22
4. Neraca Bank
Untuk mengetahui profil keuangan suatu perbankan adalah dengan melihat komposisi neraca the balance-sheet approach dan laporan rugi laba. Neraca
menggambarkan jumlah dan komposisi sumber dana input keuangan bank yang dialokasikan untuk pemberian kredit, investasi, sekuritas, dan berbagai
penggunaan yang lain output keuangan. Untuk mempermudah pemahaman bagaimana bank beroperasi, perlu dipahami sebagaimana halnya dalam neraca
perusahaan, neraca bank juga merupakan persamaan dari : Aset merupakan dana yang dapat dialokasikan bank untuk cadangan kas,
kredit, investasi, pembelian alat-alat kantor, dll. Sedangkan utang dan modal merupakan sumber-sumber dana yang berhasil dikumpulkan oleh bank, seperti
giro, tabungan, deposito, laba yang dibagi, dan lain-lain. Secara umum, ada 3 tahap dalam mengelola neraca bank yakni :
a. Tahap pertama, menyangkut manajemen aset, manajemen utang, dan manajemen modal.
b. Tahap kedua, di posisi aktiva menyangkut manajemen posisi cadangan, manajemen likuiditas, manajemen investasi, manajemen kredit, dan
manajemen aktiva tetap. Sedangkan di posisi pasiva menyangkut manajemen utang posisi cadangan reserve position liability, manajemen
utang posisi kredit loan position liability management, manajemen utang jangka panjang, dan manajemen modal.
c. Tahap ketiga, menyangkut perhitungan laba atau rugi bank yang diperoleh dari penerimaan dikurangi biaya bunga, biaya overhead dan pajak.
23
5. Penilaian Kinerja Bank
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. Kinerja
perbankan sendiri dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah terjadi krisis perbankan membuat pemerintah memberikan kebijakan pengaturan dan
pengawasan bank semakin besar. Perhatian tersebut antara lain karena semakin disadari arti penting dan peran strategis sektor perbankan dalam suatu
perekonomian. Kegagalan suatu bank khususnya yang bersifat sistemik akan dapat mengakibatkan terjadinya krisis yang dapat mengganggu kegiatan suatu
perekonomian. Sektor keuangan, terutama di negara-negara berkembang, masih didominasi oleh lembaga perbankan. Di Indonesia, misalnya, menurut Yunus
Husein 2003, industri perbankan menguasai sekitar 93 dari total industri keuangan. Dalam kondisi yang demikian, apabila lembaga perbankan tidak sehat
dan tidak befungsi secara optimal, maka dapat dipastikan akan berakibat pada terganggunya kegiatan perekonomian.
6. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank