Selanjutnya dilakukan analisis modalitas berdasarkan Saragih 2006 sebagai berikut.
Modalitas Probabilitas
probability Keseringan
usuality Keharusan
obligation kecendrungan
inclination
Tinggi pasti
selalu wajib
ditetapkan Menengah
mungkin biasa
diharapkan mau
Rendah barangkali
kadang-kadang boleh
ingin
Penelitian ini bertujuan memahami fenomena perilaku semiotik kebahasaan. Fenomena perilaku semiotik kebahasaan didasarkan pada korpus yang diperoleh dari
teks pidato Presiden SBY, yang dalam aplikasinya kualitatif, tapi juga melibatkan angka-angka quantitatives. Ini dimaksudkan untuk menghitung objek-objek
variable yang diteliti. Angka-angka ini diperlukan untuk menunjukkan persentase kehadiran variabel yang digunakan untuk memperjelas deskripsi verbal. Angka-
angka dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menunjukkan dominasi variabel yang diamati, lebih spesifik untuk menunjukkan komponen yang dominan.
3.3 Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini berupa fase dan modalitas teks pidato HUT ke-64 RI. Teks ini bisa diperoleh dan bisa dibaca oleh siapa saja untuk mengetahui isinya.
Sumber data penelitian ini teks pidato Presiden SBY yang diterbitkan dan disimpan oleh lembaga resmi pemerintah; Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Data ini diperoleh dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional BAPPENAS R.I. Jakarta yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas internet
Universitas Sumatera Utara
melalui situs resmi kantor BAPPENAS: http:www.bappenas.go.idnode42 1757pidato-kenegaraan -tahun-2009.
3.4 Pengumpulan Data
Data penelitian ini adalah fase dan modalitas pada teks pidato. Data dalam bentuk tertulis. Oleh sebab itu, pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode baca, simak dan catat. Teknik baca, simak dan catat digunakan untuk mencermati dan mencatat aspek-aspek analisis fase dan
modalitas yang terkandung dalam teks pidato SBY. Dengan teknik demikian, maka pengumpulan data dilakukan dengan tabel yang akan memuat data fase dan
modalitas pada teks pidato SBY.
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data
Teknis analisis terhadap teks pidato Presiden SBY yang menjadi data penelitian, dilakukan dengan menggunakan teknik analisis kualitatif sesuai dengan
pendekatan LSF. Analisis dilakukan sesuai dengan cara kerja LSF, yakni mengurai teks menjadi klausa.
Analisis dengan menggunakan metode deskriptif dengan teknik mengurai teks menjadi klausa adalah untuk menjaring komponen klausa secara bertahap.
Realisasinya direpresentasikan melalui analisis fase phasal analysis. Selanjutnya,
Universitas Sumatera Utara
dalam menganalisis makna interpersonal, peneliti berfokus pada Modalitas yang berfungsi menunjukkan sikap semiotik SBY.
Di bawah ini adalah prosedur analisis yang diterapkan terhadap data penelitian.
1. Langkah pertama, membaca teks pidato presiden SBY untuk memperluas
informasi mengenai data penelitian. 2. Mengklasifikasikan klausa demi klausa, lalu mengamati setiap klausa yang
ada pada teks pidato Presiden SBY 3.
Mengidentifikasi dan mengamati klausa berdasarkan analisis fase phasal analysis pada teks pidato Presiden SBY
4. Mengidentifikasi dan mengamati klausa berdasarkan analisis modalitas pada
teks pidato Presiden SBY 5.
Merancang kolom analisis fase dan analisis modalitas 6.
Mentabulasi dan membuat persentase dari masing-masing kolom analisis fase dan analisis modalitas
7. Menyimpulkan hasil tabulasi dari langkah-langkah yang telah dilakukan
8. Mendeskripsikan hasil data
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Bahasa sebagai aksi atau tindakan direpresentasikan dalam fungsi interpersonal. Fungsi atau makna interpersonal ini merupakan realisasi pertukaran
pengalaman experiential meaning manusia sebagai makhluk sosial. Secara umum, fungsi ini menjelaskan bagaimana dalam suatu komunikasi terjadi interaksi yang
melibatkan pembicara dan pendengar saling bertukar pengalaman. Interaksi pertukaran pengalaman tersebut direalisasikan sebagai kegiatan linier, dinamis dan
berproses dengan konstruksi situasional yang lain. Sebagai kegiatan linier, dinamis dan berproses bahasa dapat dianalisis dan dideskripsikan dari pandangan konteks
sosial dan direalisasikan melalui konteks situasi register yaitu analisis fase
Gregory, 1985, Young, 1990, dan Sinar, 2003, 2008. Selain itu, ketika mempertukarkan pengalaman atau terjadinya interaksi,
penutur acap kali memberi pertimbangan atau pendapatnya. Dalam hal ini digunakan
modalitas sebagai perangkat untuk menyatakan pertimbangan atau pendapat penutur
tersebut Halliday, 1994, Matthiessen, 1992, dan Saragih, 2006. Analisis ini dimaksudkan sebagai jawaban atas terjadinya representasi makna
terhadap konteks situasi dan interpersonal dalam teks pidato SBY. Representasi
Universitas Sumatera Utara
