Pengujian Hipotesis Hasil dan Pembahasan
96 Uji Global atau F tabel adalah metode uji signifikansi
simultan untuk menguji apakah suatu variabel inependen berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Analisis
dilakukan dengan melihat output ANOVA untuk menguji koefisien regresi secara bersama-sama antara variabel independen terhadap
variabel dependen. Pengujian menggunakan taraf keyakinan 95 atau alpha = 5 taraf signifikansi = 0.05.
Dengan ketentuan: 1 Merumuskan hipotesis
Ho: Independensi, keahlian profesional, lingkup kerja
pemeriksaan, dan pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap sistem
pengendalian intern. Ha:
Independensi, keahlian profesional, lingkup kerja pemeriksaan, dan pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan
secara partial berpengaruh terhadap sistem pengendalian intern.
2 Kriteria pengujian Jika F hitung F tabel, maka Ho diterima
Jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak 3 F tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada tingkat signifikansi
0.05 dengan df 1 jumlah variabel – 1 = 4, dan df 2 n – k – 1
97 atau 42
– 4 – 1 = 37 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen.
Tabel 4.21 Analisis Uji Regresi Berganda Untuk Uji F Tabel
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1207.113 4
301.778 5.958
.001
a
Residual 1873.958
37 50.648
Total 3081.071
41 a. Predictors: Constant, Independensi, KP, LKP, PPP
b. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Intern
Sumber: Output model ANOVA regresi berganda Analisis: Hasil output ANOVA diatas menunjukan bahwa nilai
yang diperoleh F hitung sebesar 5.958 pada tingkat signifikansi 0.001. Hasil yang diperoleh untuk F tabel adalah sebasar 3.252
pada tingkat signifikansi 0.05. karena nilai F hitung F tabel 5.958 3.252, maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Selain pengujian dengan hasil output model ANOVA regresi diatas dengan menggunakan program SPSS melalui komputer,
pengujian dapat dilakukan dengan melihat gambar daerah keputusan hipotesis melalui uji globalF tabel, seperti pada
gambar 4.4 dibawah ini.
98
Gambar 4.4 Analisis Daerah Keputusan Hipotesis Uji GlobalF Tabel
Sumber: Suharyadi dan Purwanto 2004:524 yang telah diolah Analisis: Hasil diatas terlihat nilai F hitung = 5.958, nilai F tabel
= 3.252, dan nilai signifikasi F hitung = .001ª, F tabel = 0.05. Hasil diperoleh F hitung F tabel 5.958 3.252 yang berada
pada daerah tolak Ho. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen. c. Uji t-student
Uji t atau t-student adalah metode uji signifikansi parsial atau individual untuk menguji apakah suatu variabel inependen
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Analisis
5.958
Terima H
o
F-tabel 3.252
μ
Tolak Ho
99 dilakukan dengan melihat output regresi berganda untuk menguji
koefisien regresi secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian menggunakan taraf keyakinan 95
atau alpha = 5 taraf signifikansi = 0.05. Dengan ketentuan:
1 Merumuskan hipotesis Ho:
Independensi, keahlian profesional, lingkup kerja pemeriksaan, dan pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan
secara parsial tidak berpengaruh terhadap sistem pengendalian intern.
Ha: Independensi, keahlian profesional, lingkup kerja
pemeriksaan, dan pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap sistem
pengendalian intern. 2 Kriteria pengujian
Jika t hitung dari t tabel, maka Ho diterima Jika t hitung dari t tabel, maka Ho ditolak
3 T tabel dapat dilihat melalui tabel statistik uji dua sisi dengan tingkat signifikansi 0.05 pada df 1 jumlah variabel
– 1 = 4, dan df 2 n
– k – 1 atau 42 – 4 – 1 = 37 n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen.
100
Tabel 4.22 Hasil Analisis Regresi Berganda Untuk Uji t student
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
22.052 19.802
1.114 .273
X1 .317
.261 .161
1.216 .232
.936 1.069
X2 .568
.273 .285
2.078 .045
.874 1.144
X3 -.446
.234 -.252 -1.907
.064 .944
1.060 X4
.962 .298
.457 3.229
.003 .821
1.218 a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Intern
Sumber: Output model Coefficients regresi berganda
Analisis: Hasil diatas menunjukan bahwa: a Pengujian koefisien variabel independensi b1
Nilai t hitung untuk independensi X1 sebesar 1.216 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.232 berada didaerah terima Ho
pada sisi kanan
.
T tabel pada tabel statistik sebasar 1.687 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Karena nilai t hitung lebih
besar dari pada t tabel 1.216 1.687 maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independensi X1 tidak
berpengaruh terhadap efektifitas sistem pengendalian intern. b Pengujian koefisien variabel keahlian profesional b2
101 Nilai t hitung untuk keahlian profesional X2 sebesar 2.078
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.045 berada didaerah tolak Ho pada sisi kanan.
T tabel pada tabel statistik sebasar 1.687 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Karena nilai t hitung
lebih besar dari pada t tabel 2.078 1.687 maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel keahlian profesional
X2 dapat berpengaruh terhadap efektifitas sistem pengendalian Intern.
c Pengujian koefisien variabel lingkup kerja pemeriksaan b3 Nilai t hitung untuk lingkup kerja pemeriksaan X3 bernilai
negatif yaitu sebesar -1.907 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.064 berada didaerah tolak Ho pada sisi kiri. T tabel pada tabel
statistik dengan dua sisi berada pada sisi kirinegatif yaitu sebasar -1.687 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Karena
nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel pada tabel statistik sisi kiri -1.907 -1,687 maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan
bahwa variabel lingkup kerja pemeriksaan X3 berpengaruh terhadap efektifitas sistem pengendalian Intern.
d Pengujian koefisien
variabel pelaksanaan
pekerjaan pemeriksaan b4.
Nilai t hitung untuk pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan X1 sebesar 3.229 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.003 berada
didaerah tolak Ho pada sisi kanan. T tabel pada tabel statistik
102 sebasar 1.687 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Karena
nilai t hitung lebih besar dari pada t tabel 3.229 1.687 maka Ho ditolak pada sisi kanan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
variabel pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan X4 dapat berpengaruh terhadap efektifitas sistem pengendalian Intern.
Selain pengujian dengan hasil output model Coefficients regresi berganda dengan program SPSS melalui komputer,
pengujian dapat dilakukan dengan melihat gambar daerah keputusan hipotesis uji t-student. Seperti pada gambar 4.5
dibawah ini.
Gambar 4.5 Analisis Daerah Keputusan Hipotesis Uji t-student Dua Sisi
Sumber: Suharyadi dan Purwanto 2004:526 yang telah diolah Analisis: Hasil diatas terlihat bahwa:
a Nilai t hitung untuk variabel independensi X1 lebih kecil dari pada t tabel 1.216 1.687 yang berada didaerah
2.078 - 3.229
Terima H
o
- t tabel -1.687
+ t tabel 1.687
μ
Tolak Ho
Tolak Ho
X3
1.216 -1.907
X1 X2
X4
103 terima Ho pada sisi kanan. Jadi variabel independensi X1
tidak berpengaruh terhadap secara parsial terhadap sistem pengendalian intern Y.
b Nilai t hitung untuk variabel keahlian profesional X2 lebih besar dari pada t tabel 2.078 1.687 yang berada didaerah
tolak Ho pada sisi kanan. Jadi variabel keahlian profesional X2 berpengaruh terhadap sistem pengendalian intern Y.
c Nilai t hitung untuk variabel lingkup kerja pemeriksaan X3 lebih besar dari pada t tabel -1.907 -1.687 yang berada
didaerah tolak Ho pada sisi kiri. Jadi variabel lingkup kerja pemeriksaan
X3 berpengaruh
terhadap sistem
pengendalian intern Y. d Nilai t hitung untuk variabel pelaksanaan pekerjaan
pemeriksaan X4 lebih besar dari pada t tabel 3.229 1.687 berada didaerah tolak Ho pada sisi kanan. Jadi
variabel pelaksanaan
pekerjaan pemeriksaan
X4 berpengaruh terhadap sistem pengendalian intern Y.
104