Pengertian Auditor Internal Tinjauan Pustaka

11 a. Ruang Lingkup Aktivitas Auditor Internal Pencerminan independensi, profesional, dan tanggung jawab seorang auditor akan terlihat dari aktivitas audit itu sendiri, baik bagi auditor internal maupun bagi auditor eksternal. Auditor internal penekanannya adalah membantu manajer dan dewan komisaris atau badan pengatur lainnya yang sejenis dalam mencapai pengelolaan yang optimal dan dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka. Betapa pentingnya peran auditor internal pada perusahaan dalam membantu manajemen mencapai tujuan perusahaan, sehingga auditor internal ditempatkan pada posisi yang berbeda dari posisi fungsional lainnya di perusahaan.. Menurut Nasution 2008:04 secara garis besar ada tiga alternatif posisi atau kedudukan dari auditor internal dalam struktur organisasi perusahaan yaitu: 1. Berada dibawah Dewan Komisaris Dalam hal ini, star audit internal bertanggung jawab pada Dewan Komisaris, ini disebabkan karena bentuk perusahaan membutuhkan pertanggung jawaban yang lebih besar, termasuk direktur utama dapat diteliti oleh auditor internal. Dalam cara ini, bagain pemeriksa intern sebenarnya merupakan alat pengendali terhadap performance manajemen yang dimonitor oleh komisiaris perusahaan. Dengan demikian bagian pemeriksa intern mempunyai kedudukan yang kuat dalam organisasi. 12 2. Berada dibawah Direktur Utama Menurut sistem ini, star auditor internal internal bertanggung jawab pada direktur utama. Sistem ini biasanya jarang dipakai mengingat direktur utama terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang berat. Jadi kemungkinan tidak sempat untuk mempelajari laporan yang dibuat auditor internal. 3. Berada dibawah Kepala Bagian Keuangan Menurut sistem ini, kedudukan auditor internal dalam struktur organisasi perusahaan berada dibawah koordinasi kepala bagian keuangan. Bagian auditor internal bertanggung jawab sepenuhnya kepada kepala keuangan atau ada yang menyebutnya sebagai Controller, tapi perlu juga diketahui bahwa biasanya kepala bagian keuangan tersebut bertanggung jawab juga pada persoalan keuangan dan akuntansi. Menurut Sawyer 2005:27 meskipun auditor internal memiliki cakupan yang luas, tetapi bentuk praktek audit terdiri dari tiga kategori dasar, yaitu: 1. Keuangan yang analisis aktivitas ekonominya yaitu sebuah entitas yang diukur dan dilaporkan menggunakan metode akuntansi. 2. Ketaatan yaitu penelaahan atas kontrol keuangan dan operasi serta transaksi untuk melihat kesesuaiannya dengan aturan, standar, regulasi, dan prosedur yang berlaku. 13 3. Operasional yaitu menelaah secara komprehensif atas fungsi yang bervariasi dalam perusahaan untuk menilai efesiensi dan ekonomi operasi dan efektivitas fungsi-fungsi tersebut dalam mencapai tujuannya. Aktivitas consalting akan memberikan nilai tambah value added bagi auditor internal karena disamping memberikan jasa pengawasan, juga bertindak sebagai konsultan dan kolega bagi unit operasi untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan efesiensi, efektivitas dan ekonomis dari suatu proses kerja. Menurut Effendi 2007:7 ruang lingkup atau cakupan scope pekerjaan internal auditor adalah seluas fungsi manajemen, sehingga cakupannya meliputi bidang financial and non finansial. 1. Audit finansial, merupakan jenis audit yang lebih berorientasi pada masalah keuangan yang sasarannya adalah kewajaran atas laporan keuangan yang telah disajikan manajemen. 2. Audit operasional adalah audit manajemen management audit atau audit kinerja performance auditing yang sasarannya adalah penilaian masalah efesiensi, efektifitas dan ekonomis 3E. 3. Audit ketaatankepatuhan complience audit adalah suatu audit yang bertujuan untuk menguji apakah pelaksanaankegiatan telah sesuai dengan ketentuanperaturan yang berlaku yang ditetapkan oleh a Instansi Pemerintah atau BadanLembaga lain yang terkait, 14 dan b kebijakansistem dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan direksi. 4. Audit kecurangan fraud audit adalah yang ditujukan untuk mengungkap adanya kasus yang berindikasi korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merugikan perusahaannegara dan hanya menguntungkan pribadi ataupun kelompok organisasi atau pihak ketiga. b. Fungsi Auditor Internal Auditor internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen, dan staf audit yang paling efektif melekukan tujuan manajemen dan organisasi diatas rencana dan aktivitas mereka. Fungsi audit internal yang baik adalah yang memiliki proses untuk menilai efektivitas mereka sendiri. Mereka menggunakan hasil bersama dengan umpan balik dari auditor eksternal dan pemangku kepentingan stakeholders yang lain untuk memonitor kewenangan sepanjang waktu dan mencapai perbaikan berkesinambungan dalam praktek dan kinerja. Menurut Tunggal 2010:01 fungsi auditor internal mencakup departemen audit internal dan setiap departemen yang lain, aktivitas atau outsource jasa yang memenuhi peranan audit internal. Menurut Sawyer 2005:32 menyatakan ada beberapa fungsi auditor internal dalam membantu manajemen, yaitu: 1. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak. 15 2. Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko. 3. Memvalidasi laporan ke manajemen senior. 4. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis. Menurut Gondodiyoto 2009:15 pada hakekatnya fungsi auditor internal ialah sebagai unit yang bertanggung jawab dan mengerjakan tugas atas nama dan hanya untuk on behalf of direksi top management. Tugas-tugas untuk memebantu manajemen tersebut ialah antara lain: 1. Mengidentifikasi risiko dan merancang antisipasinya serta memonitornya. 2. Memvalidasi memeriksa kebenaran laporan-laporan yang ditujukan ke direksi, jangan sampai direksi memperoleh laporan- laporan kegiatan organisasi dari para pimpinan departemen yang tidak sesuai kenyataannya. 3. M embantu atau ”melindungi” manajemen puncak dari masalah- masalah yang berkaitan dengan hal-hal teknis, sehingga manajemen dapat lebih berkonsentrasi mengerjakan tugas-tugas yang lebih bersifat kebijakan, mengambil keputusan decision making, perencanaan planning besosialisasi lobbiying dengan para stakeholder, dan sebagainya. 4. Membantu manajemen termasuk para manajer fungsional tentang hal-hal yang bersifat rawan kesalahan atau penyalahgunaan, penyimpangan dari aturan dan prinsip-prinsip manajemen. 16 Sedangkan menurut Nasution 2008:04 fungsi audit internal secara menyeluruh mengenai pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan audit internal dalam mencapai tujuannya adalah: 1. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi, keuangan serta operasi. 2. Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan prosedur yang ditetapkan. 3. Menyakinkan apakah kekayaan perusahaan atau organisasi dipertanggung jawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan resiko kerugian. 4. Menyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan dalam organisasi. 5. Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan. c. Tujuan Auditor Internal Dalam melakukan fungsinya, manajemen dan dewan komisaris kadang tidak efektif, maka dari perlu dibentuk komite audit. Anggota komite audit dan dewan komisaris harus bekerjasama dengan auditor internal, karena auditor internal yang melaksanakan pengendalian langsung secara teratur dari waktu kewaktu. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu disusun suatu internal audit program yang teratur dan efektif, audit program itu sendiri harus selalu ditingkatkan dari waktu kewaktu. Tujuan-tujuan audit disesuaikan dengan tujuan manajemen, 17 sehingga auditor internal itu sendiri berada dalam posisi untuk menghasilkan nilai tertinaggi pada hal-hal yang dianggap manajemen paling penting bagi kesuksesan organisasi. Menurut Tunggal 2010:44 tujuan yang ingin dicapai oleh internal auditor adalah sebagai berikut: 1. Kebenaran dan kelengkapan informasi kegiatan perusahaan. 2. Penyesuaian dan penerapan kebijakan perusahaan, rencana kerja, prosedur dan hal-hal yang diwajibkan dan hal-hal yang mencakup hukum dan peraturan yang berlaku. 3. Menjaga aset perusahaan terhadap penggunaan yang salah atau sewenang-wenang oleh pihak yang tidak berkepentingan. 4. Efektivitas, efesiensi, dan kelengkapan organ operasi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. 5. Internal control tersebut harus mencakup pengendalian aktivitas perusahaan, pengendalian aktiva perusahaan, bentuk informasi dan komunikasi terutama keuangan, pengendalian yang berkelanjutan atau monitoring, pengendalian lingkungan kerja dan sekeliling, pengendalian terhadap bahaya, risiko yang diambil perusahaan. Tujuan auditor internal dalam perusahaan menurut para ahli dalam Nasution 2008:04 adalah: 1. Membantu manajemen untuk mendapatkan administrasi perusahaan yang paling efisien dengan memuat kebijaksanaan operasi kerja perusahaan. 18 2. Menentukan kebenaran dari data keuangan yang dibuat dan keefektifan dari prosedur intern. 3. Memberikan dan memperbaiki kerja yang tidak efisien. 4. Membuat rekomendasi perubahan yang diperlukan dalam beberapa fase kerja. 5. Menentukan sejauh mana perlindungan pencatatan dan pengamanan harta kekayaan perusahaan terhadap penyelewengan. 6. Menetukan tingkat koordinasi dan kerja sama dari kebijaksanaan manajemen. Sedangkan menururt Amrizal 2004:1 untuk mencapai tujuan perusahaan atas tugas-tugas yang harus dilakukan, maka auditor internal harus melakuakan kegiatan sebagai berikut: 1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan sistem pengendalian manajemen, sistem pengendalian intern, dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal. 2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur- prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen. 3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggung jawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan. 4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat dipercaya. 19 5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh manajemen. 6. Menyarankan kebaikan-kebaikan operasional dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektivitas.

2. Ruang Lingkup Yang Mempengaruhi Jasa Auditor Internal

Auditor internal senatiasa berusaha untuk menyempurnakan dan melengkapi setiap kegiatan dengan penilaian langsung atas setiap bentuk pengawasan untuk dapat mengikuti perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks. Dengan demikian, auditor internal muncul sebagai suatu kegiatan khusus dari bidang akuntansi yang luas memanfaatkan metode dan teknik dasar dari penilaian. Menurut Tunggal 2010:99 auditor internal ditugaskan oleh entitas tertentu manajemen perusahaan, lembaga pemerintah, atau entitas nirlaba untuk melaksanakan audit yang dipandang perlu oleh organisasi. Kegiatan auditor internal diwajibkan mematuhi kode etik dan standar yang mengikat pada masing-masing individu sehingga pelaporan hasil audit berkualitas. Salah satu cara untuk mengukur kualitas auditor adalah melalui kualitas keputusan-keputusan yang diambil. Dalam menjalankan kegiatannya, auditor internal diharuskan memiliki pengatahuan yang baik berkaitan dengan pelaksanaan audit dan pelaporan audit. a. Kode Etik Profesi Auditor Internal Fungsi kode etik profesi menurut Gondodiyoto 2009:62 yaitu memberikan pedoman bagi anggota tentang prinsip profesionalitas yang 20 digariskan, menerapkan sarana kontrol bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, dan mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika mempunyai tujuan yang sangat praktis, yaitu menyelaraskan kebutuhan orang per orang dan kebutuhan sosial, khususnya lingkungan pada profesi tertentu. Tujuan kode etik menurut Institute of Internal Auditor IIA dalam Tunggal 2010:20 adalah untuk meningkatkan budaya etik etical culture dan profesi audit internal, karena audit internal didasarkan pada kepercayaan trust yang diberikan oleh pihak-pihak yang dilayani. Ciri utama auditor internal adalah kecermatan menerima tanggung jawab terhadap kepentingan auditor. Code of Ethics menurut IIA dalam Gondodiyoto 2009:63 meliputi: 1. Principles adalah konsep etika yang berkaitan dengan profesi internal audit, yaitu terdiri dari: a. Integritas Integrity yaitu nilai integritas auditor dibangun atas dasar trust, dan karena itu kepercayaan harus menjadi dasar pelaksanaan tugas mereka, dimensinya antara lain: 1 Melaksanakan tugas dengan honest, diligence, dan responsibility. 2 Berpedoman pada aturan hukum dan disclosures sesuai aturan hukum dan ketentuan profesi yang berlaku. 21 3 Tidak melakukan atau ambil bagian dalam ilegal activity, atau melakukan hal-hal yang tidak kredibel sesuai profesi maupun organisasinya. 4 Selalu berpedoman pada tujuan dan etika organisasi. b. Obyektivitas objectivity yaitu internal auditor harus menunjukan highest level of professional objectivity dalam menjalankan tugasnya, memberikan penilaian yang obyektif dan seimbang dan tidak dipengaruhi oleh subyektitivitas pribadinya, dimensinya antara lain: 1 Tidak terkait dengan hal-hal yang dapat menyebabkan bias dalam pelaksanaan tugasnya, termasuk terlibat atau punya relasi yang dapat mengakibatkan conflict of interest. 2 Tidak menerima sesuatu yang dapat mengakibatkan bias dalam pelaksanaan tugasnya. 3 Harus mengungkapkan semua datafakta yang diketahui yang berguna bagi pelaporan hasil tugasnya. c. Kredibilitas credibilityconfidentiality yaitu internal auditor menghormati nilai dan kepemilikan data yang diperolehnya, dan hanya nmengungkapkannya sesuai otoritas yang dimiliki serta sesuai ketentuan legal yang ada, dimensinya antara lain: 1 Internal auditor harus seksama dan berhati-hati menjaga atau mempriooteksi informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. 22 2 Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan pribadi atau dalam bentuk apapun yang bertentangan dengan hukumaturan, etika, danatau yang dapat merugikan tujuan organisasi. d. Kompetensi competence yaitu internal auditor selalu menjagamenerapkan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya dalam pelaksanaan tugas, dimensiunya antara lain: 1 Melaksanakan tugas yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannnya. 2 Melaksanakan tugas sesuai dengan Standard for the Professional Practice of Internal Auditing. 3 Selalu meningkatkan proficiency, effectiveness, dan kualitas jasa yang diberikannya. 2. Rules of conduct merupakan penjabaran sekaligus pedoman pelaksanaan praktis principles, yaitu aturan norma perilaku yang seharusnya bagi interrnal auditor. b. Standar Profesi Auditor Internal Kode Etik yang dikeluarkan oleh Konsorsium Organisasi Profesi Auditor Internal dalam Tunggal 2010:20 ada sepuluh standar perilaku sebagai pedoman bagi seluruh auditor internal di Indonesia yang menguraikan penjabaran dari rules of conduct yang berkaitan dengan

Dokumen yang terkait

Kedudukan Dan Fungsi Internal Auditor Pada PT. Sidharta Husada Medan

0 32 81

Analisis penerapan firewall sebagai sistem keamanan jaringan pada PT. PLN (Persero) penyaluran dan pusat pengatur beban Jawa - Bali (P3B)

7 25 137

Tinjauan Atas Penyusunan Anggaran Biaya Administrasi Dan Umum Pada PT.PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali Region Jawa Barat

0 8 1

Tinjauan Atas Pelaksanaan Pajak PPH Pasal 21 Pada PT. PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat

0 4 36

Tinjauan Atas Penerapan Metode Penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Regional Jawa Barat

7 33 91

Penyusunan anggaran pelaksanaan cuti besar dan cuti tahunan pada PT.PLN (persero) penyaluran dan pusat pengaturan beban (3B) Jawa Bali Region Jawa Barat : laporan kerja praktek

0 2 1

Pemeliharaan sistem penyaluran tenaga listrik di PT.PLN (persero) penyaluran dan pusat pengatur beban Jawa-Bali sektor Priangan

0 3 1

Tinjauan Atas Analisis Laporan Keuangan Pada PT. PLN (Persero) Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali Region Jawa Barat

0 2 1

Efektivitas peran auditor internal di uin syarif hidayatullah jakarta yang ditunjukkan oleh pp no 60 tahun 2008: “sistem pengendalian intern pemerintah (spip)”

0 2 14

PENGARUH IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) TERHADAP KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KINERJA INDIVIDU KARYAWAN PADA PT PLN. (PERSERO) UNIT PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (UP3B) SUMATERA BAGIAN SELATAN -

0 0 185