Komponen-Komponen Pembelajaran MUTU PEMBELAJARAN

4 Kesesuaian dengan spesifikasi conformance to specifications, yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 5 Daya tahan durability, berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. 6 Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi; penanganan keluhan yang memuaskan. 7 Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. 8 Kualitas yang dipersepsikan perceived quality, yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Bila dimensi-dimensi di atas lebih banyak diterapkan pada perusahaan manufaktur, maka berdasarkan berbagai penelitian terhadap beberapa jenis jasa, Zeithmal, Berry dan Parasuraman 1985 berhasil mengidentifikasi lima kelompok karakteristik yang digunakan pleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas jasa, yaitu: 1. Bukti langsung tangibles, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. 2. Kehandalan reliability, yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan. 3. Daya tanggap responsiveness, yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 4. Jaminan assurance, mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko tau keragu-raguan. 5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan. 36

c. Komponen-Komponen Pembelajaran

Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan pembelajaran mengandung sejumlah komponen, yang meliputi: 37 1 Tujuan Tujuan merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan pembelajaran. Tidak ada suatu pembelajaran yang diprogamkan tanpa tujuan, karena hal ini merupakan kegiatan yang 36 Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005, h.5-6. 37 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, Cet. Ke-3, h. 48. tidak memiliki kepastian dalam menentukan arah, target akhir dan prosedur yang dilakukan. Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. 2 Bahan Pelajaran Menurut Syaiful Bahri Djamarah bahan adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses edukatif. Tanpa bahan pelajaran proses interaksi edukatif tidak berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti mempelajari dan mempersiapkan bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada anak didik. Bahan pelajaran adalah “unsur inti dalam kegiatan interaksi edukatif. Karena harus diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik”. 38 Bahan pelajaran merupakan materi yang terus berkembang secara dinamis seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, bahan pelajaran yang diterima anak didik harus mampu merespon setiap perubahan dan mengantisipasi setiap perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Dengan demikian bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan pelajaran merupakan inti dalam proses belajar mengajar. 3 Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan, segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terllibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu peserta didiklah yang aktif, bukan guru. 39 38 Syaiful Bahri Djmarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, Cet. Ke-1, h. 17-18. 39 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, Cet. Ke-3, h. 51-52. 4 Metode Metode adalah “suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Dalam kegiatan belajar mengajar metode sangat diperlukan oleh guru, dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. 40 5 Alat Alat merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Dalam proses pengajaran alat mempunyai fungsi sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan. Alat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat verbal dan alat Bantu non verbal. Alat Bantu vrbal berupa suruhan, perintah, larangan dan sebagainya. Sedangkan alat Bantu non verbal berupa globe, papan tulis, batu kapur, gambaran, diagram, slide, video dan sebagainya. 41 6 Sumber Belajar Ahmad Rohani berpendapat bahwa: Sumber belajar adalah segala apa daya, lingkungan, pengalaman yang dapat dipergunakan dan mendukung proseskegiatan pengajaran secara lebih efektif dan dapat memudahkan pencapaian tujuan pengajaranbelajar, tersedia sengaja disediakandipersiapkan, baik yang langsungtidak langsung, baik konkret yang abstrak. 42 7 Evaluasi Evaluasi merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu, sedangkan menurut Roestiyah evaluasi adalah “kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya mengenai kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dari hasil belajar siswa guna mendorong atau mengembangkan kemampuan belajar. 43 40 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar….., h. 53. 41 Syaiful Bahri Djmarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar….., h. 54. 42 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, Cet. Ke-2, h. 164. 43 Roestiyah, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1989, Cet. Ke-3, h. 85. Oleh karena itu, evaluasi berperan sebagai barometer untuk mengukur tercapai atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan.

d. Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pembelajaran