53 1 Apabila nilai F-hitung taraf nyatanya 0.05 dari F-tabel, maka
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya adalah nyata.
2 Apabila nilai F-hitung taraf nyatanya 0.05 dari F-tabel, maka pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya
adalah tidak nyatatidak berpengaruh. Setelah menghitung nilai F-hitung dan F-tabel, analisis
dilanjutkan untuk menentukan daerah keputusanwilayah hipotesis Ho dan Ha dengan membandingkan nilai F-hitung untuk
mengetahui apakah menerima Ho atau menerima Ha.
Gambar 3.1 Daerah Keputusan Hipotesis Untuk Uji GlibalUji F
Sumber: Suharyadi dan Purwanto 2004:524 c. Uji t t-student
Menurut Suharyadi dan Purwanto 2004:525, uji signifikansi parsial atau individual adalah untuk menguji apakah suatu variabel
inependen berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen,
Terima H
o
F-tabel
μ
Tolak Ho
54 maka di lakukan uji t atau t-student. Tentunya uji ini dilihat berdasarkan
nilai signifikansi antara t-hitung dngan t-tabel, dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Apabila nilai t-hitung taraf nyatanya 0.05 dari t-tabel, maka pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya
adalah nyata. 2 Apabila nilai t-hitung taraf nyatanya 0.05 dari t-tabel, maka
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebasnya adalah tidak nyatatidak berpengaruh.
Setelah menghitung nilai t-hitung dan t-tabel, analisis dilanjutkan dengan menentukan daerah keputusanwilayah hipotesis
Ho dan Ha, dengan membandingkan nilai t-hitung untuk mengetahui apakah menerima Ho atau menerima Ha.
Gambar 3.2 Daerah Keputusan Hipotesis Untuk Uji t-student
Sumber: Suharyadi dan Purwanto 2004:526
Terima H
o
- t tabel + t tabel
μ
Tolak Ho
Tolak Ho
55
E. Operasional Variabel Penelitian 1.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Sesuai dengan judul skripsi ”Pengaruh Kualitas Jasa Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Intern
” maka yang menjadi instrumen dalam operasional variabel penelitian ini ada lima, terdiri dari
empat variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen adalah independensi X1, keahlian profesional X2, lingkup
kerja pemeriksaan X3, pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan X4. Variabel dependen adalah sistem pengendalian intern Y.
2. Instrumen Penelitian dan Pengukurannya
Dari kelima instrumen yang diteliti, metode pengukuran yang dipakai dalam penelitan ini menggunakan skala ordinal likert. Menurut Suharyadi
dan Purwanto 2003:13 skala ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Sedangkan dalam
metode pengukuran sikap, penulis menggunakan skala Guttman dengan bentuk checlist
√ atau X pada kolom kuesioner yang tersedia. a. Instrumen Untuk Mengukur Independensi X1
Untuk mengukur instrumen independensi, penulis mengacu pada penelitian yang telah dikembangkan oleh Desyanti dan Ratnadi
2007:15 dengan melihat dua karakteristik yaitu; 1 Status ogganisasi: status organisasional departemen pengawas
intern auditor
internal harus
cukup memadai
untuk memperbolehkan pencapaian atas tanggungjawab auditnya dan
56 2 Objektivitas: pengawas intern harus objekif dalam melakukan audit.
b. Instrumen Untuk Mengukur Keahlian Profesional X2 Untuk mengukur instrumen keahlian profesional, penulis mengacu
pada penelitian yang telah di kembangkan oleh Desyanti dan Ratnadi 2007:15 dengan melihat empat karakteristik yaitu;
1 Ketaatan terhadap kode etik profesional yang dimiliki oleh auditor internal
2 Pengetahuan, keterampilan, dan disiplin ilmu yang terutama untuk melaksanakan audit internal
3 Hubungan dan komunikasi secara efektif dengan orang-orang, dan 4 Pendidikan lanjutan, auditor harus mengelola kemahiran teknisnya
melaluai pendidikan berkelanjutan. c. Instrumen Untuk Mengukur Lingkup Kerja Pemeriksaan X3
Untuk mengukur instrumen lingkup kerja pemeriksaan penulis mengacu pada keterangan menurut Effendi 2007:7 bahwa ruang
lingkup atau cakupan scope pekerjaan internal auditor adalah seluas fungsi manajemen, sehingga cakupannya meliputi bidang financial and
non finansial. 1 Audit finansial, merupakan jenis audit yang lebih berorientasi pada
masalah keuangan yang sasarannya adalah kewajaran atas laporan keuangan yang telah disajikan manajemen.
57 2 Audit operasional adalah audit manajemen management audit atau
audit kinerja performance auditing yang sasarannya adalah penilaian masalah efesiensi, efektifitas dan ekonomis 3E.
3 Audit ketaatankepatuhan complience audit adalah suatu audit yang bertujuan untuk menguji apakah pelaksanaankegiatan telah
sesuai dengan ketentuanperaturan yang berlaku yang ditetapkan oleh a Instansi Pemerintah atau BadanLembaga lain yang terkait,
dan b kebijakansistem dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan direksi.
4 Audit kecurangan fraud audit adalah yang ditujukan untuk mengungkap adanya kasus yang berindikasi korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang
merugikan perusahaannegara
dan hanya
menguntungkan pribadi ataupun kelompok organisasi atau pihak ketiga.
d. Instrumen Unutuk Mengukur Pelaksanaan Pekerjaan Pemeriksaan X4 Untuk mengukur instrumen pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan
penulis mengacu pada keterangan menurut Nasution 2008:04 bahwa fungsi audit internal secara menyeluruh mengenai pelaksanaan
pekerjaan pemeriksaan audit internal dalam mencapai tujuannya adalah: 1 Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan
pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi. 2 Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan,
rencana dan prosedur yang ditetapkan.
58 3 Menyakinkan
apakah kekayaan
perusahaanorganisasi dipertanggung jawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman
terhadap segala kemungkinan resiko kerugian. 4 Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang
dikembangkan dalam organisasi. 5 Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah
dibebankan. e. Instrumen Untuk Mengukur Sistem Pengendalian Intern Y
Untuk mengukur variabel independen sistem pengendalian intern, penulis mengacu pada keterangan komponen model framework dari
Committee of Sponsoring Organization COSO dalam Gondodiyoto 2009:154 dengan melihat lima inikator, yaitu:
1 Lingkungan pengendalian
terdiri dari
filosofi dan
gaya kepemimpinan, integritas dan nilai etika manajemen, komitmen
pada kompetensi personel, peran direksioi dan dewan komisaris, struktur organisasi, pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab,
dan pedoman yang dibuat oleh manajemen bagi personel dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.
2 Penaksiran resiko terdiri dari biaya, dan manfaat. 3 Aktivitas pengendalian terdiri dari aktivitas pengendalian yang
ditujukan untuk mendorong akurasi financial reporting, aktivitas pengendalian yang ditujukan untuk mendorong kinerja, dan