BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Bahasa sebagai aksi atau tindakan direpresentasikan dalam fungsi interpersonal. Fungsi atau makna interpersonal ini merupakan realisasi pertukaran
pengalaman experiential meaning manusia sebagai makhluk sosial. Secara umum, fungsi ini menjelaskan bagaimana dalam suatu komunikasi terjadi interaksi yang
melibatkan pembicara dan pendengar saling bertukar pengalaman. Interaksi pertukaran pengalaman tersebut direalisasikan sebagai kegiatan linier, dinamis dan
berproses dengan konstruksi situasional yang lain. Sebagai kegiatan linier, dinamis dan berproses bahasa dapat dianalisis dan dideskripsikan dari pandangan konteks
sosial dan direalisasikan melalui konteks situasi register yaitu analisis fase
Gregory, 1985, Young, 1990, dan Sinar, 2003, 2008. Selain itu, ketika mempertukarkan pengalaman atau terjadinya interaksi,
penutur acap kali memberi pertimbangan atau pendapatnya. Dalam hal ini digunakan
modalitas sebagai perangkat untuk menyatakan pertimbangan atau pendapat penutur
tersebut Halliday, 1994, Matthiessen, 1992, dan Saragih, 2006. Analisis ini dimaksudkan sebagai jawaban atas terjadinya representasi makna
terhadap konteks situasi dan interpersonal dalam teks pidato SBY. Representasi
Universitas Sumatera Utara
register dan interpersonal dimaksudkan sebagai gambaran bagaimana penutur merealisasikan leksikogramatika ketika penutur melakukan tindak komunikasi atau
berinteraksi dengan pendengarpembaca. Hal ini terkait dengan fase dan modalitas, yakni cara bahasa diungkapkan sebagai pilihan leksikal yang membawa
makna semiotik sosial. Sehingga perhatian dalam bab ini akan difokuskan pada aspek diantaranya: temuan penelitian fase dan modalitas, hasil penelitian dan
pembahasan. Aspek tersebut lebih lanjut sebagai berikut.
4.2 Temuan Penelitian Fase dan Subfase
Setelah data terkumpul dan dianalisis, dalam wacana kepemimpinan ditemukan jenis dan kedominan serta tingkat keseringan kemunculan fase terhadap
teks pidato presiden SBY. Posisi dan lokasi tempat hadirnya pola fase di dalam wacana kepemimpinan
teks pidato SBY tidak selalu sama, demikian juga frekuensi kehadiran tiap wacana tersebut dilihat dari jenis subfase yang terlibat. Pola fase wacana kepemimpinan teks
pidato SBY sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9: Pola fase wacana kepemimpinan teks pidato SBY
Teks Pola Fase
Pidato HUT ke-64 RI Persepahaman PSPenstruktur Wacana PW Subtansi SU Simpulan
SMPersepahaman PSPenstruktur Wacana PW Subtansi SUEvaluasi EV Penstruktur Wacana PW Subtansi SU
Persepahaman PSPenstruktur Wacana PW Subtansi SUEvaluasi EV Subtansi SUEvaluasi EV Penstruktur Wacana PW Subtansi
SUEvaluasi EV Simpulan SM Penstruktur Wacana PW Subtansi SUEvaluasi EV Subtansi SU Simpulan SM
Persepahaman PS Penstruktur Wacana PW Subtansi SUEvaluasi EV Subtansi SUSimpulan SM Persepahaman PS Penstruktur
Wacana PW Subtansi SUEvaluasi EVSubtansi SUEvaluasi EVPersepahaman PS Penstruktur Wacana PW Subtansi
SUEvaluasi EV Penstruktur Wacana PW Subtansi SUSimpulan SM Evaluasi EV Persepahaman PSPenstruktur
Wacana PW Subtansi SU Penstruktur Wacana PW Evaluasi EV Subtansi SU Evaluasi EV Simpulan SM Subtansi SU
Persepahaman PSPenstruktur Wacana PW Evaluasi EV Simpulan SM Persepahaman PS Subtansi SU Evaluasi EV Penstruktur
Wacana PW Subtansi SU Persepahaman PS Subtansi SU Simpulan SM Subtansi SU Evaluasi EV Subtansi SU Evaluasi
EV Simpulan SM Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Persepahaman PSPenstruktur Wacana PW Subtansi SU Evaluasi
EV Simpulan SM Subtansi SU Persepahaman PS Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Simpulan SM Persepahaman PS
Subtansi SU Evaluasi EV Simpulan SM Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Evaluasi EV Penstruktur Wacana PW
Subtansi SU Evaluasi EV Simpulan SM Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Evaluasi EV Simpulan SM Penstruktur
Wacana PW Subtansi SU Evaluasi EV Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Penstruktur Wacana PW Subtansi SU
Evaluasi EV Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Evaluasi EV Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Evaluasi EV
Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Evaluasi EV Subtansi SU Evaluasi EV Penstruktur Wacana PW Subtansi SU
Persepahaman PS Subtansi SU Persepahaman PSPenstruktur Wacana PW Subtansi SU Evaluasi EV Penstruktur Wacana
PW Subtansi SU Evaluasi EV Subtansi SU Evaluasi EV Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Simpulan SM Penstruktur
Wacana PW Subtansi SU Simpulan SM Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Persepahaman PSPenstruktur Wacana PW
Universitas Sumatera Utara
Subtansi SU Evaluasi EV Simpulan SM Persepahaman PSPenstruktur Wacana PW Subtansi SU Simpulan SM
Evaluasi EV Penstruktur Wacana PW Subtansi SU Evaluasi EV Simpulan SM Persepahaman PS
Secara keseluruhan pola fase ini menjadi ciri wacana kepemimpinan teks pidato SBY. Dari 5 jenis fase: Persepahaman PS, Penstruktur Wacana PW,
Substansi SU, Simpulan SP dan Evaluasi EV pola fase muncul semua, dengan sebaran tidak selalu sama. Persepahaman PS sebesar 19 11,72 , Penstruktur
Wacana PW sebesar 37 22,89, Substansi SU sebesar 50 30,86, Simpulan SP sebesar 22 13,58 dan Evaluasi EV sebesar 34 20,98. Dan jumlah seluruh fase
adalah sebesar 162 39,51 . Tingkat kemunculan fase pada teks pidato Presiden SBY ini adalah sebagai
berikut. Jumlah Fase = 162 X 100 = 39,51
Jumlah Klausa 410
Beberapa contoh realisasi klausa tipe fase teks pidato Presiden SBY ditampilkan
sebagai berikut.
Tabel 10: Contoh Realisasi Klausa Tipe Fase Teks Pidato Presiden SBY
Tipe Fase Ekspresi Linguistik
Universitas Sumatera Utara
Persepahaman PS
[1] Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua, [2] Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota
Lembaga-Lembaga Negara, [3] Yang Mulia para Duta Besar dan Pimpinan Perwakilan Badan-badan
dan Organisasi Internasional, [4] Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,
Hadirin yang saya muliakan,
Lanjutan tabel 10
Penstruktur Wacana PW
[5] Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT,
[6] karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan insya Allah kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya
kita, [7] serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan
negara tercinta. [8] Kita juga bersyukur,
[9] pada pagi hari ini dapat menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR-RI dalam rangka
Peringatan Hari Ulang Tahun ke-64 Kemerdekaan Republik Indonesia
Simpulan SM [20] Ketiga pidato ini adalah suatu rangkaian pidato tahunan Presiden
yang disampaikan kepada rakyat Indonesia di hadapan wakil-wakil rakyat.
Persepahaman PS
[21] Saudara-saudara, Penstruktur
Wacana PW [22] Pada kesempatan yang baik ini, di depan sidang yang terhormat ini,
[2] saya mengajak saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air untuk melakukan refleksi perjalanan kehidupan bangsa Indonesia yang telah
berjalan selama 64 tahun.
Evaluasi EV [31] Ini merupakan tonggak sejarah, karena kalau kita lihat benang
merahnya, sesungguhnya bangsa Indonesia yang baru merdeka saat itu, ingin betul mencari bentuk atau sosok demokrasi yang diyakini paling
tepat untuk negeri kita.
Penstruktur Wacana PW
[32] Sedangkan refleksi yang ketiga, saya mengajak untuk merenungkan apa yang terjadi di negeri kita sepuluh tahun yang lalu.
Universitas Sumatera Utara
[33] Tahun 1999 juga merupakan tonggak sejarah bangsa. [34] Sesungguhnya, setelah kita mengalami krisis yang luar biasa tahun
1998, [35] maka tahun 1999 merupakan awal dari era reformasi yang sampai
sekarang tengah kita jalankan.
[36] Awal dari era reformasi kita ditandai dengan dua hal penting.
Subtansi SU
[37] Pertama, untuk pertama kalinya dilakukan amandemen terhadap konstitusi kita, yaitu Undang-Undang Dasar 1945.
[38] Kedua, berakhirnya Dwi Fungsi ABRI yang juga berarti berakhirnya peran politik ABRI dalam kehidupan bernegara kita.
PersepahamanPS [39] Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah air, Penstruktur
Wacana PW
[40] marilah kita melakukan refleksi yang pertama, yaitu makna Indonesia Merdeka.
[41] Kemerdekaan adalah ”jembatan emas” demikian kata Presiden pertama kita, sekaligus proklamator kemerdekaan, Bung Karno.
Lanjutan tabel 10
Subtansi SU [42] Melalui “jembatan emas” itu, bangsa Indonesia meninggalkan
kegelapan alam penjajahan dan memasuki alam kemerdekaan dengan penuh sinar harapan.
[43] Memang, proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 adalah kulminasi dari suatu perjuangan yang menakjubkan.
[44] Kemerdekaan itu kita rebut, kita raih dan kita pertahankan dengan segala pengorbanan : dengan darah, keringat dan air mata.
Evaluasi EV [45] Kita patut berbangga, karena revolusi kemerdekaan Indonesia telah
menjadi salah satu revolusi besar di abad ke-20 yang turut mengubah dunia.
[46] Setelah Perang Dunia II berakhir, [47] Indonesia adalah salah satu bangsa yang paling awal
memproklamasikan kemerdekaannya.
Subtansi SU
[48] Setelah itu, api revolusi kemerdekaan ini dengan cepat menjalar ke berbagai penjuru di Asia dan Afrika, memerdekakan India, Ghana,
Aljazair, Mesir, Filipina, Myanmar, Laos Vietnam, Sri Lanka dan banyak lagi.
Simpulan SM [95] Plus dan minus dari 2 corak demokrasi itulah, yang juga tidak dapat
dilepaskan dari konteks tantangan dan permasalahan kehidupan bernegara pada kurun waktu yang bersangkutan, [96]
mendorong kita untuk menemukan dan memilih model demokrasi yang paling tepat untuk kita jalankan
Persepahaman PS
[97] Saudara-saudara,
Universitas Sumatera Utara
Simpulan SM [140] Periode 5 tahun ini, sebagaimana yang kita ketahui dan rasakan
bersama, [141] negara kita juga menghadapi tantangan dan ujian,
[142] baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Evaluasi EV [143] Insya Allah, reformasi yang sedang dan terus kita jalankan ini akan
benar-benar membawa manfaat dan kemaslahatan bagi bangsa dan negara.
Persepahaman PS
[144] Saudara-saudara, Penstruktur
Wacana PW [145] Kita pun masih ingat semangat dan cita-cita reformasi yang
bergelora pada saat itu.
Selanjutnya pola sub-fase yang terdapat 26 ragam
Sinar, 2003
sebagai berikut:
Salam Pembuka SPe, Orientasi OR, Pengingat PT, Fokus FO, Pesan PS, Ungkapan UK, Digresi DG, Pernyataan PE, Penjelasan PJ, Definisi DE,
Membanding MG, Memberi Contoh MC, Kutipan penuhsebagianKP, Interaksi IK, Latihan LT, Pengarahan PR, Cek CK, Ringkasan RK Penegasan PG, Rekomendasi
RM, Penilaian PL Evaluasi EV, Komentar KM, Kritik KR, Permintaan Maaf PM, Humor HM, dan Salam Penutup SPp,
secara keseluruhan pola sub-fase mencirikan instansiasi karakter konten atau isi makna dari wacana kepemimpinan tersebut.
Wacana kepemimpinan mempunyai pola yang menjadi karakteristik teks pidato Presiden SBY tersebut. Pola sub-fase terhadap teks tersebut sangat elastis dan
dinamis. Posisi dan tempat hadirnya pola sub-fase teks pidato tersebut tidak selalu sama, demikian juga frekuensi kehadiran tiap teks dilihat dari sub-fase yang terlibat.
Tingkat kemunculan subfase pada teks pidato Presiden SBY ini adalah sebagai berikut.
Jumlah Subfase = 373 X 100 = 90,97 Jumlah Klausa 410
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya beberapa contoh realisasi klausa sub-fase teks pidato Presiden SBY
ditampilkan sebagai berikut.
Tabel 11: contoh Realisasi Klausa Sub-Fase Teks Pidato Presiden SBY
Jenis Sub-fase Ekspresi Linguistik
[1] Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua, Salam Pembuka
SPe
[2] Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Yang saya hormati, Saudara Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Lembaga-Lembaga Negara,
[3] Yang Mulia para Duta Besar dan Pimpinan Perwakilan Badan-badan dan Organisasi Internasional,
Ringkasan RK [130] Alhamdulillah, saudara-saudara, kita bisa melalui tahun-tahun yang
berat itu dengan selamat.
Lanjutan tabel 11
Pernyataan PE [133] Sekarang ini, kita bisa bangga bahwa negara kita adalah negara
demokrasi yang maju di Asia Tenggara, [134] negara yang menjunjung tinggi asas kedaulatan rakyat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Fokus FO [135] Kita mesti memberi hormat seraya mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden B.J. Habibie, Presiden Abdurrahman Wahid, dan Presiden Megawati Soekarnoputri,
Pernyataan PE [136] pendahulu-pendahulu saya, atas kepemimpinan dan kerja keras beliau-
beliau di masa-masa sulit itu, pada lima tahun pertama era reformasi. Pernyataan PE
[137] Saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada segenap komponen bangsa,
Penjelasan PJ [138] yang pada lima tahun ke dua era reformasi, ikut berkontribusi
[139] dan membantu saya dalam mengelola, mengawal dan terus menata arah reformasi kita.
Pengingat PE [140] Periode 5 tahun ini, sebagaimana yang kita ketahui dan rasakan
bersama, Pernyataan PE
[141] negara kita juga menghadapi tantangan dan ujian, Membanding
MG [142] baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Universitas Sumatera Utara
Fokus FO [143] Insya Allah, reformasi yang sedang dan terus kita jalankan ini akan
benar-benar membawa manfaat dan kemaslahatan bagi bangsa dan negara.
Salam Pembuka Spe
[144] Saudara-saudara, Pengingat PN
[145] Kita pun masih ingat semangat dan cita-cita reformasi yang bergelora pada saat itu.
Pernyataan PE [146] Kita ingin demokrasi tumbuh dan mekar di republik ini.
Pernyataan PE [147] Kita ingin menghadirkan konstitusionalisme dan checks and balances
dalam kehidupan bernegara. Penegasan PG
[148] Kita ingin mewujudkan negara yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, tanpa diskriminasi.
Pernyataan PE [149] Kita merindukan negara yang menjamin hak warga negara untuk
berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat, termasuk hadirnya kebebasan pers.
Pernyataan PE [150] Kita mendambakan pemilihan umum yang aman, damai, jujur dan adil.
Pernyataan PE [151] Kita mengharapkan hukum dan keadilan ditegakkan, serta korupsi,
kolusi dan nepotisme terus diberantas.
Lanjutan tabel 11
Ringkasan RK [152] Kita bertekad untuk mewujudkan negara yang dikelola dengan tata
pemerintahan yang baik good governance. Cek CK
[340] Penting disadari bahwa Indonesia kini menghadapi lingkungan strategis baru yang unik.
Pernyataan PE Penegasan
PG [341] Untuk pertama kalinya, tidak ada negara yang kita anggap sebagai
musuh, [342] dan sebaliknya, tidak ada negara yang memusuhi Indonesia.
Penilaian PL [343] Ini suatu hal yang sangat langka dalam sejarah Republik.
Pernyataan PE [344] Lingkungan strategis ini memberikan peluang yang sangat besar bagi
diplomasi bebas aktif Indonesia untuk semakin berkibar. Pernyataan PE
[345] Di abad ke-21 ini, kita memang harus semakin jeli memandang dunia internasional bukan sebagai momok atau ancaman,
[346] namun sebagai peluang, sebagai aset dan sebagai bagian dari kekuatan dan keunggulan bangsa.
Cek CK [347] Ingatlah : negara-negara yang paling berhasil melakukan transformasi
dalam 2 atau 3 dasawarsa terakhir, adalah negara-negara yang paling jeli mengambil keuntungan dari dunia internasional.
Pernyataan PE [354] Kita sudah menanggalkan citra keterpurukan, citra instabilitas, dan citra
konflik.
Universitas Sumatera Utara
Ungkapan UK [394] Sebagai mana pepatah Bugis mengatakan, “resopa temmangingi
namalomo naletei pammase dewata”, yang artinya hanya perjuangan dan kerja keras yang terus menerus yang akan mendapatkan ridho Tuhan Yang
Maha Kuasa.
Pesan PS [397] Terakhir, marilah kita mensyukuri karunia Tuhan kepada kita bangsa
Indonesia bahwa dengan perjuangan dan kerja keras kita,
Salam Penutup SPp
[407] Terima kasih, [408] Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
[409] Jakarta, 14 Agustus 2009 [410] PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Berdasarkan hasil analisis, dalam teks pidato Presiden SBY HUT ke-64 RI
tahun 2009 ditemukan sub-fase 373 90,97 dengan distribusi sebagai berikut: Salam Pembuka SPe 18 4,83, Orientasi OR 2 0,54, Pengingat PT 16
4,29, Fokus FO 33 8,85, Pesan PS 8 2,14, Ungkapan UK 2 0,54, Digresi DG 0, Pernyataan PE 112 30,03, Penjelasan PJ 74 19,84, Definisi
DE 1 0,26, Membanding MG 9 2,41, Memberi Contoh MC 1 0,26, Kutipan penuhsebagianKP 4 1,07, Interaksi IK 0, Latihan LT 0, Pengarahan
PR 0, Cek CK 11 2,95, Ringkasan RK 17 4,55, Penegasan PG 46 12,33, Rekomendasi RM 0, Penilaian PL Evaluasi EV 18 4,83,
Komentar KM 0, Kritik KR 0, Permintaan Maaf PM 0, Humor HM 0, dan Salam Penutup SPp 1 0,26.
Dominasi sub-fase dalam teks pidato Presiden SBY ini terlihat pada pola Pernyataan PE sebesar 112 30,03, menunjukkan fungsi semantik klausa yang
bermakna hal atau tindakan menyatakan informasi proposisi, sebagai ekspresi sikap penutur terhadap apa yang dikatakannya yang mengungkapkan situasi, ide, konsep,
dan fakta kepada pendengarpembaca.
Universitas Sumatera Utara
Secara lebih rinci, pola Pernyataan PE sebanyak 112 30,03, yang berada pada urutan pertama dan Penjelasan PJ sebanyak 74 19,84, yang menempati
urutan kedua, memberi makna bahwa hampir setengah bagian dari total jumlah sub- fase didominasi oleh pola Pernyataan PE. Dominasi sub-fase pola Pernyataan PE
112 30,03, dalam teks pidato Presiden SBY ini menunjukkan fungsi semantik klausa yang bermakna hal atau tindakan menyatakan informasi proposisi, sebagai
ekspresi sikap penutur terhadap apa yang dikatakannya yang mengungkapkan situasi, ide, konsep, dan fakta kepada pendengarpembaca.
SBY lebih banyak menggunakan struktur dengan menempatkan subjek pada posisi awal klausa, yang bermakna menitikberatkan pokok persoalan pada subjek.
Perilaku bahasa seperti ini menunjukkan bahwa SBY lebih suka menggunakan perilaku bahasa yang lazim atau berstruktur bahasa formal. Dalam hal ini, dapat
diinterpretasikan bahwa, sebagai pemimpin bangsa dengan jumlah rakyat yang sangat banyak, tentu presiden ini dihadapkan dengan tugas yang besar dan berat untuk dapat
mewujudkan kesejahteraan secara merata bagi seluruh rakyatnya. Oleh karena itu, pola Pernyataan PE menjadi subfase yang terlihat begitu mendominasi. Sehingga
SBY cenderung tidak berani menggunakan pola Penegasan PG derajat kepastian tinggi dalam mengkomunikasikan pernyataannya kepada rakyat.
4.3 Temuan Penelitian Modalitas