Latar Belakang Masalah Pengaruh Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) terhadap peningkatan mutu pelajaran (di SMK AL-Hidayah Lestari Lebak Bulus)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kunci bagi suatu bangsa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan bangsa. Peningkatan mutu pendidikan menuntut kerja keras berbagai pihak, mulai dari tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, masyarakat dan pemerintah untuk mencapai tujuan sumber daya manusia yang berkualitas. 1 Gagasan pembiayaan memiliki manfaat ekonomi dan sosial jangka panjang bagi individu, masyarakat luas maupun bagi negara. Hal ini senada dengan fungsi pendidikan yang tertuang dalam undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003, yang menyatakan bahwa: ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 2 1 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT . Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. Ke-5, h. 33. 2 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB II Pasal 3 h. 5-6. Dalam rangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju, demikian halnya bagi masyarakat indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas. ”Pembaharuan-pembaharuan dunia pendidikan terus dilakukan secara sistematik. Dalam pembaruan sistem pendidikan langkah-langkah dijalankan, meliputi: pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia, pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi, akreditasi dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan, peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan, penyediaan sarana belajar yang mendidik, pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan, penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata, pelaksanaan wajib belajar, pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan, pemberdayaan peran masyarakat, pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat, pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional”. 3 Pendidikan dapat diartikan secara luas dan merupakan suatu proses pembelajaran yag dapat dilakukan di mana saja. Dalam peningkatan kualitas manusia indonesia, pemerintah tidak merupakan suatu sistem yang lepas dengan pihak swasta dan masyarakat. Hubungan pemerintah, masyarakat dan swasta merupakan hubungan yang tidak terpisahkan dalam peranannya meningkatkan pemerataan dan mutu pendidikan. 4 Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang bermutu sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu cara utama pengembangan sumber daya manusia sebagai penentu pertumbuhan ekonomi. Dengan pendidikan yang bermutu, setiap lulusan diasumsikan bukan saja memiliki akses untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga dapat menciptakan suatu usaha sendiri. Salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap mutu dan kesesuaian pendidikan adalah anggaran pendidikan yang memadai. Biaya pendidikan merupakan dasar empiris untuk memberikan gambaran karakteristik keuangan sekolah dalam pemanfaatan sumber-sumber keuangan 3 Gema Widyakarya No. 05 Th. XIV 2009, h. 2. 4 Nanang Fatah, Ekonomi Pembiayaan Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, cet ke-2, h. 77. sekolah dan hasil sekolah dapat dilakukan dengan cara menganalisis biaya satuan per siswa. Masalah anggaran pendidikan ini akan menyangkut besarnya anggaran dan alokasi anggaran. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Bab XIII Pasal 46 1 menyebutkan bahwa “pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat”. 5 Pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efesiensi pengelolaan pendidikan. Pembiayaan sangat menentukan ketercapaian tujuan pendidikan di sekolah, yang memerlukan sejumlah investasi dari anggaran pemerintah dan dana masyarakat. Kegiatan manajemen keuangan yang mengatur penerimaan, pengalokasian dan pertanggungjawaban keungan untuk menunjang pelaksanaan program pengajaran. 6 Banyak sekolah-sekolah baik swasta maupun negeri memungut biaya tinggi dengan alasan agar meningkatkan mutu pembelajaran. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional DEPDIKNAS sejak tahun 2005 sampai dengan 2009 telah menjalankan program BOMM guna membantu masalah pembiayaan pendidikan dengan bantuan pembiayaan. Diantara biaya- biaya pendidikan yang diluncurkan: untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama adalah BOS Bantuan Operasional Sekolah, sedangkan untuk kalangan sekolah menengah atas adalah BOMM Bantuan Operasional Manajemen Mutu. Tujuan adanya BOMM untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui pengadaan bahan praktik dan atau bahan ajarmodulalat bantu pembelajaran. 7 5 UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB XIII Pasal 46 ayat 1, h. 23-24. 6 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT . Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. Ke-7, h. 171. 7 Panduan Pelaksanaan BOMM tahun 2009, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas 2009, h. ii. Pembelajaran yang bermutu merupakan urat nadi pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran dan kualitas guru merupakan dua entitas yang seharusnya diperhatikan secara serius oleh para pengelola pendidikan agar harapan semua elemen pendidikan menjadi kenyataan. Untuk itu guru sebagai ujung tombak pendidikan dituntut untuk kreatif, mandiri dan professional. Melalui program BOMM pemerintah pusat memberikan bantuan dana “blockgrant” kepada sekolah, baik negeri maupun swasta. Sekolah dapat menggunakan dana tersebut untuk keperluan operasional sekolah, khususnya biaya operasional non personil sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam buku petunjuk pelaksanaan program. BOMM diberikan langsung kepada sekolah untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah dalam melaksanakan program- program pendidikan. BOMM dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran meskipun belum maksimal. SMK Al-Hidayah Lestari, merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta penerima BOMM yang berada di bawah binaan Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah dan beralokasi di Lebak Bulus Jakarta-Selatan. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1993 dan memiliki visi mewujudkan SMK Al-Hidayah Lestari sebagai sekolah yang mandiri dan profesional dalam menciptakan sumber daya manusia yang islami, religius dan berwawasan sesuai tuntutan dunia usaha.. 8 Salah satu upaya pencapaian visi dan misi tersebut adalah dengan cara mengoptimalkan potensi yang dimiliki guru, karena dalam proses pembelajaran guru adalah subyek utama dari tersampaikannya nilai-nilai keilmuan bagi seorang murid. Untuk itu guru di SMK Al-Hidayah Lestari dituntut dapat memenuhi pembelajaran yang berkualitas, antara lain dengan kerja sama yang baik. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan dapat mencapai mutu pembelajaran 8 Data Dokumentasi SMK Al-Hidayah Lestari berupa profil sekolah tahun 2009. yang baik juga. Sekolah juga harus mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan peserta didik seperti alat praktek untuk tiap jurusan. BOMM sebagai biaya operasional manajemen pembelajaran diberikan untuk sekolah sebagai upaya melengkapi kebutuhan praktek peserta didik meskipun belum maksimal. Dengan itu siswa diharapkan akan kreatif dan termotivasi untuk rajin dalam pembelajaran. Begitu juga guru diberikan tugas membuat perencanaan sebelum mengajar untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Pada kenyataannya BOMM sebagai jenis bantuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui pengadaan bahan praktik pembelajaran. BOMM diperlukan sekolah untuk pemenuhan prasarana belajar yang diperlukan dapat memenuhi sarana standar pembelajaran siswa. Secara garis besar siswa dapat menikmati belajar yang efektif apabila lengkapnya pengadaan bahan praktik yang disediakan. Dengan itu sekolah mengoptimalkan sarana dan prasarana sekaligus perbaikan dan pemeliharaan sarana atau peralatan yang sudah ada sehingga dapat memenuhi kekurangan yang telah ada pada pembelajaran. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk mengambil judul karya ilmiah mengenai “PENGARUH BANTUAN OPERASIONAL MANAJEMEN MUTU BOMM TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK AL-HIDAYAH LESTARI LEBAK BULUS”

B. Masalah Penelitian