Program BOMM Pelaksanaan BOMM

Berdasarkan kategori diatas perhitungan statistik sederhana di atas, maka pengaruh BOMM terhadap peningkatan mutu pembelajaran di SMK Al- Hidayah Lestari dapat diketahui melalui interpretasi dimensi-dimensi berikut ini:

1. Program BOMM

Dimensi program BOMM dapat dilihat pada soal no. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. pada soal no. 1, sebanyak 40 responden menjawab bahwa BOMM untuk pengembangan kreativitas siswa. Pada soal no. 2, sebanyak 32 responden menjawab bahwa BOMM untuk kegiatan ekstrakurikuler. Pada soal 3, sebanyak 12 responden menjawab bahwa BOMM untuk meningkatkan wawasan guru melalui pelatihan. Pada soal 4, sebanyak 12 responden menjawab bahwa BOMM untuk meningkatkan wawasan guru melalui study tour. Pada soal 5, sebanyak 60 responden menjawab bahwa BOMM untuk pendayagunaan laboratorium. Pada soal 6, sebanyak 56 responden menjawab bahwa BOMM untuk peningkatan sistem administrasi sekolah. Pada soal 7, sebanyak 64 responden menjawab bahwa BOMM untuk pengadaan sumber belajar. Terakhir pada soal 8, sebanyak 72 responden menjawab bahwa BOMM untuk pengadaan peralatan. Berdasarkan rumus kategori di atas, maka secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa program BOMM yang dilaksanakan SMK Al- Hidayah Lestari Lebak Bulus berada pada interval 50 yang berarti termasuk ke dalam kategori kurang baik.

2. Pelaksanaan BOMM

Dimensi pelaksanaan BOMM dapat dilihat pada soal no. 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22. Pada soal no. 9 sebanyak 80 responden menjawab bahwa membentuk panitia pengelolaan BOMM. Pada soal no. 10, sebanyak 56 responden menjawab bahwa komite sekolah berperan dalam pelaksanaan program BOMM. Pada soal no. 11, sebanyak 76 responden menjawab bahwa BOMM untuk mengetahui program-program. Pada soal 12, sebanyak 64 responden menjawab bahwa program BOMM mengutamakan kualitas. Pada soal 13, sebanyak 60 responden menjawab bahwa dengan adanya BOMM sekolah membuat program kerja. Pada soal 14, sebanyak 52 responden menjawab bahwa BOMM dikelola oleh bendahara. Pada soal 15, sebanyak 64 responden menjawab bahwa bendahara rutin mengelola BOMM. Pada soal 16, sebanyak 84 responden menjawab bahwa pengelolaan dana BOMM disalurkan sesuai prosedur. Pada soal 17, sebanyak 88 responden menjawab bahwa sekolah membuat pembukuan untuk BOMM dilakukan pada kas umum. Pada soal 18, sebanyak 60 responden menjawab bahwa BOMM dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan. Pada soal 19, sebanyak 36 responden menjawab bahwa sekolah menyusun laporan pelaksanaan program dana BOMM. Pada soal 20, sebanyak 68 laporan pelaksanaan dana BOMM disusun per semester. Pada soal 21, sebanyak 32 responden menjawab bahwa BOMM bertujuan mengetahui persyaratan yang diberikan oleh pemerintah. Terakhir pada soal 22, sebanyak 20 responden menjawab bahwa pelaporan dana BOMM bertujuan untuk tidak terjadinya kesalah pahaman. Berdasarkan rumus kategori di atas, maka secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pelaksanaan BOMM yang dilaksanakan SMK Al- Hidayah Lestari Lebak Bulus berada pada interval 50 yang berarti termasuk ke dalam kategori kurang baik. 3. Pembelian Bahan Habis Pakai Dimensi program BOMM dapat dilihat pada soal no. 23, 24, 25. pada soal no. 23, sebanyak 76 responden menjawab bahwa BOMM untuk pengadaan buku-buku. Pada soal no. 24, sebanyak 36 responden menjawab bahwa BOMM untuk pengadaan alat-alat tulis. Terakhir pada soal 25, sebanyak 84 responden menjawab bahwa BOMM untuk pengadaan bahan pratikum. Berdasarkan rumus kategori di atas, maka secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa pembelian bahan habis pakai yang dilaksanakan SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus berada pada interval 54,33 yang berarti termasuk ke dalam kategori kurang baik. 4. Manfaat BOMM Dimensi program BOMM dapat dilihat pada soal no. 26, 27, 28, 29, 30. pada soal no. 26, sebanyak 68 responden menjawab bahwa BOMM untuk membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar. Pada soal no. 27, sebanyak 56 responden menjawab bahwa BOMM untuk membuat beban sekolah lebih ringan. Pada soal 28, sebanyak 40 responden menjawab bahwa BOMM membantu pembiayaan manajemen sekolah. Pada soal 29, sebanyak 76 responden menjawab bahwa BOMM meningkatkan inovasi metode pembelajaran. Terakhir pada soal 30, sebanyak 88 responden menjawab bahwa BOMM untuk penyediaan pembelajaran. Berdasarkan rumus kategori di atas, maka secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa manfaat BOMM yang dilaksanakan SMK Al-Hidayah Lestari Lebak Bulus berada pada interval 56 yang berarti termasuk ke dalam kategori cukup baik. Secara keseluruhan, keempat dimensi yang merupakan dimensi-dimensi dalam pengaruh BOMM terhadap peningkatan mutu pembelajaran di atas; dapat dikatakan baik. Sesuai dengan rata-rata yang peneliti hitung berdasarkan rumus kategori di atas, yaitu: {50+50+54,33+56} = + 52,58 4 KURANG BAIK Hal ini membuktikan bahwa pengaruh BOMM tidak banyak berpengaruh terhadap peningkatan mutu pembelajaran, banyak faktor lain yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajarnya. Antara lain: guru yang kurang kreatif akan berpengaruh terhadap pembelajaran siswa, masih kurangnya alat pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik, sehingga mereka kurang berpartisipasi dalam belajar dan perhatian apa yang telah diberikan oleh guru, sarana prasarana yang kurang melengkapi dan adanya kerjasama yang baik antara sekolah, guru dan peserta didik dengan guru agar pembelajaran yang ada dapat berjalan secara efektif dan efisien. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan