Macam-Macam Risiko Kebakaran Faktor-faktor yang mempengaruhi underwriting pada produk asuransi kebakaran Syariah (studi pada unit Syariah Pt. asuransi umum Bumiputra Muda 1967)

24 sekalipun dinding bejana tidak robek terbuka. Kerugian yang disebabkan oleh rendahnya tekanan di dalam bejana tidak dijamin oleh Polis. Kerugian pada mesin pembakar yang diakibatkan oleh ledakan di dalam ruang pembakaran atau ledakan pada bagian tombol saklar listrik akibat timbulnya tekanan gas, tidak dijamin. Dengan syarat apabila terhadap risiko ledakan ditutup juga pertanggungan dengan Polis jenis lain yang khusus untuk itu, Penanggung hanya menanggung sisa kerugian dari jumlah yang seharusnya dapat dibayarkan oleh polis jenis lain tersebut apabila polis ini dianggap seolah-olah tidak ada. 4 Kejatuhan Pesawat Terbang Kejatuhan pesawat terbang yang dijamin dalam polis ini adalah benturan fisik antara pesawat terbang termasuk helikopter atau segala sesuatu yang jatuh dari padanya dengan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan atau dengan bangunan yang berisikan harta benda dan atau kepemtingan yang dipertanggungkan. 5 Asap Yang berasal dari kebakaran harta benda yang dipertanggungkan pada Polis ini atau Polis lain yang berjalan serangkai dengan Polis ini untuk kepentingan Tertanggung yang sama. b. Risiko yang dikecualikan: 1 Polis ini tidak menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh atau akibat dari : 25 a Pencurian dan atau kehilangan pada saat dan setelah terjadinya peristiwa yang dijamin polis. b Kesengajaan tertanggung, wakil tertanggung atau pihak lain atas perintah tertanggung. c Kesengajaan pihak lain dengan sepengetahuan tertanggung, kecuali dapat dibuktikan bahwa hal tersebut terjadi diluar kendali tertanggung. d Kesalahan atau kelalaian yang disengaja oleh tertanggung atau wakil tertanggung. e Kebakaran hutan, semak, alang-alang atau gambut. f Segala macam bahan peledak. g Reaksi nuklir termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasu nuklir, ionisasi, fusi, fisi atau pencemaran radio aktif, tanpa memandang apakah itu terjadi didalam atau diluar bangunan dimana disimpan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan h Gempa bumi, letusan gunung berapi atau tsunami. i Segala macam bentuk gangguan usaha. 2 Polis ini tidak menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda atau kepentingan yang dipertanggungkan yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh, timbul dari atau akibat dari risiko- risiko dan atau bahaya berikut, kecuali jika tegas dijamin dengan perluasan jaminan khusus untuk itu: 26 a Kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, perbuatan jahat, huru-hara, pembangkitan rakyat, pengambil alihan kekuasaan, revolusi, pemberontakan, kekuatan militer, invasi, perang sudara, perang dan permusuhan, maker, terorisme, sabotase atau penjarahan ; dalam suatu tuntutan, gugatan atau perkara lainnya, dimana penanggung menyatakanbahwa suatu kerugian secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh satu atau lebih risiko-risiko yang dikecualikan diatas, maka merupakan kewajiban tertanggung untuk membuktikan sebaliknya; b Tertabrak kendaraan, asap industry, tanah longsor, banjir, genangan air, angin topan atau badai; c Biaya pembersihan puing-puing. d. Harta benda dan kepentingan yang dikecualikan: 1 Kecuali jika secara tegas dijamin dengan perluasan jaminan khusus untuk itu, polis ini tidak menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda yang merupakan penyebab dari: a Menjalarnya api atau panas yang timbul sendiri atau karena sifat barang itu sendiri. b Hubungan arus pendek yang terjadi pada suatu unit peralatan listrik atau elektronik. Kecuali yang digunakan untuk keperluan rumah tangga baik menimbulkan kebakran ataupun tidak. 2 Kecuali jika secara tegas dinyatakan sebagai harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan dalam ikhtisar pertanggungan, polis ini tidak menjamin: 27 a Barang-barang milik pihak lain yang disimpan dan atau dititipkan atas percaya atau atas dasar komisi; b Kendaraan bermotor, kendaraan alat-alat berat, lokomotif, pesawat terbang, kapal laut dan sejenisnya; c Logam mulia, perhiasan, batu permata atau batu mulia; d Barang antik atau barang seni; e Segala macam naskah, rencana, gambar atau desain, pola, model atau tuangan dan cetakan; f Efek-efek, obligasi, saham atau segala macam surat berharga dan dokumen, perangko, meterai dan pita cukai, uang kertas dan uang logam, cek, buku-buku usaha dan catatan-catatan system komputer; g Perangkat lunak computer, kartu magnetis, chip; h Pondasi, bangunan dibawah tanah, pagar; i Pohon kayu, tanaman, hewan dan atau binatang; j Taman, tanah termasuk lapisan atas, urugan, drainase atau gorong- gorong, saluran air, jalan, landas pacu, jalur rel, bendungan, waduk, kanal, pengeboran minyak, sumur pipa dalam tanah, kabel dalam tanah, terowongan, jembatan, galangan, tempat berlabuh, dermaga, harta benda pertambangan dibawah tanah, harta benda dilepas pantai. 28

C. Underwriting

1. Pengertian Underwriting

Underwriting disebut juga seleksi risiko, adalah proses penaksiran dan penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada seorang calon tertanggung. Tugas itu merupakan elemen yang esensial dalam operasi perusahaan asuransi, sebab maksud underwriting adalah memaksimalkan laba melalui penerimaan distribusi risiko yang diperkirakan akan mendatangkan laba. Pertanggungjawaban yang utama dari underwriting dalam seleksi risiko tersebut adalah memastikan tidak ada risiko yang bisa menyebabkan kesulitan besar bagi perusahaan dibelakang hari. 12 Dalam asuransi konvensional, underwriting dilakukan untuk memilih mana objek risiko yang ditanggung dan mana yang tidak. Ini berarti seorang underwiter akan membuat suatu penilaian berdasarkan semua risiko yang diajukan kepada perusahaan. Kemudian underwriter juga akan menentukan besarnya premi dan nilai deductible dan lain-lain. Yang sepadan dengan nilai antisipasi klaim dari tertanggung, biaya manajemen dan akuisisi. Dan juga dianggap paling penting, harus diperoleh keuntungan underwriting untuk perusahaan. 13 12 AM. Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 89. 13 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik Jakarta: Gema Insani, 2005, h. 33. 29 Underwriting asuransi syariah mempunyai tujuan yang sangat berbeda. Konsep dasarnya adalah memberikan skema pembagian risiko yang proporsional dan adil diantara para peserta yang secara relatif homogen. Dengan dasar pemikiran ini, melalui asuransi syariah diharapkan para peserta tolong-menolong satu sama lain disertai dengan adanya perlindungan yang sifatnya mutual, maka semua peserta akan merasa aman dan menikmati perlindungan yang mereka butuhkan. Hal penting yang perlu dipertimbangkan oleh underwriter risiko tanggung jawab hukum adalah sifat usaha dan keadaan dimana risiko tanggung jawab hukum mungkin timbul. Underwriter perlu memahami risiko- risiko tersebut agar mampu mengumpulkan informasi yang akurat dan calon peserta pada saat mendaftar masuk asuransi. Calon peserta harus mengisi folmulir permohonan secara lengkap yang intinya antara lain sebagai berikut: a. Uraian bisnis secara rinci b. Perubahan bisnis yang dilakukan belakangan ini dan kemungkinan pengembangannya selama masa keikutsertaan asuransi syariah. c. Catatan perkara yang pernah dialami. 14

2. Peran Underwriter

Dalam sebuah Perusahaan Asuransi, tidak lepas dari sebuah peran underwriter. Tanpa underwriting yang efisian, Perusahaan Asuransi tidak akan mampu bersaing. Dan diantara peran underwriter adalah sebagai berikut: 14 Ibid., h. 88-89 30 Peran underwriter pada asuransi syariah: 15 a. Mempertimbangkan risiko yang diajukan. Proses seleksi underwriter dipengaruhi oleh faktor kelas konstruksi bangunan, penggunaannya occupation, lokasi objek pertanggungan dan harga pertanggungan. b. Memutuskan menerima atau tidak risiko-risiko tersebut. c. Menentukan syarat, ketentuan dan lingkup ganti rugi termasuk memastikan peserta membayar premi sesuai dengan tingkat risiko, menetapkan besarnya jumlah pertanggungan, lamanya waktu asuransi dan atau plan sesuai dengan tingkat risiko peserta. d. Mengenakan biaya upah ujrahfee pada dana kontribusi peserta. e. Mengamankan profit margin dengan menjaga agar perusahaan asuransi tidak rugi. f. Menjaga kestabilan dana yang terhimpun agar perusahaan dapat berkembang. g. Menghindari antiseleksi. h. Underwriter juga harus memperhatikan pasar kompetitif yang ada dalam penentuan tarif, penyebaran risiko dan volume, dan hasil survey. i. Melakukan reasuransi setelah mengkaji limit retensi jumlah risiko yang dapat ditahan oleh perusahaan asuransi. 15 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta: Kencana Prenada Media Group, h. 273-274.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Memilih Asuransi Berbasis Syariah (Studi Kasus PT Asuransi Takaful Umum Cab.Medan)

44 298 77

Metode alokasi surplus underwriting dana tabarru' pada asuransi kerugia Syariah (studi pada unit Syariah Pt.asuransi umum Bumuputra muda 1967)

0 15 119

Dampak penerapan psak 108 terhadap tingkat solvabilitas minimum perusahaan asuransi syariah : studi pada unit syariah PT. Asuransi umum Bumiputera Muda 1967

5 95 129

Mekanisme pendistribusian surplus underwriting kepada peserta asuransi kebakaran :studi pada pt.asuransi umum bumiputra 1967 unit syariah

4 101 78

Keunggulan kompetitif produk asuransi kebakaran okupasi rumah tinggal: studi PT Asuransi Takaful Umum dan PT Asuransi Tri Pakarta Syariah

1 14 121

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam menyeleksi risiko pada produk asuransi kesehatan kumpulan (studi pada unit Syariah Pt.Asuransi Umum Bumiputra Muda 1967)

9 113 89

Analisis profit margin pada produk asuransi kendaraan bermotor: Studi pada unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967

2 42 105

Faktor-Faktor mempengaruhi kinerja bancassurance syariah pada pemasaran asuransi pembiayaan : studi kasus pada PT. Asuransi Tafakul Keluarga

6 38 91

Prosedur underwriting bancassurance dan asuransi jiwa syariah pada pt. asuransi takâful keluarga

0 20 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Memilih Asuransi Berbasis Syariah (Studi Kasus PT Asuransi Takaful Umum Cab.Medan)

0 0 10