Awal Masuknya Islam ke Banjarmasin

Hal tersebut menyebabkan konsep masuknya Islam atau Islamisasi masih dicampuradukkan antara “datang” terdapat bekas Islam disuatu tempat, “berkembang”mesjid ditemukan dan munculnya Islam sebagai kekuatan Politik sultan memerintah. 6 Beberapa konsep proses Islamisasi di atas coba dikompromikan untuk menentukan proses Islamisasi di Banjarmasin. Dari data yang ada, berkembangnya Islam di Banjarmasin seiring dengan ramainya perdagangan yang telah terjalin di Nusantara. Masuknya Islam ke wilayah Kalimantan Selatan seiring dengan ramainya lintas perdagangan ke wilayah timur pada waktu itu. Muarabahan yang telah menjadi pusat perdagangan di Kalimantan Selatan telah banyak dikunjungi oleh orang-orang Keling, Cina, Melayu, Bugis, Bajao dan Gujarat. 7

A. Awal Masuknya Islam ke Banjarmasin

Kedatangan Islam ke Kalimantan Selatan diperkirakan telah ada sejak sekitar pertengahan abad XV, sekitar tahun 1475-1500 dimana telah adanya orang-orang Muslim di wilayah itu. Kesulitan akan sumber untuk pembanding dalam menentukan kapan awal masuknya Islam di Banjarmasin dikarenakan tidak adanya sumber asing yang menceritakan tentang awal hadirnya Islam di Banjarmasin. Salah satu sumber lokal yang didapat hanyalah Hikayat Banjar. 6 Taufik Abdullah, Agama, Etos Kerja Dan Perkembangan Ekonomi, Jakarta: LP3ES, 1979, h. 1. 7 M. Idwar Saleh, Bandjarmasin, Bandung : B.P.P.K. Balai Pendidikan Guru, 1975, h. 35. Keterangan telah adanya kaum Muslim sebelum berdirinya Kesultanan Banjarmasin juga telah diyakini, bahwa di Banjarmasin sebelum Islam menjadi agama negara, Islam telah ada di kota-kota pelabuhan atau pemukiman-pemukiman yang lebih dekat di pantai. Lihat: Alfani Daud, Islam dan Masyarakat Banjar:Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997, h. 48. Dalam sumber lokal yaitu, Hikayat Banjar diceritakan mengenai proses Islamisasi Kesultanan Banjarmasin. Ketika itu Pangeran Samudera memerlukan bantuan untuk memerangi Pangeran Tumenggung yang telah merebut takhta kerajaan Negara Daha dari Pangeran Samudera yang merupakan cucunya Raja Sukarana raja Negara Daha sebelumnya. Untuk mengalahkan Pangeran Tumenggung, Pangeran Samudera meminta bantuan kepada sultan Demak. Namun, bantuan ini dijanjikan dengan syarat bahwa ia memeluk agama Islam. Pangeran Samudera menerima syarat tersebut dan sultan Demak kemudian mengirim 10.000 pasukan bersenjata di bawah pimpinan seorang penghulu, dengan jumlah tersebut pasukan Pangeran Samudera menjadi 40.000. selama 40 hari 40 malam berperang tidak ada juga pemenangnya. Kemudian diputuskan untuk mengadakan pertarungan antara kedua orang yang berambisi menduduki takhta, tetapi sebelum sempat bertarung Pangeran Tumenggung mengakui kesalahannya dan keduanya dapat berdamai, kemudian Pangeran Samudera diangkat menjadi sultan Banjarmasin. 8 Setelah kemenangan, Pangeran Samudera memeluk Islam pada sekitar tahun 936 H1526 M dan diangkat sebagai sultan pertama di Kesultanan Banjarmasin. Seorang Arab memberi gelar Surian Allah 9 kepada Pangeran Samudera dan dikenal dengan sebutan Sultan Suriansyah m. 1526-1550. 10 Setelah itu, rombongan pasukan Demak dan penghulunya kembali pulang, dengan 8 J.J. Ras, Hikayat Banjar: a Study in Malay Historiography, The Hague: Martinus Nijhoff, 1968, h. 439-443, A. Basuni, Nur Islam di Kalimantan Selatan, Surabaya: Bina Ilmu, 1986, 10-33, Kesultanan Banjar , dalam Ensiklopedia islamdi Indonesia, Jakarta: Departemen Agama, 1987, II, 487-493. 9 Gelar Surian Allah berjalan di jalan Allah diberikan kepada Pangeran Samudera oleh Penghulu Demak yang bernama Khatib Dayyan ketika mengislamkan Pangeran Samudera. Lihat, Khoiril Umam, Pemikiran Akidah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Disertasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2007, h. 35. 10 Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII XVIII , Jakarta: Kencana 2005, h. 315. membawa banyak hadiah. 11 Selanjutnya, semua raja Banjarmasin menggunakan nama Arab. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa Islam telah berada di Banjarmasin sejak mulai ramainya arus perdagangan ke arah timur. Masuknya Islam terlebih lagi berkembang dengan cepat ketika Pangeran Samudera memeluk agama Islam. Agama Islam sangatlah berpengaruh terhadap kondisi keagamaan di Kesultanan Banjarmasin. Jika di analisis konversi penguasa Banjarmasin ke agama Islam lebih terpengaruh oleh faktor politik, yaitu terdorong oleh motif perebutan kekuasaan. Berbeda dengan penguasa di bagian Indonesia Timur yang mengalami persaingan agama antara Islam dan Kristen. 12 Di Banjarmasin tidak ditemukan persaingan agama ini, walaupun data yang ada menyebutkan adanya penyebaran agama Kristen oleh pastur Portugis pada tahun 1688 namun agama ini tidak berkembang dikalangan orang Banjar. 13

B. Berdirinya Kesultanan Banjarmasin