Metode Pengumpulan Data Hipotesis

E. Metode Analisis

1. Uji Asumsi Klasik

Model regresi harus memenuhi asumsi klasik, untuk mengetahui apakah model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian memenuhi asumsi klasik, maka harus dilakukan uji asumsi klasik atas model persamaan tersebut. Uji asumsi klasik terdiri atas uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Analisis data mensyaratkan data berdistribusi normal untuk menghindari bisa dalam analisis data. Data outlier tidak normal harus dibuang karena menimbulkan bisa dalam interpretasi dan mempengaruhi data lainnya. 2 Uji normalitas data dilakukan dengan melihat hasil grafik P- Plot, yaitu: 1. Jika titik-titiknya mendekati garis diagonal berarti memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika titik-titiknya menjauhi garis diagonal maka tidak memenuhi asumsi normalitas. 2 Ibid, h. 124-125.

b. Multikolinieritas

Permodelan regresi majemuk mempunyai berbagai permasalahan yang tidak ditemukan dalam regresi sederhana. Digunakannya beberapa variabel bebas mengakibatkan berpeluangnya variabel bebas tersebut saling berkolerasi, atau yang dikenal dengan adanya ‘multikolinieritas’ diantara variabel bebas. Bila hal itu terjadi, maka akan mengganggu ketepatan model yang dibuat. 3 Uji multikolinieritas merupakan uji yang ditunjukkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent variable. Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah multikolinieritas adalah sebagai berikut 4 : a Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. b Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi diatas 0.90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. 3 Nachrowi dan Hardius Usman, Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakults Ekonomi Universitas Indonesia,2006. h.91. 4 Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 2009, h.119. c Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF, jika VIF 10 maka tingkat kolinieritas dapat ditoleransi. d Nilai Eigenvaluesejumlah satu atau lebih variabel bebas yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinieritas.

c. Heteroskedastisitas

Salah satu cara untuk melihat adanya problem heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot scatter plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut: • Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka mengindikasikan terdapat heterokedastisitas. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas. 5

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan regresi berganda. Autokorelasi didefinisikan terjadinya korelasi antara data pengamatan sebelumnya, dengan kata lain 5 Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS,Yogyakarta: Universitas Atma Jaya,2009, h.124-125.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index)

0 5 22

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII))

0 12 23

Analisis faktor fundamental terhadap excess return saham syariah perusahaan jakarta Islamic index

0 3 14

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH (STUDI PERUSAHAAN YANG TERMASUK DI JAKARTA ISLAMIC INDEX)

0 2 90

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 11

PENGARUH LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX.

0 0 52

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX - Perbanas Institutional Repository

0 1 18

PENGARUH ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) - Raden Intan Repository

0 0 127

PENGARUH BETA DAN RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE 2012-2015

0 3 29