Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
pemeriksaan audit. Untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang professional, aparat pengawas harus menjalani pelatihan teknis yang cukup.
2.1.3 Pendeteksian Penyimpangan
Variabel independen yang diangkat oleh peneliti terdahulu adalah mendeteksi kekeliruan sedangkan sekarang penulis mengangkat variabel independennya adalah
pendeteksian penyimpangan, karena menurut penulis mendeteksi kekeliruan lebih dominan untuk pemeriksaan keuangan sedangkan pendeteksian penyimpangan adalah
untuk pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu, hal ini sesuai dengan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1 tahun
2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara pada lampiran III, lampiran V dan lampiran VII.
Pendeteksian penyimpangan ini menurut Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 1 tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara pada
lampiran III, lampiran V dan lampiran VII dalam pernyataan standar pelaksanaan tambahan adalah :
1 pemeriksa harus merancang pemeriksaan untuk memberikan keyakinan yang memadai guna mendeteksi salah saji material yang disebabkan oleh
ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berpegaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan keuangan, 2
pemeriksa harus merancang prosedur pemeriksaan sedemikian rupa sehingga dapat mendeteksi penyimpangan yang dapat membawa pengaruh signifikan
terhadap tujuan pemeriksaan. Pemeriksa harus menentukan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mempunyai pengaruh signifikan
terhadap tujuan pemeriksaan, dan harus memperhitungkan resiko bahwa penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan, dan kecurangan
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten