Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat
9 Menurut Tunggal 2006:4 mendefinisikan auditor internal sebagai
berikut: ”internal audit adalah melayani manajemen dalam melakukan operasional
audit untuk mengevaluai efesiensi penggunaan sumber daya dan efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan entitas
”. Menurut Akmal dalam Gondodiyoto 2009:12 mendefinisikan auditor
internal sebagai berikut: ”Internal auditing is an independent appraisal fuction, estsblished, within
an organization to examine and evaluate its activities as a service to the organization. To objective of internal auditing is to assist members of the
organization in the effective discharge of their responsibilities. To this end, internal
auditing furnishes
them with
analysis, appraisals,
recommendations, counsel, and information concerning the activities reviewed. The audit objective includes promoting effective control a
reasonable cost”. Audit internal digambarkan sebagai pekerjaan yang berkenaan dengan
fungsinya melayani organisasi. Unit-unit kompetensi yang dituntut merupakan label yang diberikan untuk seperangkat tugas yang diperlukan
dalam memenuhi persyaratan fungsional praktek audit internal. Audit internal merupakan profesi yang dinamis dan terus berkembang dalam
lingkungan operasinya, dan dapat beradaptasi terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada perusahaan.
Auditor internal pada umumnya melakuakan pekerjaan mereka secara berbeda-beda, tergantung pada lingkup audit yang diinginkan manajemen
senior. Perbedaan
lingkup kerja
audit mengakibatkan
sulitnya mendefinisikan berbagai aktivitas yang dilakukan auditor, tetapi dengan
semakain berkembangnya bisnis dan teknologi, definisi auditor internal terus diformulasikan dan disempurnakan agar dapat mengantisipasi
kebutuhan stakeholders. Penilaian terhadap control dan governance proses
10 adalah salah satu aspek penting yang menjasdi fokus dan tanggung jawab
auditor internal. Definaisi baru audit internal menyatakan bahwa dengan pelaksanaan
Corporate Governance yang baik akan lebih meningkatkan fungsi pengendalian yang pada akhirnya akan membantu manajemen menangani
resiko. Menurut Tunggal 2010:04 secara detail perbedaan antara definisi baru dan definisi lama dapat dilihat melalui bagan perbandingan pengertian
audit internal dibawah ini:
Tabel 2.1 Bagan Perbandingan Pengertian Audit Internal
Perbandingan Pengertian Audit Internal NO
Definisi Lama NO
Definisi Baru 1
Fungsi penilaian independensi 1
Suatu aktivitas independen yang dibentuk dalam suatu
dan obyektif organisasi
2 Fungsi penilaian
2 Aktivitas pemberian jaminan
keyakinan dan konsultasi 3
Mengkaji dan mengevaluasi 3
Dirancang untuk memberikan aktivitas organisasi sebagai
suatu nilai tambah serta bentuk jasa yang diberikan
meningkatkan kegiatan operasi bagi organisasi
organisasi 4
Membantu para organisasi 4
Membantu organisasi dalam agar dapat menjalankan
usaha mencapai tujuannya tanggung jawabnya secara
efektif 5
Memberi hasil anallisis, 5
Memberikan suatu pendekatan penilaian, rekomendasi,
disiplin yang sistematis untuk konseling dan informasi yang
mengevaluasi dan meningkatkan berkaitan dengan aktivitas
keefektifan manajemen yang dikaji dan menciptakan
resiko, pengenbdalian dan pengendalian efektif
proses pengaturan dengan biaya wajar
Sumber: Tunggal 2010:04
11 a. Ruang Lingkup Aktivitas Auditor Internal
Pencerminan independensi, profesional, dan tanggung jawab seorang auditor akan terlihat dari aktivitas audit itu sendiri, baik bagi
auditor internal maupun bagi auditor eksternal. Auditor internal penekanannya adalah membantu manajer dan dewan komisaris atau
badan pengatur lainnya yang sejenis dalam mencapai pengelolaan yang optimal dan dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab
mereka. Betapa pentingnya peran auditor internal pada perusahaan dalam membantu manajemen mencapai tujuan perusahaan, sehingga
auditor internal ditempatkan pada posisi yang berbeda dari posisi fungsional lainnya di perusahaan..
Menurut Nasution 2008:04 secara garis besar ada tiga alternatif posisi atau kedudukan dari auditor internal dalam struktur organisasi
perusahaan yaitu: 1. Berada dibawah Dewan Komisaris
Dalam hal ini, star audit internal bertanggung jawab pada Dewan Komisaris, ini disebabkan karena bentuk perusahaan membutuhkan
pertanggung jawaban yang lebih besar, termasuk direktur utama dapat diteliti oleh auditor internal. Dalam cara ini, bagain pemeriksa
intern sebenarnya merupakan alat pengendali terhadap performance manajemen yang dimonitor oleh komisiaris perusahaan. Dengan
demikian bagian pemeriksa intern mempunyai kedudukan yang kuat dalam organisasi.