Tabel 36 Penyediaan Media Pembelajaran
Kategori F
Prosentase
Ya 22 88
Tidak 3
12
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebesar 88 responden menyatakan ya dan sebesar 12 responden menyatakan tidak. Dengan
demikian, seluruhnya guru menyatakan bahwa penggunaan dana BOMM untuk penyediaan media pembealajaran.
2. Data Hasil Wawancara
BOMM merupakan bantuan operasional manajemen mutu untuk peningkatan mutu pembelajaran sekolah. Kurikulum yang digunakan SMK
Al-Hidayah Lestari yaitu kurikulum yang dibuat oleh SMK sendiri yang dilaksanakan kepada guru-guru bidang studi tiap mata pelajaran atau yang
telah dikelompokan tiap mata pelajaran dan guru bidang studi masing-masing. Kurikulum yang dilaksanakan yaitu KTSP.
Manajemen mutu untuk SMK berangsur dan betahap semua, karena untuk meningkatakan mutu sekolah di butuhkan waktu, dan. SMK Al-hidayah lestari
masih berusaha dan perlu ditingkatkan mutu yang masih kurang. Dalam mendapatkan BOMM sekolah melakukan cara dengan lebih ditingkatkan
untuk semuanya, terutama untuk kebutuhan siswa seperti alat atau bahan praktek yangt masih kurang dan tidak lengkap untuk tiap jurusan.
SMK Al-Hidayah Lestari mendapatkan BOMM karena dengan bertambahnya siswa dan mencukupi. Oleh karena itu SMK Al-hidayah lestari
sudah 2 tahun mendapatkan BOMM sesuai dengan persyaratan. Dengan adanya BOMM sangat baik sekali untuk sekolah, karena dapat mengatasi
kekurangan yang ada di sekolah meskipun belum semaksimal mungkin.
Kegunaan dari BOMM untuk meningkatkan pembelajaran siswaI masing- masing tiap jurusan dan dapat praktek dengan alat yang sudah mencukupi.
BOMM berpengaruh sekali untuk sekolah karena yang sebelumnya peralatan praktek untuk kebutuhan siswa tidak lengkap sekarang sudah hampir terpenuhi
meskipun tidak semaksimal mungkin. Pertanggung jawaban BOMM dari sekolah telah dibentuk panitia BOMM
selain itu juga dibantu oleh semua guru. Guru disini hanya membantu dalam proses pembelajaran, karena apa yang dibutuhkan oleh masing-masing guru
akan ditanyakan oleh kepala sekolah untuk keperluan peralatan dan pembelajaran yang dibutuhkan.
Pelaksanaan BOMM dari awal sekolah menyiapkan proposal untuk diajukan. Dengan membuat proposal SPJ yang diajukan sekolah juga ditulis
untuk kebutuhan dari sekolah yang diperlukan. Karena hanya beberapa sekolah yang mendapatkan BOMM. Apabila proposal yang diajukan terlambat
maka sekolah tidak akan mendapatkan bantuan. Sekolah setelah mendapatkan dana BOMM langsung dibelanjakan tiap
masing-masing jurusan untuk keperluan peserta didik. BOMM dapat menanggulangi kekurangan yang ada pada sekolah namun belum semaksimal
mungkin. Setelah mendapatkan dana BOMM siswa lebih rajin, aktif dan termotivasi dalam belajar karena sudah mencukupi alat bantupraktek yang
telah disediakan sekolah. Namun tanpa ada kerjasama yang baik tidak akan berjalan dengan maksimal.
Dana BOMM diperuntukan sebagian besar dialokasikan pada pembiayaan kegiatan pembelajaran. Hal itu sesuai dengan kebutuhan yang akan dicapai
sekolah, sehingga dana BOMM yang dialokasikan sesuai dana yang diterima sekolah. alokasi dana BOMM tersebut digunakan untuk membiayai pengadaan
alat-alat, barang dan bahan praktek habis pakai tiap jurusan unuk penunjang pembelajaran. Misalnya: kertas, tinta, spidol dan lain-lainya. Tidak dapat
diberikan untuk barang elektronik dan yang lainnya. Manfaat BOMM cukup banyak bagi sekolah swasta, karena baik untuk
meningkatkan mutu pembelajaran. Namun sedikit sulit untuk mengikuti
prosedur yang telah ditentukan. Peserta didik dipermudah diberikan fasilitas yang diberikan oleh Negara meningkatkan kualitas sesuai dengan ajuran
pemerintah agar peserta didik siap pakai dan bersaing sesuai keterampilan ketika selesai sekolah.
BOMM di SMK Al-Hidayah Lestari dibentuk panitia untuk kelancaran dalam mengelola dan pelaksanaannya. Pihak sekolah mengadakan evaluasi
tiap 6 bulan. Adanya kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik, karena apabila tidak ada kerjasama yang baik maka tidak akan dapat berjalan
dengan efektif. Namun sekolah mempermudah peserta didik mendapatkan fasilitas dan mutu yang baik untuk bekal keterampilan sesuai jurusan dan
lulusan yang siap pakai. Dalam evaluasi untuk BOMM di SMK ada 2, yaitu: pertama, evaluasi
internal panitia yang dibentuk tim dari sekolah. Tim pengelola BOMM dari sekolah yang melaporkan semua kurang dan tidaknya uang untuk barang yang
telah diperlukan. Kedua, eksternal atau pihak pemberi dana yaitu pemerintah. Dari pengawas sekolah melihat dan memeriksa laporan dana BOMM.
Pengawas disini terdapat pengawas dari SUDIN atau DIKNAS.
C. Interpretasi Data