - 0,341 2 = 0,4343. e1 = 0,5944 Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah 0,500 P 2 0,561 P 3 Pengetahuan Aparat P 1 Pendeteksian Pengawas Intern Penyimpangan e2 = 0,4343 Pemerintah 0,095 Gambar 5.4. Hasil Hubungan Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah Dengan Pendeteksian Penyimpangan dan Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah sebagai Variabel Intervening. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah dapat berpengaruh langsung ke pendeteksian penyimpangan dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah ke intuisi aparat pengawas intern pemerintah sebagai intervening lalu ke Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2010. pendeteksian penyimpangan. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,095 sedangkan besar pengaruh tidak langsung harus dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0,500 x 0,561 = 0,2805 atau total pengaruh pengalaman aparat pengawas intern pemerintah ke pendeteksian penyimpangan = 0,095 + 0,500 x 0,561 = 0,3755. Hasil hipotesis ini bahwa P 1 P 2 x P 3 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah melalui intuisi dapat mendeteksi penyimpangan adalah benar.

5.4 Pembahasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Implementasi Fungsi Pengawasan DPRD Deli Serdang Tahun 2009-2014

0 54 64

Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Dengan Sikap Aparat Pemerintah Daerah Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Nias)

0 42 126

Pengaruh Pengalaman Terhadap Kemampuan Mendeteksi Kekeliruan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening

2 51 99

PENGARUH PDRB DAN UKURAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAERAH DENGAN PAD SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

1 7 117

Pengaruh kompetensi, independensi, integritas, objektivitas, dan persepsi pengalaman kerja aparat pengawas intern pemerintah terhadap kualitas hasil audit di pemerintah daerah: studi kasus pada Kantor Inspektorat Kabupaten Manggarai.

2 7 116

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Pada Inspektorat Kabupaten Labuhanbatu Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating

0 0 16

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Pada Inspektorat Kabupaten Labuhanbatu Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dengan Reward sebagai Variabel Moderating pada Inspektorat Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 18

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KEPUASAN KERJA DAN INTEGRITAS TERHADAP KINERJA APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (Studi pada Inspektorat Aceh)

0 0 7

PERAN INSPEKTORAT DAERAH SEBAGAI APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH DI PROVINSI LAMPUNG

1 0 13