Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri yang ada di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 38 tiga puluh delapan orang,
sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tanggal 14 November 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang sebanyak 1 orang Inspektur, 1 orang Sekretaris, 4 orang Inspektur pembantu wilayah, 12 orang kepala Seksi, 3 orang
kepala Sub bagian dan 17 orang staf pemeriksa. Jenis penelitian ini adalah sensus, menurut Erlina dan Mulyani 2007 jika
Peneliti menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian maka disebut sensus. Sensus digunakan jika elemen popolasi relatif sedikit dan bersifat heterogen.
Sehingga seluruh populasi, yaitu staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 38 tiga puluh delapan Orang, dijadikan sampel. Metode yang digunakan
adalah metode survey, menurut Ikhsan dan Ghozali 2006 merupakan pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
4.4 Metode Pengumpulan Data
Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini
adalah data primer. Indriantoro dan Supomo 1999 menyebutkan data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
Untuk mendapatkan data dari responden digunakan instrumen penelitian berupa
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
kuesioner. Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner secara langsung kepada para responden yang dijadikan
sampel. Sugiyono 1999, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian ini yang akan diberikan kuesioner adalah seluruh staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 38 tiga puluh delapan orang.
Tahapan dalam penyebaran dan pengumpulan kuesioner dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap pertama adalah melakukan penyebaran kuesioner kepada seluruh staf
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, karena jumlah hanya 38 tiga puluh delapan maka hanya sekali sebar kepada seluruh staf di Inspektorat Kabupaten Deli Serdang,
kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut selama 6 enam hari kerja. Tahap yang kedua adalah setelah 6 enam hari kerja pengambilan kuesioner yang telah diisi
oleh staf Inspektorat Kabupaten Deli Serdang untuk dilakukan pengolahan data. Jenis data dalam penelitian ini adalah data subyek, menurut Indriantoro dan
Supomo 1999 data subyek adalah jenis data yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek
penelitian responden. Dengan demikian data subyek merupakan data yang dilaporkan sendiri oleh responden secara individual.
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari Kuesioner Pendeteksian Penyimpangan yang di desain sendiri dengan mengacu kepada
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara SPKN, Sebelum kuesioner
disebar ke responden terlebih dahulu dilakukan pratest uji coba sebelum penelitian yang sebenarnya dilakukan. Menurut Kuncoro 2003 setelah instrumen disusun
dalam bentuk draft maka pratest sebaiknya dilakukan pada sejumlah responden yang sama dengan responden penelitian yang sebenarnya.
Kuesioner pengalaman aparat pengawas intern pemerintah diadopsi dengan memodifikasi dari kuesioner peneliti sebelumnya yaitu kuesioner yang dipakai
Hermanto 1997 dalam penelitian Sahat Simangunsong 2008. Kuesioner intuisi aparat pengawas intern pemerintah juga diadopsi dengan
memodifikasi kuesioner yang digunakan oleh peneliti sebelumnya yaitu kuesioner yang dipakai oleh Sularso 1999 dalam penelitian Sahat Simangunsong 2008.
Kuesioner pengetahuan aparat pengawas intern pemerintah di desain sendiri dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER05M.PAN032008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah APIP dan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan RI
Nomor 01 Tahun 2007 tanggal 7 Maret 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara SPKN, Sebelum kuesioner disebar ke responden terlebih dahulu dilakukan
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
pratest uji coba sebelum penelitian yang sebenarnya dilakukan. Menurut Kuncoro 2003 setelah instrumen disusun dalam bentuk draft maka pratest sebaiknya
dilakukan pada sejumlah responden yang sama dengan responden penelitian yang sebenarnya.
Menurut Sugiyono 1999 bahwa peneliti-peneliti dalam bidang sosial instrumen penelitian yang digunakan sering disusun sendiri termasuk menguji
validitas dan realibilitasnya.
4.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Guna memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi variabel operasional yang akan diteliti
sebagai dasar dalam menyusun kuesioner penelitian, definisi operasional dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pendeteksian Penyimpangan Y didefinisikan sebagai kemampuan aparat pengawas intern pemerintah pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang dalam
mendeteksi adanya penyimpangan dan ketidakberesan serta menganalisa data dan kecukupan bukti yang diperiksa. Pengukuran variabel ini menggunakan skala
interval.
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
2. Pengalaman Aparat Pengawas Intern Pemerintah X
1
didefinisikan sebagai suatu aktivitas nyata yang telah dilaksanakan dengan baik dan profesional oleh aparat
pengawas intern pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam rangka pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan. Pengukuran variabel ini menggunakan skala
interval. 3. Pengetahuan Aparat Pengawas Intern Pemerintah X
2
didefinisikan sebagai suatu jenjang pendidikan yang diperoleh baik secara formal maupun non formal oleh
aparat pengawas intern pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam rangka mendukung pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan. Pengukuran variabel ini
menggunakan skala interval. 4. Intuisi Aparat Pengawas Intern Pemerintah Z didefinisikan sebagai suatu proses
penalaran yang berasal dari pengungkapan pengalaman dan ingatan masa lalu untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Diagnosa dan pemecahan
masalah secara intuitif berlangsung sangat cepat dan tidak mampu menjelaskan bagaimana keputusan terjadi. Indikator penggunaan intuisi berupa kecepatan
pengambilan keputusan. Pengukuran variabel ini menggunakan skala interval.
Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
Variabel Penelitian
Definisi Operasional Parameter
Skala Pengukuran
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
Variabel Dependen
Pendeteksian Penyimpangan
Y kemampuan aparat pe
ngawas intern peme rintah pada Inspektorat
Kabupaten Deli Ser dang dalam mendeteksi adanya
penyimpangan dan ketidakberesan ser ta
menganalisa data dan kecukupan bukti yang
diperiksa Indikator pendeteksian
penyimpangan antara lain : 1. Prosedur, PKP, P2T, peren
canaan dan peraturan yang berlaku dalam mendeteksi
penyimpangan. 2. Prosedur pemeriksaan tam bahan
untuk memastikan adanya penyimpangan.
3. Waspada terhadap adanya indikasi kecurangan atau
ketidakpatutan. 4.Menilai resiko salah saji material
yang mungkin timbul karena kecurangan atau penyimpangan
terkait tujuan pemeriksaan. Interval
Variabel Indpenden
Pengalaman aparat
pengawas intern X
1
suatu aktifitas nyata yang telah
dilaksanakan dengan baik dan profe sional
oleh aparat pe ngawas intern pemerin tah
Kabupaten Deli Ser dang dalam rangka pe
laksanaan pengawasan dan pemeriksaan.
Indikator pengalaman aparat pengawas internal antara lain :
1. Jumlah entitas yang di periksa. 2. lamanya masa kerja di bidang
pengawasan. 3.Tukar pengalaman antara sesama
aparat pengawas internal pemerintah.
4.Mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan.
Interval
Lanjutan Tabel 4.1.
Variabel Penelitian
Definisi Operasional Parameter
Skala Pengukuran
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
Pengetahuan aparat
pengawas intern X
2
suatu jenjang pendidikan yang diperoleh baik
secara formal maupun non formal oleh aparat
pengawas internal pemerintah Kabupaten
Deli Serdang dalam rangka mendukung
pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan.
Indikator pengetahuan aparat pengawas internal antara lain :
1. Pengetahuan akuntansi
pemerintahan bagi apa rat pengawas internal.
2. Standar pemeriksaan ya ng diperlukan
3. Latar belakang pendidi kan akuntansi dan me ngikuti
peraturan ten tang pengelolaan keua ngan daerah.
4. Pengetahuan yang dipe roleh dari kursus dan pelatihan
5. Pengetahuan yang dipe roleh dari pendidikan S1, S2, S3 dan
kursus pelatihan Interval
suatu proses penalaran yang berasal dari
pengungkapan pengalaman dan ingatan
masa lalu untuk menyelesaikan masalah
yang sedang dihadapi. Variabel
Intervening Intuisi aparat
pengawas intern Z
Indikator intuisi aparat pengawas internal antara lain :
1. Pengetahuan tentang latar
belakang SKPD. 2. Pengetahuan sistem pengelolaan
keuangan daerah. 3. Pendeteksian penyim pangan
dengan menggu nakan intuisi 4. Intuisi dilakukan melalui
pengembangan sendiri terhadap transaksi yang terjadi.
5. Penggunaan penalaran individu untuk mendetek si
penyimpangan Interval
Khairuddin Batubara : Pengaruh Pengalaman Dan Pengetahuan Aparat P e n g a w a s I n t e r n P e m e r i n t a h T e r h a d a p Pendeteksian Penyimpangan Dengan Intuisi Sebagai Variabel Intervening Di Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang, 2010.
4.6 Metode Analisis Data 4.6.1 Model Analisis Data