4 dengan aturan profesi akan menurunkan kredibilitasnya sebagai seorang yang
profesional. Pendidikan yang berkelanjutan, independensi dalam sikap mental, profesional, dan mematuhi kebijakan perusahaan merupakan indikator penting
yang akan menciptakan kualitas auditor internal. Berdasarkan identifikasi dan uraian tersebut, maka perlu dilakukan studi
tentang pengaruh kualitas jasa auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian intern perusahaan. Latar belakang dalam penelitian ini adalah
karena luasnya ruang lingkup pekerjaan manajemen perusahaan, yang tidak secara langsung dapat mengawasi semua aktivitas intern dan ekstern
perusahaan, maka perlu adanya auditor internal atau pengawas yang membantu terhadap jalannya sistem pengendalian intern. Penulis memilih PT. PLN
Persero P3B Jawa Bali sebagai tempat penelitian dengan alasan karena perusahaan ini merupakan perusahaan transmisi induk yang membawahi empat
region se Jawa Bali yaitu; region Jakarta Banten, Region Jawa Barat, Region Jawa Tengah dan DIY, Region Jawa Timur dan Bali.Perusahaan yang memiliki
bidang dalam operasionalnya, terdiri dari bidang perencanan, bidang teknik penyaluran, bidang umum, bidang pengembangan penyaluran, bidang operasi
sistem, bidang keuangan, bidang umum, bidang SDM dan organisasi, dan bidang auditor internal. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini
pada PT. PLN Persero P3B Jawa Bali yang menurut pandangan penulis, setiap variabel yang akan diteliti ada dan layak untuk diteliti.
Penelitian ini merupakan refleksi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yadyana 2008:9 yang hasilnya menunjukan bahwa variance
5 variabel bebas berpengaruh terhadap variance variabel terikat sebesar 32,7
persen, sedangkan sisanya sebesar 67,3 persen dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model penelitiannya. Hasil secara simultan
menunjukkan F hitung F tabel yaitu 4,863 2,37, hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Secara
parsial menunjukkan bahwa hanya variabel lingkup kerja pemeriksaan terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas pengendalian intern.
Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Periode penelitian Penelitian sebelumnya dilakukan pada tahun 2008, sedangkan penelitian ini
dilakukan pada tahun 2010. 2. Responden penelitian
Penelitian sebelumnya responden yang digunakan adalah kepada perusahaan hotel berbintang empat dan lima yang beroperasi di Provinsi
Bali. Sedangkan pada penelitian ini responden yang digunakan adalah pada perusahaan PT. PLN Persero Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa
Bali yang ada di Jakarta Selatan. Berdasarkan pada penelitian sebelumnya, penulis bermaksud untuk
me
nyusun skripsi ini dengan judul ”Pengaruh Kualitas Jasa Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Intern: Studi Kasus
Pada PT. PLN Persero Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali di Jakarta Selatan
”.
6
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam hal ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah independensi, keahlian profesional, lingkup kerja pemeriksaan, dan pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan secara simultan berpengaruh terhadap
efektivitas sistem pengendalian intern?. 2. Apakah independensi, keahlian profesional, lingkup kerja pemeriksaan, dan
pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan secara parsial berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian intern?.
C. Tujuan dan Manfaat
Sesuai dengan maksud dan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui secara simultan pengaruh independensi, keahlian profesional, lingkup kerja pemeriksaan, dan pelaksanaan pekerjaan
pemeriksaan terhadap efektivitas sistem pengendalian intern. 2. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh independensi terhadap
efektivitas sistem pengendalian intern. 3. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh keahlian profesional terhadap
efektivitas sistem pengendalian intern. 4. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh lingkup kerja pemeriksaan
terhadap efektivitas sistem pengendalian intern. 5. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh pelaksanaan pekerjaan
pemeriksaan terhadap efektivitas sistem pengendalian intern.
7 Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi Penulis Penelitian ini digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Menambah wawasan dan pengetahuan
penulis mengenai independensi, keahlian profesional, lingkup kerja pemeriksaan, dan pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan yang dilakukan oleh
auditor internal pada perusahaan. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai komponen-komponen sistem pengendalian intern
perusahaan yang dapat menunjang keberhasilan dari fungsi auditor internal pada perusahaan.
2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang pentingnya
peranan auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian intern perusahaan dalam menjalankan kegiatan organisasi dan membantu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. 3. Bagi Peneliti yang Akan Datang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan bahan masukan bagi peneliti lain yang berniat untuk meneliti kembali
mengenai pengaruh kualitas jasa audit terhadap efektivitas sistem pengendalian intern.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Auditor Internal
Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko, pengendalian dan proses governance. Menurut Pickett dalam Gondodiyoto 2009:18 bahwa audit
internal akan mendorong terciptanya dan bahkan merupakan salah satu karakteristik Good Corporate Governance GCG. Makin maju suatu
negara, maka tuntutan good coorporate governance makin tinggi, dan top management sebagai pihak yang dipercaya untuk mengelola perusahaan
mempunyai kewajiban akuntabilitas stewardship. Menurut Institut of Internal Auditors IIA memperkenalkan Standards
for the Professional Practice of Internal Auditing SPPIA dalam Sawyer 2005:8 mendefinisikan auditor internal sebagai berikut:
”Audit internal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya
sebagai jasa yang diber ikan kepada perusahaan”.
Menurut Sawyer dalam Effendi 2006:1 mendefinisikan auditor internal sebagai berikut:
”Internal audit is an independent appraisal funtion esstablised within an organization to examine and evaluate its activities as a service to
organization. Internal audit adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam suatu organisasi untuk mengkaji dan mengevaluasi
aktivitas organisasi sebagai bentuk jasa yang diberikan bagi organisasi
”.
9 Menurut Tunggal 2006:4 mendefinisikan auditor internal sebagai
berikut: ”internal audit adalah melayani manajemen dalam melakukan operasional
audit untuk mengevaluai efesiensi penggunaan sumber daya dan efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan entitas
”. Menurut Akmal dalam Gondodiyoto 2009:12 mendefinisikan auditor
internal sebagai berikut: ”Internal auditing is an independent appraisal fuction, estsblished, within
an organization to examine and evaluate its activities as a service to the organization. To objective of internal auditing is to assist members of the
organization in the effective discharge of their responsibilities. To this end, internal
auditing furnishes
them with
analysis, appraisals,
recommendations, counsel, and information concerning the activities reviewed. The audit objective includes promoting effective control a
reasonable cost”. Audit internal digambarkan sebagai pekerjaan yang berkenaan dengan
fungsinya melayani organisasi. Unit-unit kompetensi yang dituntut merupakan label yang diberikan untuk seperangkat tugas yang diperlukan
dalam memenuhi persyaratan fungsional praktek audit internal. Audit internal merupakan profesi yang dinamis dan terus berkembang dalam
lingkungan operasinya, dan dapat beradaptasi terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada perusahaan.
Auditor internal pada umumnya melakuakan pekerjaan mereka secara berbeda-beda, tergantung pada lingkup audit yang diinginkan manajemen
senior. Perbedaan
lingkup kerja
audit mengakibatkan
sulitnya mendefinisikan berbagai aktivitas yang dilakukan auditor, tetapi dengan
semakain berkembangnya bisnis dan teknologi, definisi auditor internal terus diformulasikan dan disempurnakan agar dapat mengantisipasi
kebutuhan stakeholders. Penilaian terhadap control dan governance proses