Analisis Statistik Deskriptif Hasil dan Pembahasan

78 Sumber: Output Descriptive Statistics Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa responden yang banyak mendapatkan kuesioner adalah pada tingkat pendidikan strata satu S1 sebanyak 21 responden dengan persentase mencapai 50. Kedua dan ketiga yaitu pada tingkat pendidikan SLTA dan S2 sebanyak 8 responden dengan masing-masing persentase sebesar 19. Sedangkan yang paling sedikit yaitu pada tingkat pendidikan D3 sebanyak 3 responden dengan persentase sebesar 3 respondn, ada missing system sebanyak 2 responden karena tidak menjawab pertanyaan. Tabel 4.6 Analisis Descriptives Statistics Jabatan Jabatan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 0 3 7.1 7.1 7.1 Supervisor 23 54.8 54.8 61.9 Auditor 7 16.7 16.7 78.6 Deputy Manajer 9 21.4 21.4 100.0 Total 42 100.0 100.0 Sumber: Output Descriptive Statistics Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa responden yang banyak mendapatkan kuesioner adalah responden yang jabatannya sebagai supervisor dengan jumlah sebanyak 23 responden dan persentase mencapai 54,8. Kedua adalah yang memiliki jabatan deputy manajer sebanyak 9 responden dengan persentase 21,4 dan auditor internal sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 16,7. Responden yang jabatannya manajer bidang tidak terdistribusikan dengan alasan karena penulis kesulitan untuk 79 mendistribusikannya, dan missing system sebanyak 3 responden karena tidak menjawab pertanyaan, ada kemungkinan yang tidak mengisi pertanyaan pada item jabatan adalah manajer bidang. Tabel 4.7 Analisis Descriptives Statistics Lama Bekerja Lama Bekerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 0 3 7.1 7.1 7.1 10 - 15 Tahun 5 11.9 11.9 19.0 15 - 20 Tahun 17 40.5 40.5 59.5 20 - 25 Tahun 9 21.4 21.4 81.0 25 Tahun 8 19.0 19.0 100.0 Total 42 100.0 100.0 Sumber: Output Descriptive Statistics Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa responden yang banyak mendapatkan kuesioner adalah yang memiliki pengalaman kerja antara 15 - 20 tahun dan persentase mencapai 40,5. Kedua adalah yang memiliki pengalaman kerja antara 20 – 25 tahun sebanyak 9 responden dengan persentase 21,4. Ketiga adalah adalah yang memiliki pengalaman kerja antara kurang dari 25 tahun sebanyak 8 responden dengan persentase sebesar 19. Keempat adalah yang memiliki pengalaman kerja antara 10 – 15 tahun sebanyak 5 responden dengan persentase 11,9, ada missing system sebanyak 3 responden karena responden tidak menjawab pertanyaan. Sedangkan statistik deskriptif variabel yang menggambarkan independensi X1, keahlian profesional X2, lingkup kerja pemeriksaan X3, dan pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan X4 untuk variabel 80 bebasnya, dan sistem pengendalian intern Y untuk variabel terikat. Penelitian menggunakan metode multiple response frequencies. Hasilnya memberikan gambaran mengenai jumlah dan persentase jawaban dari total pertanyaan skala ordinal skala likert yang diajukan pertanyaan variabel independen masing-masing 10 pertanyaan X42 responden = 420, untuk variabel dependen adalah 20 pertanyaan X42 responden = 840. Tabel 4.8 Analisis Descriptives Multiple Response Frequencies Independensi Jawaban_all Frequencies Responses Percent of Cases N Percent Independensi a Tidak Setuju 5 1.2 11.9 Netral 56 13.3 133.3 Setuju 189 45.0 450.0 Sangat Setuju 170 40.5 404.8 Total 420 100.0 1000.0 a. Group Sumber: Output Descriptive Multiple Response Frequencies Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa untuk variabel independensi, responden yang paling banyak memberikan jawaban alternatifnya adalah setuju, yaitu berjumlah 189 pertanyaan pertanyaan variabel independensi adalah 10 pertanyaan x 42 responden total 420 pertanyaan dari total 42 responden, nilai persentase sebesar 45. Kedua responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 170 pertanyaan 40,5. Ketiga responden yang menjawab netral berjumlah 56 pertanyaan 13,3. Sedangkan yang paling sedikit adalah yang menjawab tidak setuju yaitu hanya 5 jawaban dari 42 responden, nilai persentase sebesar 1.2. 81 Tabel 4.9 Analisis Descriptives Multiple Response Frequencies Keahlian Profesional Jawaban_all Frequencies Responses Percent of Cases N Percent Keahlian Profesional a Tidak Setuju 10 2.4 23.8 Netral 48 11.4 114.3 Setuju 166 39.5 395.2 Sangat Setuju 196 46.7 466.7 Total 420 100.0 1000.0 a. Group Sumber: Output Descriptive Multiple Response Frequencies Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa untuk variabel keahlian profesional lebih banyak yang menjawab sangat setuju yaitu berjumlah 196 pertanyaan dan persentase sampai 46.7. Kedua responden yang menjawab setuju berjumlah 166 pertanyaan 39,5. Ketiga responden yang menjawab netral berjumlah 48 pertanyaan 11,4. Sedangkan yang paling sedikit adalah jawaban tidak setuju berjumlah 10 2.4 dari 420 total pertanyaan atau 42 responden. Tabel 4.10 Analisis Descriptives Multiple Response Frequencies Lingkup Kerja Pemeriksaan Jawaban_all Frequencies Responses Percent of Cases N Percent Lingkup Kerja Pemeriksaan a Netral 106 25.2 252.4 Setuju 225 53.6 535.7 Sangat Setuju 89 21.2 211.9 Total 420 100.0 1000.0 a. Group Sumber: Output Descriptive Multiple Response Frequencies 82 Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa untuk variabel lingkup kerja pemeriksaan lebih banyak yang menjawab setuju dibandingkan variabel independensi, yaitu berjumlah 225 dan persentase sampai 53.6. Kedua responden yang menjawab netral setuju berjumlah 106 pertanyaan 25,2. Ketiga responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 89 pertanyaan 21,2. Tabel 4.11 Analisis Descriptives Multiple Response Frequencies Pelaksanaan Pekerjaan Pemeriksaan Jawaban_all Frequencies Responses Percent of Cases N Percent Pelaksanaan Pekerjaan Pemeriksaan a Tidak Setuju 8 1.9 19.0 Netral 67 16.0 159.5 Setuju 212 50.5 504.8 Sangat Setuju 133 31.7 316.7 Total 420 100.0 1000.0 a. Group Sumber: Output Descriptive Multiple Response Frequencies Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa untuk variabel lingkup kerja pemeriksaan lebih banyak yang menjawab setuju yaitu berjumlah 212 dan persentase sampai 50.5. Kedua responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 133 pertanyaan 31,7. Ketiga responden yang menjawab netral berjumlah 67 pertanyaan 16. Sedangkan yang paling sedikit adalah jawaban tidak setuju berjumlah 8 1,9 dari 420 total pertanyaan atau 42 responden. 83 Tabel 4.12 Analisis Descriptives Multiple Response Frequencies Sistem Pengendalian Intern Jawaban_all Frequencies Responses Percent of Cases N Percent Sistem Pengendalian Intern a Sangat Tidak Setuju 5 .6 11.9 Tidak Setuju 27 3.2 64.3 Netral 86 10.2 204.8 Setuju 492 58.6 1171.4 Sangat Setuju 230 27.4 547.6 Total 840 100.0 2000.0 a. Group Sumber: Output Descriptive Multiple Response Frequencies Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa semua pertanyaan terrisi pada skala ordinal untuk variabel sistem pengendalian intern, alasannya mungkin karena item pertanyaan lebih banyak yaitu berjumlah 20 pertanyaan dibandingkan dengan variabel bebas yang hanya 10 pertanyaan. Jawaban yang paling banyak yaitu yang menjawab setuju berjumlah 492 dan persentase sampai 58,6, Kedua responden yang menjawab sangat setuju berjumlah 230 pertanyaan 27,4. Ketiga responden yang menjawab netral berjumlah 86 pertanyaan 10,2. Keempat responden yang menjawab tidak setuju adalah berjumlah 27 3,2. Kelima responden yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 5 pertanyaan 6 dari 420 total pertanyaan atau 42 responden.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas Dalam uji validitas, semua data diolah tiap variabel dengan memperhatikan koefisien korelasi antara tiap item dengan item total 84 itemtot, hasilnya kemudian akan dibandingkan dengan r tabel Product Moment Pearson pada signifikansi 0,05 lampiran 14, r tabel dengan uji 2 sisi dan N = 42. Tabel 4.13 Analisis Uji Validitas Instrumen Variabel Independen dan Dependen Variabel r alpha r alpha Keterangan hitung tabel Independensi X1 0,494 – 0,784 0,304 Valid Keahlian Profesional X2 0,469 – 0,762 0,304 Valid Lingkup Kerja Pemeriksaan X3 0,454 – 0,793 0,304 Valid Pelaksanaan Pekerjaan Pemeriksaan X4 0,483 – 0,686 0,304 Valid Sistem Pengendalian Intern Y 0,399 – 0,842 0,304 Valid Sumber: Output uji validitas item variabel yang telah diolah Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa dengan memperhatikan koefisien korelasi antara tiap item dengan item total itemtot, nilai r yang didapat dengan uji 2 sisi dan N = 42 adalah 0,304 lampiran 14, r tabel. Dari output diatas, nilai yang dihasilkan untuk variabel independen X1 0,494 – 0,784, X2 0,469 – 0,762, X3 0,454 – 0,793, X4 0,483 – 0,686 dan Y 0,399 – 0,842 nilai total item itemtot diataslebih besar dari r tabel 0,304, jadi dapat disimpulkan bahwa pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid atau terjadi korelasi dengan skor totalnya. Penelitian dapat dipakai dan dilanjutkan untuk melakukan pengujian hipotesis, karena nilai pada setiap instrumen berada diatas nilai signifikan pada tabel r product moment. 85 b. Uji Realibilitas Penulis melakukan uji realibilitas dengan teknik Cronbachs Alpha untuk mengetahui konsistensi alat ukur dan melakukan analisis Corrected Item Total untuk mengetahui apakah tiap-tiap item realibel atau tidak. Tabel 4.14 Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Independen dan Dependen Dengan Teknik Cronbachs Alpha Variabel r alpha R alpha Keterangan hitung tabel Independensi X1 0,829 0,60 Reliabel Keahlian Profesional X2 0,784 0,60 Reliabel Lingkup Kerja Pemeriksaan X3 0,60 Reliabel 0,876 Pelaksanaan Pekerjaan Pemeriksaan X4 0,60 Reliabel 0,774 Sistem Pengendalian Intern Y 0,60 Reliabel 0,907 Sumber: Output uji reliabilitas yang telah diolah Analisis: Menurut Sekaran 1992 dalam Priyatno 2009:172, realibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Hasil diatas menunjukan bahwa diketahui nilai Cronbachs Alpha untuk semua variabel nilainya diatas 0,7. Hasil untuk variabel X2 0,784 dan X4 0,774 berarti dapat diterima karena nilainya diatas 0,7, untuk X1 0,829 dan X3 0,876 nilainya diatas 0,8 berarti baik, sedangkan untuk variabel Y 0,907 nilainya diatas 0,9 berarti lebih baik, jadi dapat disimpulkan bahwa tiap item hasilnya reliabel. 86 Tabel 4.15 Analisis Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Independen Dengan Teknik Corrected Item-Total Item-Total Statistics Corrected Corrected Corrected Corrected Item-Total Correlation Item-Total Correlation Item-Total Correlation Item-Total Correlation VARIABEL X1 X2 X3 X4 item1 0.466 0.518 0.528 0.688 item2 0.528 0.384 0.341 0.506 item3 0.427 0.322 0.504 0.536 item4 0.348 0.476 0.602 0.465 item5 0.665 0.404 0.548 0.573 item6 0.541 0.482 0.624 0.647 item7 0.393 0.354 0.47 0.52 item8 0.421 0.485 0.684 0.746 item9 0.478 0.502 0.537 0.608 item10 0.327 0.488 0.539 0.493 Sumber: Output uji reliabilitas yang telah diolah Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa nilai r tabel product moment pada tingkat signifikansi 0.05 dan uji 2 sisi dengan N 42 nilainya adalah 0,304 lampiran 14, r tabel. Dari output Corrected Item-Total Correlation dapat dilihat bahwa semua item untuk variabel independen X1 0,327 - 0,665, X2 0,322 – 0,518, X3 0,341 – 0,684, dan X4 0,465 – 0,746 nilainya diatas 0,304. Jadi dapat disimpulkan bahwa tiap item variabel dalam penelitian ini hasilnya adalah reliabel.

Dokumen yang terkait

Kedudukan Dan Fungsi Internal Auditor Pada PT. Sidharta Husada Medan

0 32 81

Analisis penerapan firewall sebagai sistem keamanan jaringan pada PT. PLN (Persero) penyaluran dan pusat pengatur beban Jawa - Bali (P3B)

7 25 137

Tinjauan Atas Penyusunan Anggaran Biaya Administrasi Dan Umum Pada PT.PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali Region Jawa Barat

0 8 1

Tinjauan Atas Pelaksanaan Pajak PPH Pasal 21 Pada PT. PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat

0 4 36

Tinjauan Atas Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Regional Jawa Barat

7 33 91

Penyusunan anggaran pelaksanaan cuti besar dan cuti tahunan pada PT.PLN (persero) penyaluran dan pusat pengaturan beban (3B) Jawa Bali Region Jawa Barat : laporan kerja praktek

0 2 1

Pemeliharaan sistem penyaluran tenaga listrik di PT.PLN (persero) penyaluran dan pusat pengatur beban Jawa-Bali sektor Priangan

0 3 1

Tinjauan Atas Analisis Laporan Keuangan Pada PT. PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat

0 2 1

Efektivitas peran auditor internal di uin syarif hidayatullah jakarta yang ditunjukkan oleh pp no 60 tahun 2008: “sistem pengendalian intern pemerintah (spip)”

0 2 14

PENGARUH IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) TERHADAP KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KINERJA INDIVIDU KARYAWAN PADA PT PLN. (PERSERO) UNIT PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (UP3B) SUMATERA BAGIAN SELATAN -

0 0 185