Deskripsi Responden Deskripsi Variabel Independen Karakteristik Organisasi

Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di instalasi rawat inap adalah 427 empat ratus duapuluh tujuh orang. Latar belakang pendidikan perawat yang bertugas di instalasi rawat inap RSU dr Pirngadi Medan adalah sebagai berikut : S1 Keperawatan 21 orang, S1 Kesehatan masyarakat 5 orang, D4 Keperawatan 3 orang, Akademi Perawat 231 orang, Akademi Bidan 55 orang, Perawat Bidan 31 orang, SPK 60 orang, SPRA 17 orang, LCPK 2 orang, SPRG 2 orang. Perawat yang bertugas di Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan sebahagian berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil sehingga sistem penggajiannya didasarkan pada golongan kepangkatan dan masa kerja, adapun jumlah gaji pokok yang diterima oleh perawat di RSU dr Pirngadi Medan berkisar antara Rp. 1.071.500,- sd Rp.2.150.000,- per bulan. Disamping gaji pokok Perawat juga menerima tunjangan fungsional, jumlah tunjangan fungsional yang diterima oleh perawat di RSU dr Pirngadi Medan berkisar antara Rp. 150.000,- sd Rp.750.000,- per bulan Untuk meningkatkan kegairahan kerja, perawat juga menerima insentif berkisar antara Rp.700.000 sd 1.000.000,- per bulan.

4.2 Deskripsi Responden

Setelah dilakukan penelitian terhadap 151 orang responden, yaitu perawat yang bertugas di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan, diperoleh data tentang kelompok umur, tingkat pendidikan, masa kerja, pangkatgolongan dan gaji. Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden Karakteristik responden Jumlah n Persentase Umur 20-32 tahun 62 41,1 33-45 tahun 48 31,8 46-56 tahun 41 27,2 Total 151 100,0 Pendidikan S1 Perawat 4 2,6 S1 Kesmas 3 2,0 D4 Perawat 1 0,7 D3 Perawat 100 66,2 D3 Bidan 4 2,6 Perawat Bidan 3 2,0 SPK 25 16,6 SPRA 10 6,6 Total 151 100,0 Masa Kerja 1 - 11 tahun 48 31,8 12 – 23 tahun 58 38,4 24 – 36 tahun 45 29,8 Total 151 100,0 Perawat Pelaksana 81 53,6 Jabatan fungsional Perawat Pelaksana lanjutan 42 27,8 Perawat Penyelia 28 18,6 Total 151 100,0 Gaji Rp.1,500,000- Rp.1,833,000 45 29,8 Rp.1,834,000- Rp.2,166,000 87 57,7 Rp.2,167,000- Rp.2,500,000 19 12,5 Total 151 100,0 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa berdasarkan umur responden terbanyak adalah 20-32 tahun sebesar 41,1, berdasarkan pendidikan responden terbanyak adalah D3 Perawat sebesar 66,2 berdasarkan masa kerja responden terbanyak adalah 12-23 tahun yaitu sebesar 38,4, sedangkan berdasarkan jabatan fungsional responden, yang terbanyak adalah perawat pelaksana sebesar 81 orang 53,6 dan berdasarkan jumlah gaji yang diterima yang terbanyak adalah Rp.1,834,000- Rp.2,166,000 sebanyak 87 orang 57,7. Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008

4.3 Deskripsi Variabel Independen Karakteristik Organisasi

Karakteristik dalam penelitian ini adalah ciri-ciri dari organisasi atau institusi tempat perawat melakukan pekerjaannya dengan indikator imbalan jasa, lingkungan kerja, pengembangan karir, tim kerja dan aspek tugas. 4.3.1.Variabel Imbalan Jasa Variabel imbalan jasa diukur berdasarkan 5 indikator yang dijabarkan dalam pertanyaan di kuesioner. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indikator Variabel Imbalan Jasa pada Perawat di RSU dr Pirngadi Medan. Jawaban Indikator Variabel Imbalan Jasa Tidak pernah Kadang kadang Agak sering sering Selalu n N n n n 1.Pemberian gaji 2.Tunjangan keluarga 3.Tunjangan Fungsional 4.Pemberian Insentif 5.Tunjangan Beras 11 17 28 14 28 7,3 11,3 18,5 9,3 18,5 71 58 54 76 36 47,0 38,4 35,8 50,3 23,8 19 31 25 23 34 12,6 20,5 16,6 15,2 22,5 29 32 25 25 37 19,2 21,2 16,6 16,6 24,5 21 13 19 13 16 13,9 8,6 12,6 8,6 10,6 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa mayoritas perawat di RSU dr Pirngadi Medan 47 kadang-kadang merasa bahwa gaji yang diterima setiap bulannya menjadi beban pikiran, demikian juga tunjangan keluarga dirasakan 38,4 perawat kadang-kadang menjadi beban pikiran, tunjangan fungsional kadang-kadang menjadi beban pikiran bagi 35,8 perawat, pemberian insentif kadang-kadang menjadi beban pikiran dirasakan oleh 50,3 perawat, sedangkan tunjangan beras dering menjadi beban pikiran bagi 24,5 perawat. Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008 Berdasarkan hasil perhitungan skor pada indikator variabel imbalan jasa tersebut diatas, yang didasarkan dengan menggunakan kategorisasi jenjang x ±SD, sehingga secara kumulatif menunjukkan bahwa stressor imbalan jasa yang diterima perawat di RSU dr Pirngadi Medan termasuk kategori rendah yaitu sebanyak 86 orang 57,0, selanjutnya stressor sedang sebanyak 32 orang 21,2 dan perawat yang mengatakan bahwa imbalan jasa menjadi stressor yang sangat tinggi sebanyak 2 orang 1,3, seperti terlihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Imbalan Jasa pada Perawat di RSU dr Pirngadi Medan Variabel Imbalan Jasa Jumlah orang Persentase 1. Sangat Rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat Tinggi 22 86 32 9 2 14,5 57,0 21,2 6,0 1,3 Jumlah 151 100,0 4.3.2.Variabel Lingkungan Kerja Variabel lingkungan kerja diukur berdasarkan 5 indikator yang dijabarkan dalam pertanyaan di kuesioner. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indikator Variabel Lingkungan Kerja pada Perawat di RSU dr Pirngadi Medan Jawaban Indikator Variabel Lingkungan Kerja Tidak pernah Kadang kadang Agak sering sering Selalu n n n n n 1.Terganggu Kondisi RS 2.Ketersediaan Sarana 3.Resiko Kesehatan 4.Resiko Kecelakaan 5.Penyakit Akibat Kerja 82 10 8 19 9 54,3 6,6 5,3 12,6 6,0 46 58 60 66 47 30,5 38,4 39,7 43,7 31,1 11 17 12 23 23 7,3 11,3 7,9 15,2 15,2 7 44 37 19 45 4,6 29,1 24,5 12,6 29,8 5 22 34 24 27 3,3 14,6 22,5 15,9 17,9 Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa mayoritas perawat di RSU dr Pirngadi Medan 54,3 menyatakan tidak pernah terganggu dengan kondisi lingkungan kerja di rumah sakit, mayoritas 38,4 menyatakan sarana kerja juga kadang-kadang menjadi beban dalam bekerja, mayoritas 39,7 kadang-kadang merasakan lingkungan kerja RS berpotensi mengganggu kesehatan perawat, mayoritas 43,7 perawat juga merasakan kadang-kadang lingkungan kerja rumah sakit berisiko terhadap terjadinya kecelakaan kerja, namun mayoritas perawat 31,1 menyatakan bahwa kondisi lingkungan kerja di rumah sakit dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Secara kumulatif stressor lingkungan kerja perawat di Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan yang dikategorikan menggunakan kategori jenjang x ±SD, terlihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Lingkungan Kerja pada Perawat di RSU dr Pirngadi Medan Variabel Lingk Kerja Jumlah orang Persentase 1. Sangat Rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat Tinggi 22 86 32 9 2 14,5 57,0 21,2 6,0 1,3 Jumlah 151 100,0 Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui bahwa mayoritas perawat menyatakan variabel lingkungan kerja merupakan stressor kategori rendah yaitu sebanyak 57 orang 37,7, dan kategori sedang yaitu sebanyak 54 orang 35,8, dan hanya 6 orang 4,0 menyatakan bahwa lingkungan kerja menjadi stressor kategori tinggi. Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008 4.3.3.Variabel Pengembangan Karir Variabel pengembangan karir diukur berdasarkan 7 indikator yang dijabarkan dalam pertanyaan di kuesioner. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indikator Variabel Pengembangan Karir pada Perawat di RSU dr Pirngadi Medan Jawaban Indikator Variabel Pengembangan Karir Tidak pernah Kadang kadang Agak sering sering Selalu n n n n n 1.Kompetensi tdk sesuai 2.Beban angka kredit 3.Proses naik pangkat 4.Periode naik pangkat 5.Peningkatan keahlian 6.Penilaian prestasi kerja 7.Informasi karir 27 37 32 31 41 57 43 17,9 24,5 21,2 20,5 27,2 37,7 28,5 74 53 36 43 48 56 47 49,0 35,1 23,8 28,5 31,8 37,1 31,1 18 18 23 14 23 15 18 11,9 11,9 15,2 9,3 15,2 9,9 11,9 16 25 37 28 26 16 23 10,6 16,6 24,5 18,5 17,2 10,6 15,2 16 18 23 35 13 7 20 10,6 11,9 15,2 23,2 8,6 4,6 13,2 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa mayoritas perawat di RSU dr Pirngadi Medan 49,0 menyatakan ketidak sesuaian pekerjaan dengan kompetensi kadang- kadang menjadi beban, mayoritas 35,1 perawat menyatakan beban angka kredit kadang-kadang menjadi beban, 24,5 perawat mengatakan proses kenaikan pangkat sering menjadi beban, 31,8 perawat juga menyatakan bahwa peluang untuk peningkatan keahlian menjadi beban, penilaian prestasi kerja menurut mayoritas perawat 37,7 tidak menjadi beban bagi perawat, dan informasi karir menjadi beban pikiran bagi mayoritas perawat 31,1. Secara kumulatif jumlah skor dari indikator pengembangan karir dikategorisasikan sebaga kategori variabel pengembangan karir menggunakan kategori jenjang x ±SD, terlihat pada tabel 4.7. Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Pengembangan Karir pada Perawat di RSU dr Pirngadi Medan Variabel Pengembangan Karir Jumlah orang Persentase 1. Sangat Rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat Tinggi 36 46 46 15 8 23,8 30,5 30,5 9,9 5,3 Jumlah 151 100,0 Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui bahwa perawat yang menyatakan variabel pengembangan karir merupakan stressor kategori rendah sama dengan stressor kategori sedang yaitu masing-masing sebanyak 46 orang 30,5, kategori sangat rendah sebanyak 36 orang 23,8, dan hanya 8 orang 5,3 menyatakan pengembangan karir menjadi stressor kategori sangat tinggi. 4.3.4.Variabel Tim Kerja Variabel tim kerja diukur berdasarkan 2 indikator yang dijabarkan dalam pertanyaan di kuesioner. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indikator Variabel Tim Kerja pada Perawat di RSU dr Pirngadi Medan Jawaban Indikator Variabel Tim Kerja Tidak pernah Kadang kadang Agak sering sering Selalu n n n n n 1.Hub dgn rekan kerja 2.Hub dengan atasan 34 27 22,5 17,9 71 78 47,0 51,7 21 21 13,9 13,9 19 14 12,6 9,3 6 11 4,0 7,3 Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa mayoritas perawat di RSU dr Pirngadi Medan 47,0 menyatakan hubungan dengan rekan kerja kadang-kadang menjadi Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008 beban pikiran, mayoritas 51,7 perawat menyatakan hubungan dengan atasan kadang-kadang menjadi beban pikiran. Secara kumulatif jumlah skor dari indikator tim kerja dikategorisasikan sebagai kategori variabel tim kerja dengan menggunakan kategori jenjang x ±SD, terlihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Tim Kerja pada Perawat di RSU dr Pirngadi Medan Variabel Tim Kerja Jumlah orang Persentase 1. Sangat Rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat Tinggi 23 78 25 15 8 15,2 51,7 16,6 11,9 4,6 Jumlah 151 100,0 Berdasarkan Tabel 4.9, diketahui bahwa perawat yang menyatakan variabel pengembangan karir merupakan stressor kategori rendah sebanyak 78 orang 51,7, kategori sangat rendah sebanyak 23 orang 15,2, stressor sedang sebanyak 25 orang 16,6, stressor tinggi sebanyak 15 orang 11,9 dan hanya 8 orang 5,3 menyatakan tim kerja menjadi stressor kategori sangat tinggi. 4.3.5.Variabel Aspek Tugas Variabel aspek tugas diukur berdasarkan 10 sepuluh indikator yang dijabarkan dalam pertanyaan di kuesioner. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.10. Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Indikator Variabel Aspek Tugas pada Perawat di RSU dr Pirngadi Medan Jawaban Indikator Variabel Aspek Tugas Tidak pernah Kadang kadang Agak sering sering Selalu n n n n n 1.Melaks tugas pokok 2.Melaks tgs tambahan 3.Batasan wkt kerja 4.Beban kerja perawat 5.Ukuran beban kerja 6.Pemecahan masalah 7.shift malam 8.respon time perawat 9.akibat wkt tanggap tdk tepat 10.kewenangan perawat 86 30 32 82 24 33 21 14 41 65 57,0 19,9 21,2 54,3 15,9 21,9 21,2 9,3 27,2 43,0 52 87 76 51 90 72 81 82 83 68 34,4 57,6 50,3 33,8 59,6 47,7 53,6 54,3 55,0 45,0 7 15 21 9 17 33 21 15 11 8 4,6 9,9 13,9 6,0 11,3 21,9 13,9 9,9 7,3 5,3 4 10 12 2 11 9 9 23 8 8 2,6 6,6 7,9 1,3 7,3 6,0 6,0 15,2 5,3 5,3 2 9 10 7 9 4 8 17 8 2 1,3 6,0 6,6 4,6 6,0 2,6 5,3 11,3 5,3 1,3 Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa mayoritas perawat di RSU dr Pirngadi Medan 57,0 menyatakan pelaksanaan tugas pokok tidak pernah menjadi beban, mayoritas 57,6 perawat menyatakan pelaksanaan tugas tambahan kadang- kadang menjadi beban, 50,3 perawat mengatakan batasan waktu kerja kadang- kadang menjadi beban, 59,6 perawat juga menyatakan bahwa ukuran beban kerja kadang-kadang menjadi beban, 47,7 perawat mengatakan bahwa kemampuan menghadapi masalah kadang-kaang menjadi beban, 53,6 perawat mengatakan bahwa shift malam kadang-kadang menjadi beban, 54,3 perawat mengatakan bahwa respon time kadang-kadang menjadi beban, 55,0 perawat mengatakan akibat waktu tanggap yang tidak tepat kadang-kadang menjadi beban, 45 perawat mengatakan bahwa kewenangan perawat kadang-kadang menjadi beban. Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008 Secara kumulatif jumlah skor dari indikator aspek tugas dikategorisasikan sebagai kategori variabel aspek tugas menggunakan kategori jenjang x ±SD, terlihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Aspek Tugas pada Perawat di RSU dr Pirngadi Medan Variabel Pengembangan Karir Jumlah orang Persentase 1. Sangat Rendah 2. Rendah 3. Sedang 4. Tinggi 5. Sangat Tinggi 62 65 12 8 4 41,1 43,0 7,9 5,3 2,6 Jumlah 151 100,0 Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui bahwa perawat yang menyatakan variabel aspek tugas merupakan stressor kategori sangat rendah sebanyak 62 orang 41,1, kategori rendah sebanyak 65 orang 43,0, kategori sedang sebanyak 12 orang 7,9, kategori tinggi sebanyak 8 orang 5,3 dan hanya 4 orang 2,6 menyatakan aspek tugas menjadi stressor kategori sangat tinggi.

4.4 Deskripsi Variabel Dependen Stres Kerja