c Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai Variance Inflation Factor
VIF, jika VIF  10 maka tingkat kolinieritas dapat ditoleransi. d
Nilai  Eigenvaluesejumlah  satu  atau  lebih  variabel  bebas  yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinieritas.
c. Heteroskedastisitas
Salah  satu  cara  untuk  melihat  adanya  problem  heterokedastisitas adalah  dengan  melihat  grafik  plot  scatter  plot  antara  nilai  prediksi
variabel  terikat  ZPRED  dengan  residualnya  SRESID.  Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut:
• Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur
seperti  gelombang,  melebar  kemudian  menyempit,  jika  terjadi  maka mengindikasikan terdapat heterokedastisitas.
Jika  tidak  terdapat  pola  tertentu  yang  jelas,  serta  titik-titik  menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak
terjadi heterokedastisitas.
5
d. Uji Autokorelasi
Uji  Autokorelasi  bertujuan  menguji  apakah  dalam  model  regresi linier  ada  korelasi  antara  kesalahan  pengganggu  pada  periode  t  dengan
periode t-1 pada persamaan regresi berganda. Autokorelasi didefinisikan terjadinya korelasi antara data pengamatan sebelumnya, dengan kata lain
5
Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS,Yogyakarta: Universitas Atma Jaya,2009, h.124-125.
bahwa  munculnya  suatu  data  dipengaruhi  oleh  data  sebelumnya,  jika terjadi  korelasi,  berarti  ada  masalah  autokorelasi.  Model  regresi  yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk  mendeteksi  terjadi  autokorelasi  atau  tidak,  dapat  dilihat
melalui nilai Durbin – Watson DW yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil keputusan adalah:
6
1. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
2. Angka  DW  di  antara  -2  samapai  +2,  berarti  tidak  terjadi
autokorelasi. 3.
Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
2. Uji Statistik
a. Uji T pengujian secara parsial
Untuk  menguji  masing-masing  variabel  bebas  terhadap  variabel  tak bebasnya, dalam hal ini adalah masing-masing dari variabel earning per
share,  debt  to  earning  ratio,dan  price  earning  ratio  terhadap  return saham syariah.
Dari  hasil  pengolahan  data  melalui  SPSS,  maka  uji  t  dapat  diukur dari tabel coefficients pada kolom sig. Apabila nilai sig  nilai   sebasar
0.05 maka H ditolak, H
a
diterima, yang artinya masing-masing variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
6
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Revisi Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009, h. 95.