Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

67

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Prinsip pengujian Heteroskedastisitasadalah untuk melihat apakah adanya gangguan yang ada pada suatu penelitian. Metode untuk menguji penelitian untuk mencari keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode grafik dan statistik, yang menggunakan uji Glejser. 1. Pendekatan Grafik Dengan pendekatan grafik, dapat dilihat pada Gambar 4.3: Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.3, dapat dilihat titik- titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 1. Pendekatan Statistik Pendekatan statistik dilakukan dengan uji Glejser. Berikut adalah hasil dari pengolahannya 68 Tabel 4.10 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,365 1,537 ,238 ,813 Dif.Produk ,072 ,065 ,149 1,114 ,268 Promosi -,008 ,062 -,018 -,135 ,893 a. Dependent Variable: absut Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Dari Tabel 4.10, dapat dilihat probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan, yaitu 0,05 maka dapat disimpulkan regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.2.2.3 Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolinearitas berarti adanya hubungan yang sempuran, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Hasil pengujian dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 3,745 2,439 1,535 ,128 Dif.Produk ,505 ,103 ,479 4,892 ,000 ,575 1,739 Promosi ,278 ,098 ,276 2,823 ,006 ,575 1,739 a. Dependent Variable: Keputusan 69 Dasar untuk melihat suatu model yang tidak terkena multikolinearitas adalah dengan melihat besar Variance Inflation Faktor VIF dan tingkat tolerancenya. Jika VIF 5 dan Tolerance 0,1, maka terkena multikolinearitas, tetapi jika VIF 5 dan tolerance 0,1, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini. Berdasarkan Tabel 4.11, semua nilai VIF adalah lebih kecil daripada 5 dan tolerancenya lebih besar daripada 0,1, maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda