Bangsa Cina Bangsa Bugis

kota perdagangan yang bersifat pluralistik menjadi titik temu antar bangsa-bangsa dari seluruh wilayah. 52 Pada awal abad XVIII, yang merupakan puncak kemakmuran Kesultanan Banjarmasin, telah banyak didatangi oleh berbagai bangsa yang ikut meramaikan perdagangan. Seringnya mereka melakukan perdagangan, lambat laun mereka berdomisili di Banjarmasin. Berbagai bangsa itu datang dari kawasan sekitar Nusantara maupun asing, antara lain bangsa: Cina, Siam, Johor, Jawa, Arab, Sunda, Palembang, Pegu, Kedah, Kamboja, Bangka, Brunei, Bugis, Maluku, Jambi, Aceh, Portugis, Inggris dan Belanda. 53 Jika melihat dari data yang ada dalam abad XVIII, dari semua bangsa di atas, bangsa Cina, Bugis dan Eropa-lah yang memiliki peran yang amat berarti bagi perdagangan di Kesultanan Banjarmasin. Peran penting ini dapat dilihat dari sejauh mana mereka dapat memainkan pengaruh dalam faktor ekonomi dan politik. Dengan alasan tersebut maka di bawah ini hanya akan menguraikan ketiga bangsa tersebut.

1. Bangsa Cina

Kehadiran kapal-kapal Cina di Pelabuhan Banjarmasin sekurang- kurangnya sudah ada pada abad XV. Pada umumnya orang-orang Cina membawa porselin, teh, kain sutera, dan beras serta membeli lada dan hasil hutan, tripang, agar-agar yang dibawa dari pedagang Makassar serta rempah-rempah dari Maluku. Karena mereka memiliki modal yang kuat maka mereka mampu menyewa perahu kecil dari penduduk untuk digunakan berlayar sampai ke 52 Reid, Dari Ekspansi Hingga Krisis: Jaringan Perdagangan Global Asia Tenggara 1450-1680, h. 88. 53 R.Z. Leirissa, Sejarah Sosial Daerah Kalimantan Selatan Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional,1984, h.70. pedalaman. Disana mereka dapat menjual barang dagangannya kepada penduduk di pedalaman. 54 Pada tahun 1736 dengan izin Sultan Hamidullah m. 1700-1734, orang- orang Cina mendirikan perkampungan untuk tempat tinggal dekat pelabuhan Tatas. Perkampungan orang-orang Cina ini dikepalai oleh seorang kapiten Cina yang setiap bulan harus membayar sejumlah uang sewa kepada sultan. 55 Disamping itu dalam keadaan mendesak misalnya terjadi perang, kapiten wajib membantu sultan dengan meminjamkan perahu kepada sultan bila diperlukan. Hubungan yang cukup erat dengan sultan merupakan salah satu mengapa sultan pada belahan pertama abad XVIII mengangkat seorang Cina yang bernama Lin Bien Ko sebagai Syahbandar yang berkedudukan di pelabuhan Tatas. 56

2. Bangsa Bugis

Bangsa Bugis lebih dikenal sebagai pelaut yang ulung. Orang-orang Bugis sudah datang dan menetap di Banjarmasin sejak masa Negara Dipa sekitar akhir abad XV. Terutama pada pertengahan abad XVII migrasi orang Bugis di Banjarmasin semakin ramai, karena dorongan untuk mencari pelabuhan bebas di daerah lain sejak jatuhnya Makassar ke tangan VOC pada tahun 1624. 57 Selain itu keahlian orang Bugis sebagai pelaut dan karena letak pantai Banjarmasin yang langsung berbatasan dengan selat Makassar, memudahkannya untuk datang ke Banjarmasin. 54 Milburn, Oriental Commerce: Containing a Geographical Description of the principal Places in The East Indies, China, and Japan, with their Produce, Manifacture, and Trade, h. 414. 55 Tidak di dapatkan data mengenai besaran uang sewa yang diberikan orang Cina kepada Sultan. 56 James Urry, Goods for the Oriental Emperium: Beschrijving Van T Groot Eijland Borneo 1780. h. 401. Syahbandar yang dijabat oleh orang Cina ini dimasa Sultan Hamidullah 1700-1745, sedangkan Kyai Martajaya adalah Syhabandar pada masa Sultan Tamjidillah memerintah 1747-1759. 57 Joginder Singh Jessay, Malaysian, Singapore, and Brunei 1400-1965 Malaysia: T.np. 1974, h. 141. Selain aktivitas perdagangan orang Bugis di banjarmasin yang sudah cukup lama terjalin misalnya, diperkuat dengan perkawinan yang terjadi antara wanita keturunan Bugis dengan putera Sultan Inayatullah m. 1678-1685 menjadi salah satu faktor terjalinnya hubungan yang cukup erat antara orang Bugis dan keluarga sultan. Oleh karenanya, orang Bugis mendapat izin dari Sultan Hamidullah 1700-1745 untuk mendirikan semacam daerah koloni di Pegaten daerah pantai di bagian utara dekat pasir pada tahun 1733. berikutnya pada tahun 1750, orang-orang Bugis mendirikan lagi daerah koloni di Pasir. 58 Di Banjarmasin orang-orang Bugis mempunyai posisi yang agak unik sekali di samping perdagangan, mereka sering menjadi kekuatan laskar atau tentara yang bisa digunakan oleh salah satu pihak dari golongan penguasa bila sedang terjadi konflik fisik antara mereka. 59

3. Bangsa Eropa