4.5 Analisis Pengaruh Karakteristik Organisasi terhadap Stres Kerja Perawat
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang bermakna antara karakteristik organisasi imbalan jasa, lingkungan kerja, pengembangan karir, tim kerja, aspek
tugas dengan kejadian stres kerja, maka dilakukan analisis pada semua variabel bebas yang diteliti menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis
regresi linear berganda dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda antara Variabel Karakteristik Organisasi terhadap Stres Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSU
dr Pirngadi Medan
Karakteristik Organisasi B
SE Significance
Imbalan jasa
0,229 0,086
0,009 Lingkungan
kerja 0,214
0,082 0,010
Pengembangan karir
0,180 0,067
0,008 Tim kerja
0,229 0,112
0,042 Aspek
tugas 0,274
0,086 0,002
constant 0,429
0,426 0,315
Nilai Adjusted R Square 0,160
Berdasarkan Tabel 4.14 diketahui bahwa secara keseluruhan variabel karakteristik organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap stres kerja perawat
di RSU dr Pirngadi Medan, yang ditunjukkan oleh nilai significance 0,05, masing- masing yaitu variabel imbalan jasa nilai significance = 0,009, lingkungan kerja
nilai significance = 0,010, pengembangan karir nilai significance = 0,008, tim kerja nilai significance = 0,042, dan variabel aspek tugas nilai significance =
0,002.
Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008
USU Repository © 2008
untuk mengetahui hubungan aspek imbalan jasa dengan stres kerja, diperoleh nilai significance=0,009. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna
antara aspek imbalan jasa dengan stres kerja. Berdasarkan
nilai , diketahui variabel yang paling besar nilai adalah
variabel aspek tugas =0,274, sehingga variabel aspek tugas menjadi variabel paling dominan mempengaruhi stres kerja perawat di RSU dr Pirngadi Medan. Selanjutnya
diikuti oleh variabel imbalan jasa dan tim kerja masing-masing mempunyai nilai yang sama yaitu 0,229, selanjutnya variabel lingkungan kerja dengan nilai = 0,214
dan variabel yang paling kecil nilai adalah variabel pengembangan karir yaitu sebesar =0,180.
Nilai koefisien determinasi Adjusted R square =0,16 , hal ini berarti bahwa 16 stres kerja perawat dapat dijelaskan oleh karakteristik organisasi imbalan jasa,
lingkungan kerja, pengembangan karir, tim kerja, aspek tugas, sedangkan sisanya 100-16 = 84 dipengaruhi oleh oleh faktor-faktor lain.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat diformulasikan persamaan regresi linear berganda pengaruh karakteristik organisasi terhadap stres kerja perawt
di RSU dr Pirngadi Medan yaitu : Stres kerja = 0,429 + 0,274 aspek tugas+ 0,229imbalan jasa + 0,229 tim kerja
0,214 lingkungan kerja + 0,180 pengembangan karir Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa jika ada penambahan
satu point stressor aspek tugas akan meningkatkan stres kerja sebesar 0,274. penambahan satu point stressor imbalan jasa terhadap perawat maka akan terjadi
peningkatan stres kerja sebesar 0,229. Penambahan satu point stressor tim kerja akan
Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008
USU Repository © 2008
meningkatkan stres kerja sebesar 0,229.Demikian juga penambahan satu point stressor lingkungan kerja perawat akan meningkatkan stres kerja perawat sebesar
0,214. Penambahan satu point stressor pengembangan karir akan meningkatkan stres kerja sebesar 0,180.
Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008
USU Repository © 2008
BAB 5 PEMBAHASAN