Dukungan Reasuransi dan Mitra Asuransi

52 Setiap jenis okupasi penggunaan dari obyek pertanggungan juga menentukan besarnya suku premi yang dapat di kelompokkan menjadi: 1 a. Risiko-risiko industri, seperti pabrik baja, pabrik semen, pabrik tekstil, dan lain-lain. b. Risiko-risiko non industri, seperti rumah tinggal, gudang, hotel, dan lain- lain. c. Risiko-risiko perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit, cokelat, dan karet. 2. Jarak Pemisah dengan obyek lain Jarak obyek pertanggungan dengan obyek lain akan mempengaruhi besarnya suku premi yang akan dikenakan atas obyek pertanggungan tersebut. Dalam hal ini terdapat 3 kategori risiko dilihat dari jarak obyek pertanggungan dengan obyek lain, yaitu: 2 a. Risiko Berdampingan Adjacent Risks Yaitu dua risikobangunan atau lebih yang saling berdekatan atau berdampingan dan mempunyai atap masing-masing, dengan dipisahkan oleh jarak bangunan-bangunan tersebut tidak saling menempelmenyatu. b. Risiko Berbatasan Adjoining Risks Yaitu dua risikobangunan atau lebih yang saling berbatasan dengan dibatasi oleh dinding pemisahpembatas separation wall tunggal atau ganda dan 1 Ibid, h.7. 2 Ibid, h.2. 53 berada dibawah satu atap yang merupakan satu kesatuan atau dibawah atap masing-masing dimana pengenaan tarif adalah menggunakan tarif risiko teringgi. c. Risiko dalam Satu Kompleks Compound Risks Untuk jenis risiko yang menempati lebih dari satu bangunan dalam satu kompleks compound dibawah satu pengelola berlaku suku premi jenis risiko okupasi utama tersebut, bila banguan dimaksud dipisahkan oleh jarak sekurang-kurangnya 7,5 tujuh koma lima meter dari okupasi utama, maka untuk bangunan-bangunan itu boleh digunakan suku premi masing-masing. 3. Jumlah Barang Berbahaya Api yang Disimpan dalam Bangunan 3 Jumlah barang berbahaya api yang disimpan dalam bangunan akan mempengaruhi suku premi. Atas obyek-obyek berbahaya api ini harus dilekatkan Klausula Kewajiban Tertanggung warranty A, B, atau C. Dalam tiap-tiap warranty ini, jumlah barang-barang berbahaya api dalam bangunan dibatasi sampai jumlah tertentu. 4. Jangka Waktu Pertanggungan a. Jangka waktu pertanggungan maksimal 1 satu tahun. b. Untuk pertanggungan jangka pendek dikenakan premi short period. c. Pertanggungan lebih dari 1 satu tahun harus izin kantor pusat. 3 Ibid, h.7.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Memilih Asuransi Berbasis Syariah (Studi Kasus PT Asuransi Takaful Umum Cab.Medan)

44 298 77

Metode alokasi surplus underwriting dana tabarru' pada asuransi kerugia Syariah (studi pada unit Syariah Pt.asuransi umum Bumuputra muda 1967)

0 15 119

Dampak penerapan psak 108 terhadap tingkat solvabilitas minimum perusahaan asuransi syariah : studi pada unit syariah PT. Asuransi umum Bumiputera Muda 1967

5 95 129

Mekanisme pendistribusian surplus underwriting kepada peserta asuransi kebakaran :studi pada pt.asuransi umum bumiputra 1967 unit syariah

4 101 78

Keunggulan kompetitif produk asuransi kebakaran okupasi rumah tinggal: studi PT Asuransi Takaful Umum dan PT Asuransi Tri Pakarta Syariah

1 14 121

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam menyeleksi risiko pada produk asuransi kesehatan kumpulan (studi pada unit Syariah Pt.Asuransi Umum Bumiputra Muda 1967)

9 113 89

Analisis profit margin pada produk asuransi kendaraan bermotor: Studi pada unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967

2 42 105

Faktor-Faktor mempengaruhi kinerja bancassurance syariah pada pemasaran asuransi pembiayaan : studi kasus pada PT. Asuransi Tafakul Keluarga

6 38 91

Prosedur underwriting bancassurance dan asuransi jiwa syariah pada pt. asuransi takâful keluarga

0 20 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Memilih Asuransi Berbasis Syariah (Studi Kasus PT Asuransi Takaful Umum Cab.Medan)

0 0 10