Analisis wacana dalam konteks sosial diartikan sebagai praktik pemakaiannya. Karena bahasa adalah aspek sentral dari penggambaran suatu subjek,
dan lewat bahasa ideologi terserap di dalamnya. Analisis wacana digunakan untuk menemukan makna yang dimaksud oleh pembicara dalam wacana lisan, atau oleh
penulis dalam wacana tulis, dan juga mengkaji bagaimana bahasa menjadi penuh makna dan padu bagi pemakainya. Selain itu lewat analisis wacana kita bukan hanya
mengetahui bagaimana isi teks, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacana lebih
dapat melihat makna yang tersembunyi dari suatu teks.
2.2.3 Wacana sebagai media komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan, ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada
umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan dan tulis yang dapat dimengerti oleh kedua pihak.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi adalah bahasa lisan dan tulis. Komunikasi dapat berupa
interaktif dan transaktif. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi komunikasi hanya
akan efektif apabila disampaikan merangkum komponen komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Komponen tersebut antara lain sebagai berikut Darma,
2009: 9. 1.
Pengirim atau komunikator sender adalah pihak yang mengumumkan pesan kepada pihak lain addressor.
2. Penerima atau komunikan receiver adalah pihak yang menerima pesan
addresser dari pihak lain. 3.
Pesan message adalah isi atau maksud ang disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
4. Umpan balik feedback adalah tanggapan dari penerima pesan atau isi pesan
yang disampaikan.
Jika dilihat dari fungsi wacana sebagai media komunikasi, wujud wacana itu dapat berupa rangkaian tuturan lisan maupun tulisan. Wacana di dalam kehidupan
memiliki pengertian yang mendalam. Menurut Fairlouch 1995, wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari
sudut pandang tertentu. Menurut Fiske 1990 wacana harus diartikan sebagai suatu pernyataan atau ungkapan yang lebih mendalam dan menurut Eriyanto 2005 wacana
berkaitan erat dengan kegiatan komunikasi yang subtansinya tidak terlepas dari kata, bahasa, atau ayat. Selanjutnya menurut Darma 2009 wacana merupakan rangkaian
ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara
Universitas Sumatera Utara
teratur, sistematis, dalam satu kesatuan koheren, yang dibentuk oleh unsur-unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.
Jadi, wacana adalah proses komunikasi yang menggunakan simbol-simbol, yang berkaitan dengan interpretasi dan peristiwa-peristiwa di dalam sistem
kemasyarakatan yang luas. Melalui pendekatan wacana pesan-pesan komunikasi, seperti kata-kata, frase, kalimat, gambar, dan lain-lain, tidak bersifat netral dan steril.
Eksistensinya ditentukan oleh orang-orang yang menggunakannya, konteks peristiwa yang berkenaan dengannya, situasi masyarakat luas yang melatarbelakangi
keberadaannya, dan lain-lain.
2.2.4 Teks dan Konteks dalam Pemakaian Bahasa