dan memerlukan suatu pendidikan formal khusus serta penerimaan resmi peran itu sumpah jabatan, perilaku peran perawat merupakan peran timbal balik dimana
dalam memainkan perannya perawat melibatkan interaksi dengan orang lain Maramis, 2006.
Beban kerja berlebih dan beban kerja terlalu sedikit merupakan pembangkit stres. Unsur yang menimbulkan beban berlebih kuantitatif ialah desakan waktu, yaitu
setiap tugas diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara tepat dan cermat pada saat saat tertentu. Munandar, 2001.
Perawat pada saat-saat tertentu dihadapkan dengan desakan waktu yaitu pada saat menghadapi pasien kritis, perawat berinteraksi terhadap pekerjaan yang
berhubungan dengan penyelamatan hidup, hal ini menyebabkan perawat mengalami kombinasi kelelahan fisik, ketegangan otot, dan stress Cox, 1996.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik organisasi yaitu faktor imbalan jasa , lingkungan kerja , pengembangan karir , dan dukungan tim kerja
dan aspek tugas berpengaruh terhadap stres kerja perawat.
2.4. Landasan Teori
Stres merupakan suatu keadaan yang dirasakan seseorang sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar dirinya.
Stres kerja terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat
terjadi pada semua kondisi pekerjaan.
Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008
USU Repository © 2008
Stres kerja dapat terjadi pada karyawan yang frustrasi. Faktor yang diduga berkaitan dengan frustrasi kerja adalah terhambatnya promosi, ketidakjelasan tugas
dan wewenang, penilaianevaluasi staf, serta ketidakpuasan terhadap gaji yang diterima.
Karakteristik organisasi merupakan kondisi internal yang terdapat dalam suatu organisasi merupakan kondisi pekerjaan yang sesungguhnya, setiap pekerjaan
memiliki karakteristik organisasi yang berbeda-beda. Karakteristik organisasi adakalanya merupakan sumber stres. studi yang telah dilakukan oleh para ahli
menunjukkan bahwa karakteristik organisasi tempat perawat bekerja berpengaruh bagi timbulnya stress kerja pada perawat.
Menurut beberapa ahli, dalam organisasi di tempat kerja terdapat beberapa sumber stress stressor, yang selanjutnya dalam penelitian ini sumber stress dalam
organisasi tersebut dinyatakan dengan karakteristik organisasi terdiri dari 5 variabel, yaitu :1 imbalan jasa, 2 lingkungan kerja, 3 pengembang an karir, 4 tim kerja
dan 5 aspek tugas. Stres kerja perawat merupakan suatu keadaan yang menekan dan merasa
tertekan yang dirasakan oleh perawat dalam melaksanakan pekerjaannya. Stres kerja yang terjadi pada perawat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain sumber stres di
tempat kerja, faktor-faktor diluar organisasi dan karakteristik individu. Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan
kondisi seseorang dimana ia terpaksa memberikan tanggapan melebihi kemampuan penyesuaian dirinya terhadap suatu tuntutan eksternal lingkungan. Stres yang terlalu
Asyiah Simanjorang : Pengaruh Karakteristik Organisasi Terhadap Stress Kerja Perawat Di RSU Dr. Pirngadi Medan, 2008
USU Repository © 2008
besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya. Sebagai hasilnya, pada diri para karyawan berkembang berbagai macam gejala stres
yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Indikator yang digunakan untuk mengukur stres kerja yang dialami perawat yaitu antara lain : 1 kepuasan kerja , 2
kinerja, 3 semangat kerja, 4 komunikasi, 5 pengambilan keputusan, 6 kreatifitas dan inovasi, 7 Pemanfaatan waktu
2.5. Kerangka Konsep Penelitian