Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik

90 Berdasarkan pada tabel 4.4. dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata investasi pada aktiva tetap bank umum sebesar 12,400,556 dengan rata-rata terendah sebesar 35,151 dan tertinggi sebesar 123,133,392 . Dalam periode tahunan, rata-rata investasi pada aktiva tetap bank umum menurun, pada tahun 2007 investasi aktiva tetap sebesar 6,624,921 dan pada tahun 2008 yaitu sebesar 4,423,792 , dan pada tahun 2009 kembali turun sebesar 1,351843. Investasi pada aktiva tetap terendah terjadi pada Bank Umum Agroniaga selama 3 tahun, yaitu pada tahun 2007 sebesar 12.866 , pada tahun 2008 sebesar 12.868 , dan pada tahun 2009 menurun kembali sebesar 9,417.

C. Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh penaksiran yang terbaik. Adapun uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedesitas. a. Uji Normalitas Berdasarkan grafik pada gambar 4.5 dibawah ini, terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. 91 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas terjadi jika nilai VIF Varian inflation factor 10; dan jika tolerance 0,1. Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Simpanan Masyarakat Pinjaman yg diberikan Investasi Aktiva Tetap .236 .207 .548 4.238 4.840 1.823 Sumber data bank: diolah Dari hasil analisis program SPSS 17.0 pada tabel 4.5 di atas, pada bagian koefisien untuk ketiga variabel independen terlihat bahwa nilai tolerance dari variabel Simpanan Masyarakat 0.236, Kredit yang diberikan sebesar 0.207, Aktiva 92 Tetap sebesar 0.548, Sedangkan VIF Simpanan Masyarakat sebesar 4.238, Kredit yang diberikan sebesar 4.840, Aktiva Tetap sebesar 1.823. Dari angka-angka tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini bebas dari masalah multikolinearitas. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengkaji apakah suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi pada model regresi adalah dengan melakukan Uji Durbin Watson D w . Bila nilai D w terletak antara batas atas atau Upper Bound du dan 4-du, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol yang berarti tidak ada gangguan autokorelasi. Tabel 4.6 Tingkat Autokorelasi Durbin Watson DW Kesimpulan Kurang dari 1,45 1,45 sampai 1,68 1,68 sampai 2,32 2,32 sampai 2,55 Lebih dari 2,55 Ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi Adapun hasil pengujian Durbin Watson dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ikhtisar Hasil Uji Autokorelasi pada Bank Model Durbin Watson 1 2.220 Dari Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa angka Durbin Watson Dw sebesar 2.220 yang apabila dilihat pada Tabel 4.6, maka berarti angka tersebut berada di 93 daerah tidak ada autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada persamaan regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi d. Uji Heteroskedesitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, dapat juga dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dapat dilihat dari hasil analisis, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di standardized. Salah satu cara untuk menedekteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat ZPRED dengan nilai residualnya SRESID. Dasar pengambilan keputusan tersebut adalah: Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan dalam penelitian ini diperoleh atau didapatkan titik-titik yang menyebar di antara angka 0 pada sumbu Y sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram scatterplot di bawah ini. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedesitas 94 Berdasarkan gambar 4.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedesitas. Karena titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

D. Pengujian Statistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Tingkat Rentabilitas Pada Bank-Bank Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2009

0 18 88

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public

7 39 97

PENGARUH BIAYA BUNGA, PENDAPATAN BUNGA DAN INVESTASI PADA AKTIVA TETAP TERHADAP LIKUIDITAS BANK UMUM YANG GO PUBLIC DI BEJ PERIODE 2005 – 2007

0 5 24

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KINERJA PERBANKAN UMUM YANG GO PUBLIC DI BEI Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Kinerja Perbankan Umum yang Go Public di BEI (Studi Kasus pada Perbankan Umum Go Publik yang terdaftar di

0 3 16

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP KINERJA PERBANKAN UMUM YANG GO PUBLIC DI BEI Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Kinerja Perbankan Umum yang Go Public di BEI (Studi Kasus pada Perbankan Umum Go Publik yang terdaftar di

0 2 17

PENDAHULUAN Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Kinerja Perbankan Umum yang Go Public di BEI (Studi Kasus pada Perbankan Umum Go Publik yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015).

0 2 8

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas terhadap Kinerja Perbankan Umum yang Go Public di BEI (Studi Kasus pada Perbankan Umum Go Publik yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015).

0 2 21

ANAL Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Yang Go Public Di Bei (Studi Pada Bank Umum Go Public Di Bei Tahun 2009-2012).

0 1 12

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Yang Go Public Di Bei (Studi Pada Bank Umum Go Public Di Bei Tahun 2009-2012).

0 1 10

ANAL Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Yang Go Public Di Bei (Studi Pada Bank Umum Go Public Di Bei Tahun 2009-2012).

0 3 25