31
Dengan demikian, underwriter perusahaan asuransi memilih sasaran menyetujui dan menerbitkan polis asuransi yang adil bagi nasabah, dapat
diterima oleh calon peserta di mana polis asuransi menyediakan benefit yang memenuhi kebutuhannya, premi yang ditetapkan dalam polis harus berada
dalam batas kemampuan keuangannya, dan premi yang dibebankan harus mampu bersaing di pasar. Disamping itu bagi perusahaan, underwriter harus
mampu membuat keputusan yang memberikan keuntungan kepada perusahaan yang berlaku bagi semua jenis usaha.
3. Pengertian Risiko
Dalam kehidupan sehari-hari, risiko dapat menyebabkan masalah tetapi dapat juga mendatangkan peluang yang menguntungkan bagi
perusahaan maupun orang per orang, para eksekutif, politisi, karyawan, investor, mahasiswa, rumah tangga, petualang, petani, nelayan, musisi, artis,
atlit, dan orang-orang dijalanan semuanya menghadapi risiko dan harus menggaulinya dengan berbagai cara. Kadang-kadang risiko tertentu dianalisis
dan dikelola secara sadar; tetapi ada kalanya risiko diabaikan sama sekali, mungkin karena yang bersangkutan tidak menyadari akibat yang akan terjadi.
Ada beberapa definisi risiko, diantaranya:
a. Menurut Abbas Salim, risiko adalah ketidaktentuan atau uncertainty yang
mungkin melahirkan kerugian loss.
16
16
Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Risiko Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, h. 4.
32
b. Menurut Soekarto, risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu
peristiwa.
17
c. Menurut Heman Darmawi, risiko merupakan penebaranpenyimpangan
hasil aktual dari hasil yang diharapkan.
18
4. Jenis-Jenis Risiko
Jenis-jenis risiko yang umum dikenal dalam usaha perasuransian, antara lain:
19
a. Risiko Murni
Risiko murni yaitu risiko yang diderita sepenuhnya. Misalnya, rumah terbakar musnah, berarti pemili rumah mengalami kerugian total. Kapal
tenggelam dan tidak bisa diapungkan lagi sehingga mengalami kerugian total. Mobil sedan tertabrak oleh kereta api hingga hacur tidak
mempunyai nilai lagi. Risiko murni menimpa suatu obyek dan yang menderita rugi adalah pemilik obyek itu.
20
b. Risiko Investasi
Risiko investasi adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu peluang mengalami kerugian finansial atau peluang
17
Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Asuransi Jakarta: Salemba Empat, 2003, h. 2.
18
Ibid.
19
Andri Soemitra, Bank Lembaga Keuangan Syariah Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h. 256-258.
20
Radiks Purba, Memahami Asuransi di Indonesia Jakarta:PT. Pustaka Binaman Pressindo,1992, h. 29.
33
memperoleh keuntungan. Perbedaan risiko murni dan risiko investasi adalah dalam risiko murni kerugian terjadi atau tidak akan terjadi sama
sekali. Sedangkan dalam risiko investasi kemungkinan terjadi kerugian atau keuntungan. Misalnya dalam melakukan investasi saham di bursa
efek dan sebagainya. Fluktuasi harga saham akan dapat menyebabkan terjadinya kerugian atau keuntungan.
c. Risiko Individu
Risiko individu ini dapat dibagi lagi menjadi tiga macam risiko, yaitu: 1
Risiko Pribadi personal risk Risiko pribadi adalah risiko yang memengaruhi kapasitas atau
kemampuan seseorang memperoleh keuntungan. Contoh risiko seseorang yang mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya kapasitas
seseorang mendapatkan keuntungan yang mungkin dapat disebabkan oleh mati muda, uzur, cacat fisik, dan kehilangan pekerjaan.
2 Risiko Harta property risk
Risiko harta adalah risiko terjadinya kerugian keuangan apabila kita memiliki suatu benda atau harta yaitu adanya peluang harta tersebut
untuk hilang, dicuri, atau rusak. Hilangnya suatu harta benda berarti suatu kerugian finansial. Kehilangan suatu harta dapat dibedakan
dalam dua jenis, yaitu: a
Kerugian langsung, yaitu apabila harta seseorang hilang atau rusak, maka akan terjadi suatu kerugian finansial karena kehilangan nilai