dengan kata lain bahwa munculnya suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya, jika terjadi korelasi, berarti ada masalah autokorelasi.
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak, dapat dilihat
melalui nilai Durbin – Watson DW yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil keputusan adalah:
9
1. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
2. Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak terjadi
autokorelasi. 3.
Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif. Adapun hasil dari uji autokorelasi untuk penelitian ini adalah dapat
dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini:
Tabel 4.7 Nilai Durbin Watson
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .430
a
.185 .126
.0616182 1.009
a. Predictors: Constant, der, eps, per b. Dependent Variable: return
Sumber : Data diolah dari hasil SPSS Berdasarkan dari print out hasil uji autokorelasi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini,
9
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Revisi Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009, h. 95.
karena angka DW yang dihasilkan berada di antara -2 sampai +2, yaitu sebesar 1,009.
3. Uji Statistik
a. Analisis Pengaruh Secara Parsial Uji t
Dari persamaan regresi yang didapatkan, akan dilakukan pengujian apakah nilai konstanta dan koefisien variabel independen
memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel dependen, untuk itu dilakukan uji parsial Uji t. Pengujian ini bisa
dilakukan dengan dua metode, yang pertama dengan uji t yaitu membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
dan yang kedua dengan uji signifikasi.
1. Berdasarkan perbandingan nilai t
hitung
dengan t
tabel
dimana µ
1
= µ
2
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
o
diterima 2.
Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05: Jika probabilitas 0,05, maka H
o
diterima Jika probabilitas 0,05, maka H
o
ditolak
Tabel 4.8
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B
Std. Error
Beta T
Sig. Tolerance VIF Constant
-.041 .026
-1.604 .116 Eps
2.826E-5 .000
.301 1.999 .052 .875 1.143
Per .003
.001 .423 2.797 .008
.870 1.150 1
Der .010
.008 .175 1.183 .244
.911 1.098 a. Dependent Variable: return
Sumber : Data diolah dari SPSS
1 Pengujian Earning Per Share X
1
terhadap return saham Y Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara earning
per share dengan return saham syariah. Hipotesis :
Ho :
1
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
Earning Per Share X
1
terhadap return saham syariah Y. Artinya, earning per share tidak akan mempengaruhi return saham syariah.
Ha :
1
≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning
Per Share X
1
terhadap return saham syariah Y. Artinya, earning per share mempengaruhi return saham syariah.
Terlihat bahwa t
hitung
untuk variabel earning per share X
1
adalah 1,999 sementara nilai t
tabel
adalah 1,681, karena t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak, sehingga bahwa earning per share berpengaruh terhadap return saham syariah.
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0,052
atau probabilitas di atas 0,05 0,052 0,05. Dengan demikian H
o
ditolak, sehingga mempunyai kesimpulan bahwa terdapat pengaruh signifikan terhadap return saham syariah.
2 Pengujian Price Earning Ratio X
2
terhadap return saham Y Untuk melihat apakah terdapat hubungan linier antara Price Earning
Ratio dengan return saham syariah. Hipotesis :
Ho :
2
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
Price Earning Ratio X
2
terhadap return saham syariah Y. Artinya, Price Earning Ratio tidak akan mempengaruhi return saham syariah.
Ha :
2
≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara Price
Earning Ratio X
2
terhadap return saham syariah Y. Artinya, Price Earning Ratio mempengaruhi return saham syariah.
Terlihat bahwa t
hitung
untuk variabel Price Earning Ratio X
2
adalah 2,797 sementara nilai t
tabel
adalah 1,681, karena t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak, sehingga bahwa Price Earning Ratio berpengaruh terhadap return saham syariah.