40
penanaman dana dalam bentuk kredit telah memenuhi kriteria atau target tertentu.
2. Sifat aktiva Alokasi dana bank berdasarkan sifat aktiva adalah pengalokasian dana
bank kedalam bentuk-bentuk aktiva, yaitu : a. Penanaman dana dalam aktiva produktif.
Aktiva produktif adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan
sesuai dengan fungsinya. Komponen aktiva produktif terdiri atas kredit yang diberikan, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan
penyertaan modal. b. Penanaman dana dalam aktiva tidak produktif.
Aktiva tidak produktif adalah penanaman dana bank kedalam aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank. Komponen dana dalam bentuk aktiva
tidak produktif terdiri atas alat-alat likuid atau cash asset serta aktiva tetap dan inventaris.
D. Penyaluran Kredit
1. Pengertian Kredit
Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga UU No. 10 Tahun
1998 Tentang Perbankan. Sedangkan manajemen perkreditan pada dasarnya
41
merupakan proses yang terintegrasi antara sumber-sumber dana, alokasi dana yang dapat dijadikan kredit dengan perencanaan, pengorganisasian, pemberian,
administrasi, dan pengamanan kredit. Sebagai lembaga pemberi kredit, kebijaksanaan yang ditempuh bank sangat terkait erat dengan line of bussiness
bank tersebut, bentuk dan sifat kredit yang dapat diberikan, pengaturan rencana kredit, pengaturan wewenang kredit, analisis krcdit, penetapan plafond kredit,
pengaturan administrasi kredit, pembinaan kredit dan terakhir adalah pengamanan atas kredit yang berjalan. Dari sumber-sumber dana yang tersedia, sebagian besar
dialokasikan untuk kredit. Karena bunga atas kredit-kredit yang dinikmati nasabah merupakan sumber pendapatan bank yang terbesar.
Pengalaman adanya kredit macet akhir-akhir ini, telah memacu kalangan perbankan untuk lebih berhati-hati dalam mengatur alokasi dana kredit. Rencana
kredit disusun lebih matang, analisis atas permohonan kredit lebih terarah dan pengamanan kredit lebih digalakkan, di samping peningkatan sistem pembinaan
nasabah. Kesemua ini adalah untuk meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan pembiayaan masyarakat. Aktivitas bank yang terbanyak akan berkaitan erat secara
langsung atau pun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan. Melalui pemberian kredit, akan banyak usaha pembayaran nasabah melalui rekeningnya demikian
juga penyetoran-penyetoran nasabah. Transaksi pembayaran dari relasi nasabah juga akan menggunakan jasa-jasa perbankan, demikian juga kegiatan keuangan
lain seperti LC, inkaso dan sebagainya.
42
2. Tujuan Kredit