Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Stres Kerja Perawat

5.3. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Stres Kerja Perawat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 37,7 termasuk stressor rendah dan 35,8 termasuk stressor sedang. Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap stress kerja perawat di RSU dr. Pirngadi Medan, dan berdasarkan nilai =0,214, artinya bila stressor lingkungan kerja dinaikkan sebannyak 1 point maka stres kerja perawat akan meningkat sebesar 0,214. Stressor sedang ini diindikasikan dari beberapa indikator, yaitu bahwa mayoritas 54,3 menyatakan tidak pernah terganggu dengan kondisi lingkungan kerja di rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa secara implisit perawat menikmati pekerjaannya dan cenderung tidak mempedulikan kondisi lingkungan rumah sakit, dan berdasarkan pengamatan peneliti rumah sakit tersebut dapat dikatakan nyaman bagi perawat dalam bekerja. Selain itu secara keseluruhan masing-masing indikator termasuk kategori sedang baik menyangkut sarana kerja, resiko kesehatan perawat dari kondisi lingkungan kerja mereka di rumah sakit. Namun 29,8 perawat menyatakan bahwa kondisi lingkungan rumah sakit yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja dirasakan menjadi beban pikiran dalam intensitas sering. Hasil penelitian ini selaras dengan pendapat Bambang 2000 yaitu dalam melaksanakan tugas perawat selalu berhadapan dengan lingkungan kerja di rumah sakit yang menimbulkan bahaya potensial yaitu kecelakaan kerja yang disebabkan Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008 oleh pekerjaan mengangkat pasien, menyuntik, kuman yang berasal dari pasien dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan perawat merasakan bahwa dalam melaksanakan tugasnya sehari hari selalu berhadapan dengan pasien dengan penyakit penyakit yang mengandung kuman tertentu, hal ini dirasakan perawat sebagai sumber stres kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat merasakan dalam melaksanakan pekerjaan di rumah sakit, alat perlindungan diri yang tersedia untuk melindungi diri perawat dari penyakit akibat kerja sangat terbatas, tidak ada pakaian khusus perawat di rumah sakit. Untuk melindungi perawat dari penyakit-penyakit tertentu juga tidak ada pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 38,4 responden mengatakan bahwa sarana kerja kadang-kadang menjadi stressor, 24,5 responden mengatakan bahwa sarana kerja menjadi stressor kerja dalam intensitas sering, dan 22,5 responden mengatakan bahwa sarana kerja selalu menjadi penyebab stres. Dari alasan jawaban responden diketahui bahwa sarana kerja juga dirasakan menjadi sumber stres karena ada beberapa sarana kerja yang tidak layak untuk dipakai, misalnya meja instrumen yang kakinya sudah patah, atau rodanya sudah rusak sehingga kalau dipakai akan menimbulkan bising. Peralatan kerja yang kurang, menyebabkan pekerjaan perawat tidak lancar, kadang-kadang perawat harus meminjam peralatan dari ruangan lainnya, misalnya kursi roda dan brankart untuk membawa pasien. Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008 USU Repository © 2008 Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22,5 perawat merasakan bahwa resiko kerja selalu menjadi penyebab stres. Berdasarkan alasan jawaban yang ditulis responden diketahui bahwa risiko kerja perawat juga merupakan sumber stres, karena perawat harus berhadapan dengan orang sakit dan keluarga pasien setiap hari, tidak adanya ruang isolasi atau perlakuan khusus bagi pasien-pasien yang menderita penyakit menular dirasakan perawat juga menjadi sumber stres kerja bagi perawat, karena perawat mengetahui bahwa makin sering terpapar dengan kuman penyakit maka kemungkinan untuk tertular semakin besar. Disamping itu perawat juga berisiko untuk menjadi sasaran kemarahan pasien dan keluarganya yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. Perawat juga mengemukakan bahwa setiap pekerjaannya berisiko untuk mencederai dirinya sendiri apabila dilakukan kurang hati-hati. Berdasarkan alasan jawaban yang dituliskan responden juga diketahui bahwa untuk mengurangi risiko kerja perawat, hal-hal yang dapat dilakukan, antara lain : penyediaan alat perlindungan diri bagi perawat, pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi perawat, pemenuhan asupan gizi yang cukup sehingga perawat memiliki daya tahan tubuh yang tinggi.

5.4. Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Stres Kerja Perawat