Manfaat Penelitian Klarifikasi Istilah

1.4 Manfaat Penelitian

Temuan penelitian ini diharapkan memiliki manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Memperluas aplikasi kajian LFS terhadap teks atau wacana berbahasa Indonesia karena sebagian besar kajian LSF diterapkan dalam teks berbahasa Inggris. 2. Memberikan pemahaman analisis fase pada teks pidato berdasarkan persfektif LSF. 3. Memberikan pemahaman analisis modalitas pada teks pidato berdasarkan persfektif LSF. 4. Memberikan sumbangan pemikiran LSF terhadap teks pidato Presiden RI. 5. Menjadi rujukan yang dapat diperluas untuk mengkaji berbagai wacana atau teks lainnya. Secara praktis manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian ini dapat memberi pemahaman bagi masyarakat Indonesia bagaimana perilaku semiotik Presiden SBY, yang perilaku semiotik ini mencerminkan tindakan seorang presiden dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala negara dalam mewujudkan pembangunan di berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Pemahaman ini juga dapat melihat perkembangan keadaan dan kegiatan penyelenggaraan negara dan pemerintahan oleh lembaga kepresidenan, Universitas Sumatera Utara sehingga masyarakat bisa mengkritisi kebijakan presiden yang tidak sinkron.

1.5 Klarifikasi Istilah

a. Analisis wacana: adalah suatu disiplin ilmu yang berusaha mengkaji penggunaan bahasa yang nyata dalam komunikasi bahasa secara terpadu dalam arti tidak terpisah-pisah, semua unsur bahasa terikat pada konteks pemakaian bahasa. b. Fase phasal: wujudnya terletak pada tataran metafungsi bahasa tekstual dan kaitannya dengan konteks sosial pada aspek situasional register yang berada dalam sarana mode. c. Ideologi: konstruksi atau konsep sosial yang menentukan apa seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan seseorang sebagai anggota masyarakat d. Klausa: unit tata bahasa tertinggi yang sekaligus membawa ketiga metafungsi e. Konteks: segala sesuatu yang mendampingi pemakaian bahasa atau teks yang terdiri atas konteks ideologi, konteks budaya, dan konteks situasi. f. Konteks budaya: aktivitas sosial terharap untuk mencapai suatu tujuan. Dengan pengertian ini konteks budaya mencakup tiga hal, yaitu 1 batasan kemungkinan ketiga unsur konteks situasi, 2 tahap yang harus dilalui dalam satu interaksi sosial, 3 tujuan yang akan dicapai dalam interaksi sosial. g. Konteks situasi: satu unsur konteks sosial yang terdiri atas apa yang dibicarakan, siapa membicarakan suatu, dan bagaimana interaksi dilakukan. Universitas Sumatera Utara h. LSF: teori linguistik sistemik fungsional yang memfokuskan pada kajian linguistik tentang makna dan semua makna merupakan fungsi dalam teks. i. Metafungsi bahasa: diartikan sebagai fungsi bahasa dalam pemakaian bahasa oleh penutur bahasa yang terdiri atas memaparkan pengalaman Ideasional function, mempertukarkan pengalaman interpersonal function, dan merangkai pengalaman textual function. j. Modalisasi: pandangan atau pendapat pribadi pemakai bahasa terhadap proposal dalam suatu interaksi. k. Modalitas modality: pandangan, pertimbangan atau pendapat pribadi pemakai bahasa terhadap makna paparan pengalaman dalam klausa yang disampaikannya dalam interaksi. Wujud modalitas terletak pada tataran metafungsi bahasa interpersonal dan kaitannya dengan konteks sosial pada aspek situasional register yang berada dalam semantik wacana discourse semantics. l. Modulasi: pandangan atau pendapat pribadi pemakai bahasa terhadap proposal dalam suatu interaksi. m. Semiotik denotatif: memiliki arti dan bentuk. Dalam pemakaian bahasa semiotik denotatif terbentuk atas arti semantics, tata bahasa lexicogrammar, dan bunyi phonology atau tulisan graphology. Semiotik denotasi bahasa direalisasikan tata bahasa dan tatabahasa direalisasikan oleh bunyi fonologi dalam bahasa lisan atau tulisan grafology dalam bahasa tulisan. Universitas Sumatera Utara n. Semiotik konotatif: semiotik yang memiliki arti, tetatpi tidak memiliki ekspresi atau bentuk. Oleh karena itu, semiotik konotatif meminjam atau menggunakan ekspresi atau semiotik bentuk lain, yaitu; konteks situasi, konteks budaya, konteks ideologi. o. Teks: dibatasi sebagai unit bahasa yang fungsional dalam konteks sosial. Dengan demikian teks adalah unit arti semantik. p. Wacana: merupakan rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam satu kesatuan koheren, yang dibentuk oleh unsur-unsur segmental maupun nonsegmental bahasa. q. Wacana kepemimpinan: nuansa makna dan realisasinya yang terkait dengan kajian strategis dan politis, segala sesuatu yang dapat berupa nilai-nilai, ideologi, emosi, kepentingan-kepentingan, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Dokumen yang terkait

Analisis Wacana Pada Media Cetak Perspektif Linguistik Fungsional Sistemik (Lfs) Dan Representasi Semiotik

6 98 10

Pencitraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perseteruan KPK Dan POLRI (Analisis Framing Terhadap Pembentukan Citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perseteruan Polri dan KPK Pada Surat Kabar Kompas)

1 52 118

Persepsi Masyarakat Terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (Suatu Penelitian Deskriptif Kuantitatif di Desa Sukaraja Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Propinsi Aceh)

0 25 94

ANALISIS WACANA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DI DEPAN SIDANG BERSAMA MPR/DPR 2009-2013 (Analisis Wacana Teks Pidato Kenegaraan Terkait Isu Ekonomi di Indonesia)

3 13 19

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BULAN Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Teks Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bulan September 2011 Dan Pengembangannya Sebagai Materi Ajar Bahasa Indonesia Di S

0 1 14

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Teks Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bulan September 2011 Dan Pengembangannya Sebagai Materi Ajar Bahasa Indonesia Di SMP.

0 1 6

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BULAN SEPTEMBER Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Teks Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bulan September 2011 Dan Pengembangannya Sebagai Materi Ajar Bahasa Indo

0 2 19

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN 2004-2009.

1 2 7

Pidato Kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perselisihan Kpk Dan Polri (Analisis Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk Tentang Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perselisihan Kpk Dan Polri).

0 0 2

RETORIKA PIDATO SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DAN BARACK OBAMA SEBAGAI CAPRES PETAHANA (Kajian Retorika Banding Rancang-bangun Teks Pidato Politik) - Scientific Repository

0 1 6