pertanian, sedangkan kekuatan militernya lebih dititik beratkan pada angkatan darat. Ciri ini biasanya dimiliki oleh kerajaan-kerajaaan pada zaman Indonesia
Hindu. Namun, tidak semua kerajaan pada zaman Indonesia-Hindu bercorak agraris, contoh kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang bercorak campuran
agraris-maritim.
3
A. Letak Geografis
Banjarmasin adalah sebuah kota yang terletak di wilayah Kalimantan Selatan. Asal kata Banjarmasin dalam Daghregister Batavia sebagaimana dikutip
oleh Idwar Saleh, Banjarmasin disebut Bandjermassih atau Bandjermassingh. Sementara itu menurut Van der Ven dalam artikelnya di Majalah TBG no. 9,
Banjarmasin berasal dari kata Bandar Massih yang merupakan nama ibukota Kesultanan Banjarmasin pertama di bawah pemerintahan Sultan Suriansyah m.
1526-1550.
4
Kesultanan Banjarmasin terletak di tepi aliran sungai Kuin Cerucuk yang bermuara ke sungai yang besar, yaitu sungai Barito, dan sungai Martapura, serta
berada pada posisi 3 18’ Lintang Selatan 114
35’ Bujur Timur dengan luas wilayah 9.291,975 km
2
,
5
dengan tanahnya yang berawa-rawa dan banyak terdapat sungai-sungai yang mengitari wilayah kesultanan. Kesultanan ini meliputi Tanah
Laut di sebelah selatan, di sebelah timur daerah sekitar gunung Pamaton, ke Utara daerah sekitar sungai Negara serta di sebelah barat meliputi daerah sekitar aliran
sepanjang sungai Barito. Kemudian kesultanan ini bertambah luas, sehingga pada
3
Ibid.
4
M. Idwar Saleh, Bandjarmasin Bandung: K.P.P.K. Balai Pendidikan Guru, 1970, h. 24.
5
J. Paulus, Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië, Bagian I,’s-Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1917, h. 137. Lihat gambar peta Kalimantan Selatan pada lampiran.
akhir abad XVIII meliputi seluruh selatan dan timur Kalimantan, yaitu Pasir, Pulau Laut, Tabanio, Mendawai, Sampit, Pembuang, dan Kotawaringin.
6
B. Sumber Daya Alam
Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kesultanan Banjarmasin cukup besar hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lapisan tanahnya yang banyak
mengandung bahan tambang antara lain, intan dan emas. Intan misalnya terdapat di Martapura, emas di sepanjang sungai Bahan. Hasil-hasil hutannya adalah rotan,
kayu besi, damar, sedangkan sarang burung terdapat di daerah pedalaman sekitar sungai Negara dan sungai Barito. Hasil-hasil pertaniannya adalah, lada, sayur-
sayur yang terdapat di daerah Tanah Laut, Negara, Tabalong, dan Alai. Untuk cerana dan lilin terdapat di daerah Dusun dan Bakumpai. Beras terdapat di daerah
Hulu sungai yaitu, daerah Benua Lima dan Margasari. Danau dan sungai banyak pula menghasilkan ikan, umpamanya dari danau Telaga, sungai Halalak, sungai
Martapura, dan sungai Barito. Di samping hasil bumi terdapat pula kerajinan anyaman berupa tikar, dan
kerajinan alat-alat rumah tangga di Tabalong. Pembuatan perahu terdapat di daerah Negara. Pembuatan senjata api dan senjata lainnya seperti keris, pisau dan
mandau, terdapat di daerah sungai Barito dan sungai Negara.
7
C. Demografi dan Mata Pencaharian Penduduk