obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
15
Sedangkan efek-efek yang boleh diperdagangkan dalam pasar modal syariah hanya memenuhi kriteria syariah, seperti saham syariah, obligasi
syariah, dan reksadana syariah. Untuk menghasilkan instrumen yang benar- benar sesuai dengan syariah, telah dilakukan upaya-upaya rekonstruksi
terhadap surat berharga, diantarnya : a.
Penghapusan bunga tetap dan mengalihkannya ke surat investasi yang ikut serta dalam keuntungan dan dalam kerugian serta tunduk
pada kaidah Al – ghunmu bi al – ghurn keuntungan penghasilan berimbang dengan kerugian yang ditanggung
b. Penghapusn syarat jaminan atas kembalinya harga obligasi dan
bunga, sehingga menjadi seperti saham biasa. c.
Pengalihan obligasi ke saham biasa.
C. RETURN SAHAM
1. Saham
Saham merupakan surat berharga yang merepresentasikan penyertaan modal kedalam suatu perusahaan. Sementara dalam prinsip syariah,
penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak melanggar
prinsip-prinsip syariah,
seperti bidang
perjudian, riba,
15
M. Paulus Situmorang, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2008, h. 43.
memproduksi barang yang diharamkan seperti bir, dan lain-lain. Di Indonesia, prinsip-prinsip penyertaan modal secara syariah tidak diwujudkan dalam
bentuk saham syariah maupun non-syariah, melainkan berupa pembentukan indeks saham yang memenuhi prinsip-prinsip syariah.
16
Salah satu produk yang dijual di pasar modal adalah saham, sebab pasar modal ini merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang
pada akhirnya memberika kemakmuran bagi masyarakat. Oleh karena itu, saham dapat didefinikan sebagi tanda penyertaan atau tanda kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas.
17
Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan
yang menarik. Saham juga dapat didefinisikan sebagai selembar catatan yang berisi pernyataan kepemilikan sejumlah modal pada perusahaan yang
menerbitkan saham tersebut,
18
atau sebagai penyertaan modal. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dan mengemukakan pendapat.
16
Tjiptono Darmaji dan Hendy M. Fakhruddin, Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat,2006, h.233
17
Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia, cet I,Jakarta:Kencana Media Group, 2009, h. 94
18
Nasrun Haroen, Perdagangan Saham di Bursa Efek, Tinjauan Hukum Islam, cet.I, Jakarta: Yayasan Kalimah, 2000, h.71.