Analisis Fase Kerangka Teori .1 Linguistik Sistemik Fungsional

makmur. Nuansa kepemimpinannya dapat terlihat dari wacana-wacana yang disampaikannya tentang kebijakan dan berbagai hal mengenai kepentingan negara, realisasi wacana tersebut direpresentasikan melalui pidato kenegaraan HUT ke-64 RI. Sehingga untuk menjembatani pemahaman kita tentang situasi politik kepemimpinan presiden, analisis terhadap teks pidato presiden menjadi penting dan menarik untuk dikaji.

2.2.6 Analisis Fase

2.2.6.1 Konsep Teori Gregory 1985: 20 mengatakan bahwa istilah wacana dan fase sebagai berikut: strands of discourse that recur discontinuously throughout a particular language event and, taken together, structure that event. Phases recur and are interspersed with others resulting in an interweaving of threads as the discourse progresses. Menurut Gregory, posisi fase phasal berkaitan di dalam konteks pembicaraan register. Ia menganggap register terdiri dari 4 komponen yaitu medan wacana field of discourse, pelibat personal personal tenor of discourse, pelibat fungsional functional tenor of discourse dan sarana wacana mode of discourse. Di dalam pelibat fungsional ini terdapat suatu kegiatan fase yang berorientasi kepada tahapan dan kegiatan fatis phatic, eksposisi, didaktik, persuasi, perintah, narasi dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Sementara itu, menurut Halliday dan Hasan 1992 unsur pelibat fungsional didiskusikan di dalam dimensi sarana mode yang dinamakan mereka sebagai sarana retorika rhetorical mode. Selanjutnya berbeda dengan Martin 1984 ia menetapkan bahwa pembicaraan mengenai unsur pelibat fungsional terjadi di luar konteks situasi, yaitu berada dalam konteks budaya yang dinamakannya genre. Berdasarkan uraian di atas dapat terlihat tiga gaya lokasi konteks yang berbeda antara Halliday, Gregory dan Martin dalam menempatkan konsep analisis fase phasal analysis pada struktur wacana. Secara umum walaupun dengan nama yang berbeda namun tujuannya tetap sama yaitu sama-sama merujuk kepada struktur wacana teks, tahapan-tahapan di dalam teks atau wacana, jenis atau ragam wacana atau teks. Selanjutnya Young 1990 mengikut dan mengembangkan model Gregory dalam menganalisis wacana kuliah di Universitas Kanada. Young menganalisis wacana kuliah bidang teknik, sosiologi dan ekonomi. Dalam menganalisis wacana kuliah, Young memfokuskan kepada analisis wacana lisan dan tulis, artinya mengumpulkan data ujaran dan buku catatan dosen untuk kuliah yang dimaksud. Menurut Sinar 2003 konteks fase dideskripsikan sebagai kegiatan liniar, dinamis dan berproses. Beliau menjelaskan konsep fase perlu dikaitkan dengan pandangan Gregory tentang konsep wacana sebagai kegiatan berbahasa. Istilah fase atau phase digunakan sebagai komponen konsep dalam lingkup semiotik wacana yang mempunyai posisi pada tataran register sebagai konfigurasi sumber makna Universitas Sumatera Utara linguistik bagi setiap penutur dalam suatu budaya. Penutur atau penulis wacana secara spesifik terikat kepada situasi generik dan fase digunakan untuk mencirikan instansiasi yang dinamis dari pilihan-pilihan register dalam mengejawantahkan wacana. Konsep analisis fase phasal analysis dilakukan dengan menggunakan struktur fase phasal structure yaitu suatu struktur dalam wacana atau proses teks yang tidak terikat dengan urutan linear. Struktur fase sangat dinamis dan dapat terjadi berulang- ulang secara rekursif dalam perkembangan teks, wacana atau proses. Dalam analisis fase yang diperkenalkan Gregory, wacana atau teks dikarakterisasi oleh 2 fitur yaitu: 1 fase tidak terikat kepada linearitas wacana atau teks, dan 2 fase memperlakukan wacana atau teks sebagai proses bukan sebagai produk. Dengan demikian struktur genre wacana atau wacana dalam teks mungkin tidak selalu statis seperti struktur skematika awal – tengah – akhir Sinar, 2003. Sinar selanjutnya menyatakan istilah fase dapat saling dipertukarkan dengan istilah fungsi makro. Temuan penelitiannya memperlihatkan bahwa struktur fase dalam-wacana-kuliah tidak selalu terikat secara statis antara fase atau sub-fase. Wacana kuliah berkembang dalam tahapan secara dinamis yaitu bisa mempunyai struktur fase yang statis dan bisa dinamis. Pada tataran fase Sinar 2003, mengadopsi model Young untuk menganalisis wacana kuliah. Selanjutnya Sinar memperkenalkan istilah wacana kuliah dalam teks WKT yang maksudnya adalah suatu aktifitas wacana situasional dan fungsional akademis yang direalisasi dalam transkripsi teks kuliah. WKT mempunyai tujuan dan Universitas Sumatera Utara sasaran global yaitu untuk mentransfer ilmu pengetahuan, informasi intelektual atau ketrampilan. Lebih berkembang lagi Sinar 2003 di dalam penelitiannya mengembangkan fase menjadi subfase atau fungsi mikro. Alasannya adalah berdasarkan fungsi-fungsi klausa yang terdapat dalam wacana kuliah-dalam-teks. Sinar menemukan kekayaan tahapan atau kedinamisan tahapan dalam struktur wacana kuliah linguistik yaitu 5 unsur fase dan 26 sub-fase. Model yang dikembangkan Sinar melibatkan 2 dua tingkat fenomena semiotik yaitu: tingkat fungsi makro atau fase dan tingkat fungsi mikro atau sub-fase. 2.2.6.2 Fase atau Fungsi Makro Pada analisis tingkat makro, unsur fase dan jenis fungsi makro yaitu sebagai berikut. Tabel 1: Jenis Fase WKT Sinar: 2003, 2008 Number Phase Types 1 Consent CT 2 Discourse structuring DS 3 Substantiation SU 4 Conclusion CO 5 Evaluation EV Sinar 2003 mencirikan lima istilah fase dalam kajian WKT yaitu: Consent CT atau Persepahaman PS, Discourse structuring DS atau Penstrukturan Wacana PW, Substantiation SU atau Substansi SU, Conclusion CO atau Simpulan SP dan Evaluation EV atau Evaluasi EV. Universitas Sumatera Utara 1 Persepahaman PS digunakan dalam analisis fase phasal analysis WKT untuk merujuk pada sebuah fase atau jenis fungsi makro yang bertujuan memberi atau menyambut salam pembukapenutup, sapaan hormat atau pernyataan maaf untuk menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan di antara dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam tindak sosial. 2 Penstruktur Wacana PW digunakan dalam analisis fase phasal analysis WKT untuk merujuk pada sebuah fase atau jenis fungsi makro yang bertujuan untuk membina, mengantisipasi dan memberi struktur WKT. 3 Subtansi SU digunakan dalam analisis fase phasal analysis WKT untuk merujuk pada sebuah fase atau jenis fungsi makro yang bertujuan dosen untuk sebagai bagian utama yang paling penting dari makna WKT yaitu memberi fakta untuk menyatakan, menjelaskan, mendefinisikan, mengklarifikasi, memberi contoh, mendukung dan membuktikan konsep, ide atau teori. 4 Simpulan SM digunakan dalam analisis fase phasal analysis WKT untuk merujuk pada sebuah fase atau jenis fungsi makro yang bertujuan untuk memberi kuliah penutup, menyempurnakan, mengulangi, menggarisbawahi dan meringkaskan informasi yang diberikan sebelumnya dalam SU dan EV, memberi penegasan, merekomendasi, dll. 5 Evaluasi EV digunakan dalam analisis fase phasal analysis WKT untuk merujuk pada sebuah fase atau jenis fungsi makro yang bertujuan partisipan untuk mengevaluasi, menilai, mengomentari informasi terutama kualitas atau kadar nilai Universitas Sumatera Utara baik atau buruk, kritik atau apresiasi, yang mengindikasi sikap positif atau negatif dikemukakan partisipan terhadap informasi dalam SU. Sebagai catatan bahwa kehadiran fase dan jenis fungsi makro WKT tidak harus sama pada setiap wacana namun hal ini mempunyai peran penting dalam mewarnai dominasi jenis sub-fase dan jenis fungsi mikro. Keterlibatan fase atau jenis fungsi makro dalam WKT sangat bervariasi dari satu fase ke fase lainnya. 2.2.6.3 Sub-fase atau Fungsi Mikro Menurut Sinar dalam mendiskusikan fase tentu tidak terlepas dari membicarakan sub-fase. Fase berlangsung pada tataran struktur makro sedangkan sub-fase berada pada tataran struktur mikro. Karena organisasi fase dan sub-fase, variabel-variabel dan proses-proses secara fungsional bersetalian antara satu dengan yang lainnya. Hubungan antara fase-fase dan sub-fase-sub-fase adalah satu realisasi dan karakterisasi. Sebagai konsekwensinya eksistensi sebuah fase melibatkan satu atau lebih sub-fase. Maka, keberadaan fase bergantung pada keberadaan sub-fase, demikian juga sebaliknya. Pada tingkat semiotik, fase merepresentasikan organisasi semiotik satu tingkat lebih tinggi dari organisasi sub-fase 2008. Selanjutnya pada analisis wacana kuliah yang diteliti oleh Sinar 2003, 2008 terdapat cukup besar jumlah pengulangan sub-fase atau fungsi mikro dalam setiap WKT. Di bawah ini ada 26 jenis subfase yang mencirikan WKT sebagai berikut. Tabel 2: Jenis sub-fase WKT Sinar: 2003, 2008 Number Sub-phase types Universitas Sumatera Utara 1 Greeting GR 2 Orientation OR 3 Reminder RE 4 Focus FO 5 Message ME 6 Aside AS 7 Digression DG 8 Statement ST 9 Explanation EP 10 Definition DE 11 Comparison and contrast CC 12 Exemplification EX 13 Quotation QU full or partial 14 InterchangeIC 15 Drill DR 16 Direction DI 17 Check CH 18 Summary SM 19 Emphasis EM 20 Recommendation RM 21 Judgement JU 22 Comment CM lanjutan tabel 2 23 Criticism CR 24 Apology AP 25 Humour HM 26 Leave-taking LT 26 fase di atas dapat dijelaskan sebagai berikut Sinar, 2003 1 Sub-fase Salam Pembuka SPe atau Greeting GR adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan partisipan untuk menciptakan keharmonisan hubungan dan menjaga ikatan sosial antara dosen dengan mahasiswa atau penutur dengan pendengar. 2 Orientasi OR atau Orientation OR adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan dosen Universitas Sumatera Utara untuk memperkenalkan atau mengumumkan materi yang akan diberikan dalam kegiatan kuliah. 3 Pengingat PT atau Reminder RE adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan dosen untuk mengingatkan atau memaklumkan mahasiswa kepada kuliah sebelumnya, kuliah hari ini dan kuliah yang akan datang. 4 Fokus FO atau Focus FO adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan partisipan untuk memberi tanda bahwa suatu ide, konsep atau informasi akan melalui proses transisi dari satu fase ke fase lainnya atau dari sub-fase ke sub-fase lainnya. 5 Pesan PS atau Message ME adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan dosen untuk menyampaikan berita atau pesan kepada mahasiswa. 6 Ungkapan UK atau Aside AS adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang diekspresikan dosen kepada dirinya sendiri, misalnya “aduh, dimana saya letakkan buku tadi”. 7 Digresi DG atau Digression DG adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan untuk mencoba mengklarifikasi ide atau yang sejenisnya secara terperinci sehingga mengulangi klausa ataupun frasa yang sama dan kadang-kadang menghasilkan suasana menyenangkan dalam kegiatan kuliah. Universitas Sumatera Utara 8 Pernyataan PE atau Statement ST adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan untuk membantu pemahaman mahasiswa terhadap suatu pandangan, konsep, ide atau teori atau memperluas pengetahuan mahasiswa. 9 Penjelasan PJ atau Explanation EP adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan mengklarifikasi dan memperkuat ide, konsep, pandangan atau fakta tertentu dengan cara menjelaskan sampai ide atau konsep tersebut dipahami dan diterima. Penjelasan dapat dilakukan dengan mengembangkan, mengelaborasi, memperluas dan menambah informasi. 10 Definisi DE atau Definition DE adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang diekspresikan dosen untuk mendefinisikan istilah, konsep, ide atau pandangan dengan mendiskripsikan makna mereka. 11 Membanding MG atau comparison and contrast CC adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan untuk membandingkan atau mengkontraskan makna dari suatu istilah, konsep, ide atau pandangan. 12 Memberi Contoh MC atau Exemplification EX adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan untuk memberi contoh-contoh sebagai bukti mendukung fakta, ide, konsep atau teori. Universitas Sumatera Utara 13 Kutipan penuh atau sebagian KP atau Quotation QU adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan untuk mendukung materi kuliah dengan konsep, pandangan, ide dari berbagai sumber baik buku, jurnal atau sumber-sumber lainnya baik kutipan secara lengkap ataupun hanya sebahagian saja. 14 Interaksi IK atau Interchange IC adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yaitu bertujuan melakukan interaksi baik saling tukar-menukar informasi secara verbal maupun interaksi non-verbal atau barang. 15 Latihan LT atau Drill DR adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan untuk melatih mahasiswa pola-pola gramatika tertentu yang sudah diajarkan. 16 Pengarahan PR atau Direction DI adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan untuk memberi tugas atau panduan serta cara melakukannya. 17 Cek CK atau Check CH adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan untuk memeriksa, memastikan apakah mereka dapat mengikuti kuliah dengan pengertian atau pemahaman yang benar. 18 Ringkasan RK atau Summary SM adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan meringkaskan atau menyimpulkan materi kuliah yang sudah diberikan Universitas Sumatera Utara sebelumnya dalam SU dan EV. Ringkasan juga dilakukan untuk kegiatan dosen sebagai wacana penutup kuliah, penyimpul konsep atau teori para pakar yang dirujuk, pengulangan, penarikan kesimpulan ide atau konsep yang disetujui ataupun yang ditentang. 19 Penegasan PG atau Emphasis EM adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan menggaribawahi, mengulangi informasi, konsep atau ide yang penting dan memperlihatkan signifikansi atau pentingnya suatu ide atau konsep yang dikemukakan oleh dosen atau kutipan dari para pakar. 20 Rekomendasi RM atau Recommendation RM adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan merekomendasi konsep yang bernilai untuk dijadikan dukungan ide. 21 Penilaian PL atau Judgement JU adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang diekspresikan dosen penilaian evaluatif terhadap kualitas informasi atau konsep maupun kesimpulan atau contoh-contoh yang dikemukakan. 22 Komentar KM atau Comment CM adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan memberi komentar evaluatif terhadap kualitas informasi atau konsep maupun kesimpulan atau contoh-contoh yang dikemukakan. 23 Kritik KR atau Criticism CR adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan Universitas Sumatera Utara mengkritik terhadap kualitas informasi atau konsep maupun kesimpulan atau contoh-contoh yang dikemukakan. 24 Permintaan Maaf PM atau Apology AP adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan menawarkan atau meminta maaf untuk pertanyaan di luar konteks linguistik, kesalahan informasi atau kesilafan sosial dalam berinteraksi. 25 Humor HM atau Humour HM adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan menciptakan hubungan baik dan santai antara dosen dengan mahasiswa. 26 Salam Penutup SPp atau Leave-taking LT adalah jenis fungsi mikro yang digunakan dalam analisis fase WKT merujuk kepada jenis sub-fase yang bertujuan menjaga jalinan hubungan sosial yang harmonis atau fatis antara mahasiswa dan dosen. Berdasarkan uraian di atas, maka rujukan dalam penelitian ini akan digunakan istilah model struktur fase Sinar, dalam dua bukunya yaitu Teori Analisis Wacana: Pendekatan Sistemik-Fungsional 2003, dan Phasal and Experiential Analysis of Lecturer Discourse: A Systemic –Functional Analysis 2008. Untuk itu penulis memilih istilah yang digunakan Sinar sebagai rujukan. Tabel 3: Tipe Fase adaptasi Sinar, 2003, 2008 No Tipe Fase Phases Types Universitas Sumatera Utara 1 2 3 4 5 Persepahaman PS- Consent CT Penstrukturan Wacana PW- Discourse structuring DS Substansi SU- Subtantiation SU Simpulan SP- Conclusion CO Evaluasi EV- Evaluation EV Tabel 4: Tipe Sub-fase adaptasi Sinar, 2003, 2008 No Tipe Sub-fase Sub-phase Types 1 Salam Pembuka SPe- Greeting GR 2 Orientasi OR- Orientation OR 3 Pengingat PT- Reminder RE 4 Fokus FO- Focus FO 5 Pesan PS- Message ME 6 Ungkapan UK- Aside AS 7 Digresi DG- Digression DG 8 Pernyataan PE- Statement ST 9 Penjelasan PJ - Explanation EP 10 Definisi DE – Definition DE 11 Membanding MG – Comparison and Contarst CC 12 Memberi Contoh MC – Exemplification EX 13 Kutipan penuh atau sebagian KP – Quaotation QU 14 Interaksi IK – Interchange IC 15 Latihan LT – Drill DR 16 Pengarahan PR – Direction DI 17 Cek CK – Check CH 18 Ringkasan RK – Summary SM 19 Penegasan PG – Emphasis EM 20 Rekomendasi RM – Recommedation RM 21 Penilaian PL – Judgement JU 22 Komentar KM – Comment CM 23 Kritik KR – Criticism CR 24 Permintaan Maaf PM – Apology AP 25 Humor HM – Humour HM 26 Salam Penutup SPp – Leave-Taking LT

2.2.7 Metafungsi Bahasa

Dokumen yang terkait

Analisis Wacana Pada Media Cetak Perspektif Linguistik Fungsional Sistemik (Lfs) Dan Representasi Semiotik

6 98 10

Pencitraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perseteruan KPK Dan POLRI (Analisis Framing Terhadap Pembentukan Citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perseteruan Polri dan KPK Pada Surat Kabar Kompas)

1 52 118

Persepsi Masyarakat Terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (Suatu Penelitian Deskriptif Kuantitatif di Desa Sukaraja Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Propinsi Aceh)

0 25 94

ANALISIS WACANA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DI DEPAN SIDANG BERSAMA MPR/DPR 2009-2013 (Analisis Wacana Teks Pidato Kenegaraan Terkait Isu Ekonomi di Indonesia)

3 13 19

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BULAN Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Teks Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bulan September 2011 Dan Pengembangannya Sebagai Materi Ajar Bahasa Indonesia Di S

0 1 14

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Teks Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bulan September 2011 Dan Pengembangannya Sebagai Materi Ajar Bahasa Indonesia Di SMP.

0 1 6

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BULAN SEPTEMBER Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Teks Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bulan September 2011 Dan Pengembangannya Sebagai Materi Ajar Bahasa Indo

0 2 19

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN 2004-2009.

1 2 7

Pidato Kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perselisihan Kpk Dan Polri (Analisis Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk Tentang Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perselisihan Kpk Dan Polri).

0 0 2

RETORIKA PIDATO SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DAN BARACK OBAMA SEBAGAI CAPRES PETAHANA (Kajian Retorika Banding Rancang-bangun Teks Pidato Politik) - Scientific Repository

0 1 6