Metafungsi Bahasa Kerangka Teori .1 Linguistik Sistemik Fungsional

1 2 3 4 5 Persepahaman PS- Consent CT Penstrukturan Wacana PW- Discourse structuring DS Substansi SU- Subtantiation SU Simpulan SP- Conclusion CO Evaluasi EV- Evaluation EV Tabel 4: Tipe Sub-fase adaptasi Sinar, 2003, 2008 No Tipe Sub-fase Sub-phase Types 1 Salam Pembuka SPe- Greeting GR 2 Orientasi OR- Orientation OR 3 Pengingat PT- Reminder RE 4 Fokus FO- Focus FO 5 Pesan PS- Message ME 6 Ungkapan UK- Aside AS 7 Digresi DG- Digression DG 8 Pernyataan PE- Statement ST 9 Penjelasan PJ - Explanation EP 10 Definisi DE – Definition DE 11 Membanding MG – Comparison and Contarst CC 12 Memberi Contoh MC – Exemplification EX 13 Kutipan penuh atau sebagian KP – Quaotation QU 14 Interaksi IK – Interchange IC 15 Latihan LT – Drill DR 16 Pengarahan PR – Direction DI 17 Cek CK – Check CH 18 Ringkasan RK – Summary SM 19 Penegasan PG – Emphasis EM 20 Rekomendasi RM – Recommedation RM 21 Penilaian PL – Judgement JU 22 Komentar KM – Comment CM 23 Kritik KR – Criticism CR 24 Permintaan Maaf PM – Apology AP 25 Humor HM – Humour HM 26 Salam Penutup SPp – Leave-Taking LT

2.2.7 Metafungsi Bahasa

Universitas Sumatera Utara Dalam interaksi komunikasi antara pemakai bahasa, penutur menggunakan bahasa untuk memaparkan pengalamannya, mempertukarkan pengalamannya, merangkaikan atau mengorganisasikan pengalamannya Saragih: 2006. Ketiga fungsi di atas dalam presfektif LFS dinamakan metafungsi bahasa. Ketiga fungsi bahasa tersebut disebut makna ideasional Ideasional meaning, makna interpersonal interpersonal meaning, dan makna tekstual textual meaning. Makna interpersonal menurut Halliday 1978 memiliki fungsi sebagai klausa pertukaran yang merepresentasikan hubungan peran pertuturan. Apabila dua penutur menggunakan bahasa untuk berinteraksi, satu hal yang dilakukan mereka adalah menjalin hubungan sosial diantara mereka. Disini mereka mulai menyusun dua jenis peran atau fungsi pertuturan yang fundamental yaitu memberi dan meminta informasi. Sistem klausa direpresentasikan melalui struktur modalitas Saragih: 2006. Makna ideasional Sinar, 2003 memiliki fungsi yang berhubungan dengan dunia realitas dalaman dan luaran; yaitu bahasa adalah memaparkan tentang sesuatu. Apabila seseorang mempunyai refleksi terhadap dunia fenomena diluar atau dunia dalaman kesadaran seseorang, representasi dari refleksi tersebut mengambil bentuk. Bentuk ini disebut fungsi eksperensial ”experential”. Selain fungsi eksperensial, di dalam konsep fungsi ideasional ada fungsi atau makna logis ”logical” yang menyimpan informasi tentang cara satu situasi berhubung dengan situasi lainnya Halliday: 1994. Universitas Sumatera Utara Makna tekstual Sinar, 2003 merupakan sebuah interpretasi bahasa dalam fungsinya sebagai pesan, yaitu berfungsi sebagai pembentuk teks dalam bahasa. Fungsi ini memberi kemampuan kepada seseorang untuk membedakan sebuah teks sebagai bahasa yang termotivasi secara fungsional dan kontekstual. Pada tingkat teks, makna ini terdiri dari bagaimana unsur-unsur interklausa diorganisir untuk menyatukan suatu kesatuan seluruh teks untuk membuat makna-makna. Dengan menunjukkan adanya fungsi tekstual pada sebuah teks yang diorganisir atau dibentuk. Makna tekstual bahasa dalam fungsinya sebagai sebuah pesan direalisasikan memalui sistem tema ”theme system” bahasa. Sistem tema dari sebuah klausa direpresentasikan oleh struktur tematik klausa yang terdiri dari tema dan rema. Kelebihan pendekatan LFS dari teori linguistik lainnya adalah bahwa teori LSF memiliki alat yang lengkap untuk menganalisis bahasa. LSF tidak hanya mampu menganalisis bahasa untuk bahasa saja tetapi juga mampu menganalisis konteks sosial yang berbasis dari analisis bahasa. Karena keberpijakan pada konteks sosial dalam menganalisis bahasa, tatabahasa yang berdasarkan LSF relevan untuk semua bidang yang terkait. Hal yang terpenting adalah makna apa yang ingin diketahui orang untuk melihat entitas wacana. Dengan demikian, telaah wacana dapat dilakukan dengan melihat batas tataran yang ingin diketahui. Adapun tataran yang ingin diketahui dalam penelitian ini dibatasi pada nuasa makna interpersonal yang direpresentasikan melalui struktur modalitas. Universitas Sumatera Utara

2.2.8 Modalitas Modality

Dokumen yang terkait

Analisis Wacana Pada Media Cetak Perspektif Linguistik Fungsional Sistemik (Lfs) Dan Representasi Semiotik

6 98 10

Pencitraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perseteruan KPK Dan POLRI (Analisis Framing Terhadap Pembentukan Citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perseteruan Polri dan KPK Pada Surat Kabar Kompas)

1 52 118

Persepsi Masyarakat Terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (Suatu Penelitian Deskriptif Kuantitatif di Desa Sukaraja Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Propinsi Aceh)

0 25 94

ANALISIS WACANA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DI DEPAN SIDANG BERSAMA MPR/DPR 2009-2013 (Analisis Wacana Teks Pidato Kenegaraan Terkait Isu Ekonomi di Indonesia)

3 13 19

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BULAN Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Teks Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bulan September 2011 Dan Pengembangannya Sebagai Materi Ajar Bahasa Indonesia Di S

0 1 14

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Teks Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bulan September 2011 Dan Pengembangannya Sebagai Materi Ajar Bahasa Indonesia Di SMP.

0 1 6

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BULAN SEPTEMBER Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Teks Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bulan September 2011 Dan Pengembangannya Sebagai Materi Ajar Bahasa Indo

0 2 19

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN 2004-2009.

1 2 7

Pidato Kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perselisihan Kpk Dan Polri (Analisis Wacana Kritis Model Teun A. Van Dijk Tentang Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Terkait Perselisihan Kpk Dan Polri).

0 0 2

RETORIKA PIDATO SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DAN BARACK OBAMA SEBAGAI CAPRES PETAHANA (Kajian Retorika Banding Rancang-bangun Teks Pidato Politik) - Scientific Repository

0 1 6