Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produk Asuransi Kebakaran Syariah
53
berada dibawah satu atap yang merupakan satu kesatuan atau dibawah atap masing-masing dimana pengenaan tarif adalah menggunakan tarif risiko
teringgi. c.
Risiko dalam Satu Kompleks Compound Risks Untuk jenis risiko yang menempati lebih dari satu bangunan dalam satu
kompleks compound dibawah satu pengelola berlaku suku premi jenis risiko okupasi utama tersebut, bila banguan dimaksud dipisahkan oleh jarak
sekurang-kurangnya 7,5 tujuh koma lima meter dari okupasi utama, maka untuk bangunan-bangunan itu boleh digunakan suku premi masing-masing.
3. Jumlah Barang Berbahaya Api yang Disimpan dalam Bangunan
3
Jumlah barang berbahaya api yang disimpan dalam bangunan akan mempengaruhi suku premi. Atas obyek-obyek berbahaya api ini harus dilekatkan Klausula
Kewajiban Tertanggung warranty A, B, atau C. Dalam tiap-tiap warranty ini, jumlah barang-barang berbahaya api dalam bangunan dibatasi sampai jumlah
tertentu. 4.
Jangka Waktu Pertanggungan a.
Jangka waktu pertanggungan maksimal 1 satu tahun. b.
Untuk pertanggungan jangka pendek dikenakan premi short period. c.
Pertanggungan lebih dari 1 satu tahun harus izin kantor pusat.
3
Ibid, h.7.
54
5. Harga Pertanggungan
a. Harga pertanggngan pada dasarnya merupakan batasan maksimum tanggung
jawab penanggung apabila terjadi kerugian. Harga pertanggungan yang tercantum pada polis sebaiknya mendekati harga sebenarnyanilai wajar dari
obyek yang dipertanggungkan untuk menghindari pertanggungan under insured maupun over insured.
b. Standar harga pertanggungan yang dipakai dapat mengacu pada harga harga
yang dikeluarkan oleh pemerintah dan disesuaikan dengan kondisi bangunan yang dipertanggungkan.
c. Harga pertanggungan untuk barang-barang inventory dapat mengacu pada
harga pasarnilai perolehan. Secara umum yang menjadi faktor-faktor penilaian Unit Syariah PT. Asuransi
Umum Bumiputera Muda 1967 diatas tidak jauh berbeda dengan teori yang ada, namun pada teori yang ada konstruksi bangunan kelas S, dan kelas I yang
penjelasannya bisa dilihat pada bab II bangunannya tahan api selama beberapa menit. Pada Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 sudah disesuaikan
dengan kebijakan aktuaria dalam proses pembuatan premi pada perusahaan tersebut. Faktor konstruksi kelas I yang sudah dijelaskan diatas pada tabel IV.2, bahwa
hal ini disebabkan karena konstrukasi kelas 1 merupakan konstruksi yang ditujukan untuk bangunan-bangunan permanen yang memiliki nilai risiko akan terjadinya
kebakaran lebih rendah dibandingkan dengan konstruksi kelas ke II, adapun faktor- faktor untuk konstruksi kelas II yang sudah dijelaskan pada tabel IV.2, yaitu faktor
55
konstruksi kelas II memiliki tingkat risiko lebih tinggi dibandingkan dengan konstruksi kelas I. Hal ini disebabkan karena atap yang digunakan berupa kayu yang
apabila terjadi kebakaran dapat terbakar habis sehingga membuat perusahaan asuransi harus membayar lebih untuk kerugian yang ditanggung oleh calon peserta. Hal lain
yang dapat mempengaruhi yaitu jarak pemisah dengan obyek lain. Jarak pemisah dengan obyek lain harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku pada
ketentuan perusahaan. Seorang underwriter harus benar-benar teliti dalam menganalisis risiko tersebut karena hal ini sangat berpengaruh terhadap uang
pertanggungan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan, serta premi yang harus dibayarkan oleh calon peserta, jumlah barang berbahaya api yang disimpan dalam
bangunan juga merupakan salah satu faktor yang ditetapkan oleh perusahaan, karena barang-barang berbahaya api dapat mempercepat terjadinya kebakaran. Faktor lain
tidak kalah penting seperti jangka waktu dan harga pertanggungan. Berdasarkan penilaian terhadap faktor-faktor tersebut, Unit Syariah PT. Asuransi Umum
Bumiputera Muda 1967 dapat menentukan jumlah premi dan uang pertanggunan yang harus dibayarkan oleh calon peserta, selain itu juga Unit Syariah PT. Asuransi
Umum Bumiputera Muda 1967 dapat meminimalisir risiko yang akan dihadapi karena penilaian risiko dilakukan secara ketat.
Ketentuan underwriter dalam menyeleksi sebuah risiko sangatlah diperlukan, karena akan berakibat fatal pada premi yang akan dihasilkan serta uang
pertanggungan yang dikeluarkan. Perusahaan akan kesulitan mendapatkan calon peserta baru, apabila para calon
peserta banyak yang tidak memenuhi semua aspek penilaian dalam hal ini,
56
perusahaan harus lebih bijak dalam menentukan faktor menerima atau menolak calon peserta agar Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 dapat menarik
nasbah sebanyak-banyaknya. Ketertarikan masyarakat terhadap asuransi tidak hanya sebatas pada iklan, promosi ataupun bujukan dari para agen asuransi, tetapi
kemudahan dalam memenuhi syarat-syarat dibutuhkan juga menjadi salah satu faktor penentu. Banyak masyarakat yang ingin menjadi peserta asuransi tetapi mereka tidak
dapat diterima karena syarat-syarat dari faktor-faktor yang ditetapkan oleh perusahaan sulit untuk dipenuhi.
Underwriter harus selalu update informasi dan pendidikan tentang faktor- faktor dan pentingnya underwriting. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap proses
seleksi risiko, kalau seorang underwriter tidak mempunyai pengetahuan yang luas tentang underwriting, dan perkembangan yang terjadi dimasyarakat. Misalnya,
banyak tabung gas yang bocor dan mengakibatkan rumah, restaurant, hotel dan lain sebagainya terbakar. Maka dengan underwriter mengetahui hal tersebut, seorang
underwriter sudah bisa memastikan atau menerka-nerka faktor-faktor apa saja yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menyeleksi risiko dengan kejadian seperti itu dan
berapa uang pertanggungan yang dikeluarkan oleh calon nasabah. Dengan begitu Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, bisa mendapatkan keuntungan
yang sesuai.
57